NEGERI NEJED
Sumber Channel Telegram: MaktabahFairuzAddailamiy
NEGERI NEJED
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bagaimana dalil membantah bahwa Najd yg dimaksud Rasulullah adalah Daerah di Irak. Bukan Najd dekat Riyadh.
Dan apakah memang Hadits Rasulullah mengenai Najd sumber fitnah itu Shahih?
------------
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Dari Ibnu Umar رضي الله عنهما yang berkata:
قَالَ: «اللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا»، قَالَ: قَالُوْا: وَفِي نَجْدِنَا. قَالَ: قَالَ: «اللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا»، قَالَ: قَالُوْا: وَفِي نَجْدِنَا. قَالَ: قَالَ: «هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ، وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ».
Beliau berdoa: “Wahai Allah, berkahilah untuk kami di Syam kami dan Yaman kami”. Orang-orang berkata: “Dan di Nejed kami”. Beliau berdoa: “Wahai Allah, berkahilah untuk kami di Syam kami dan Yaman kami”. Orang-orang berkata: “Dan di Nejed kami”. Beliau bersabda: “Di sana ada banyak gempa bumi, dan fitnah-fitnah, dan di sana munculnya tanduk setan”.
Ini diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhariy (1037) secara mauquf, tidak disebutkan bahwa yang berdoa tadi adalah Nabi Muhammad ﷺ, namun isyarat itu sudah ada. Dan di nomor (7094) di “Shahih Al Bukhariy” nisbat ke Nabi Muhammad ﷺ telah disebutkan secara jelas.
Saya –Abu Fairuz وفقه الله – berkata: istilah Nejed itu bukanlah maksudnya istilah Nejed yang ada di Saudi, tapi di Irak, dikarenakan hadits di atas tidak sendirian, bahkan datang dengan beberapa lafazh: Nejed, Timur dan Irak.
Di antaranya ada hadits Salim bin Abdillah bin Umar yang berkata:
يَا أَهْلَ الْعِرَاقِ مَا أَسْأَلَكُمْ عَنِ الصَّغِيْرَةِ وَأَرْكَبَكُمْ لِلْكَبِيْرَةِ، سَمِعْتُ أَبِي عَبْدَاللهِ بْنَ عُمَرَ يَقُوْلُ: سَمِعْتُ رسولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «إِنَّ الْفِتْنَةَ تَجِيءُ مِنْ هَهُنَا»، وَأَوْمَأَ بِيَدْهِ نَحْوَ اْلمَشْرِقِ، «مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنَا الشَّيْطَانِ، وَأَنْتُمْ يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ، وَإِنَّمَا قَتَلَ مُوْسَى الَّذِي قَتَلَ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ خَطَأً، فَقَالَ اللهُ عزّ و جلّ لَهُ: ﴿وَقَتَلْتَ نَفْساً فَنَجَّيْنَاكَ مِنَ الْغَمِّ وَفَتَنَّاكَ فُتُوْناً﴾.
“Wahai penduduk Irak, alangkah banyaknya kalian bertanya tentang perkara kecil, dan alangkah seringnya kalian melakukan dosa besar. Aku mendengar ayahku Abdullah bin Umar berkata: aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya fitnah itu datang dari sana” Beliau mengisyaratkan dengan tangan beliau ke arah timur, “Dari arah terbitnya tanduk setan, dan kalian saling memenggal leher satu sama lain. Musa itu hanyalah membunuh seorang pengikut Fir’aun secara tidak sengaja, maka Allah عز وجل berfirman (yang artinya): “Dan engkau membunuh seseorang, lalu Kami menyelamatkan dirimu dari kegundahan, dan Kami mengujimu dengan beberapa ujian”. (HR. Muslim (2905)).
Hadits-hadits Nabi ﷺ itu tidak saling bertentangan, bahkan justru saling mendukung dan menjelaskan, karena semuanya adalah syariat dari Allah ta’ala.
Al Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata: “Maka lafazh-lafazh hadits itu saling menjelaskan, dia menerangkan maksud dari Nabi, maka tidak boleh seseorang itu bergantung pada satu lafazh dan meninggalkan lafazh yang lainnya”. (“Ash Shalah Wa Hukmu Tarikiha”/Ibnul Qayyim/hal. 171).
Maka tidaklah bertentangan antara lafazh Nejed, Timur dan Irak dalam hadits-hadits tersebut, karena Irak itu di timur, dan dia ada setelah dataran tinggi (nejed).
Ibnu Hajar رحمه الله berkata: “Al Khaththabiy berkata: Nejed itu dari arah timur. Orang yang berada di Madinah, nejed dia adalah pedalaman Irak dan yang ada di arah-arah tersebut, karena itu semua ada di sebelah timur dari Madinah. Asal dari istilah Nejed adalah: dataran tinggi di bumi, kebalikan dari Ghaur, yaitu: dataran rendahnya. Tihamah itu semuanya masuk ke dalam istilah Ghaur. Dan Mekkah itu termasuk dari Tihamah. Selesai”. (“Fathul Bari”/13/ hzl. 47).
Ini semua adalah bantahan terhadap Khawarij, Asya’irah dan Shufiyyah yang suka mengutuk Negara Saudi dengan memakai hadits tentang Nejed sambil meninggalkan hadits-hadits lain yang menjelaskan makna Nejed.
Badruddin Al ‘Ainiy رحمه الله berkata: “Nejed adalah semua tem
pat yang tinggi sejak dari Tihamah hingga ke tanah Irak, maka itulah Nejed”. (“Umdatul Qari”/10/hal. 218).
Inilah penjelasan secara singkat. Adapun secara lebih panjang lagi pada ada di risalah yang lain yang belum saya terjemahkan.
والله تعالى أعلم.
والحمد لله رب العالمين.
Malaysia, 24 Rajab 1440 H
---------
( Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )
-semoga bermanfaat-
بارك الله فيكم