Header Ads

HardikanTerhadap Sikap Menyia-nyiakan Shalat

Sumber Channel Telegram: MaktabahFairuzAddailamiy

CONTOH MATERI KHUTBAH
---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar


Khutbah Kelima Belas: HardikanTerhadap Sikap Menyia-nyiakan Shalat

الحمد لله الرب العظيم ، الواسع الحليم الرؤوف الرحيم ، وأشهد أن لا إله إلا الله الجواد الكريم ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ومن هو بالمؤمنين رؤوف رحيم ، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه ، ومن تبعهم في الصراط المستقيم. أما بعد:
 
Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah, dan jangan sampai kalian menjadi termasuk dalam golongan yang mana Allah berfirman tentang mereka:

﴿فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا﴾ [مريم/59].

“Maka datanglah sepeninggal mereka para pengganti yang menyia-nyiakan shalat dan mengikuti syahwat-syahwat, maka mereka akan berjumpa dengan Ghayy (siksaan keras yang berlipat ganda)”.
 
Mereka menyia-nyiakan shalat dengan meluputkannya dari waktu-waktunya, dan mereka meremehkan shalat-shalat jama’ah dan Jum’at. Dan mereka tidak takut pada Rabb mereka, tidak pula gentar terhadap hukuman-hukuman. Kalaupun mereka shalat; mereka mematuk bagaikan patukan burung gagak, tidak punya ketenangan, ketentraman ataupun mencari pahala. 

Engkau menyangka mereka adalah orang-orang yang terusir jika mereka masuk ke dalam shalat. Engkau menyaksikan mereka meremehkan rukun-rukun dan syarat-syarat shalat. Engkau melihat mereka melalaikan semua kesempurnaan- kesempurnaan shalat. Allah berfirman tentang mereka:

﴿نَسُوا الله فَنَسِيَهُمْ﴾ [التوبة: 67].

“Mereka meninggalkan Allah, maka Allahpun meninggalkan mereka”.
 
Dan mereka menyia-nyiakan kemaslahatan dunia dan agama, menyia-nyiakan shalat dan mengikuti syahwat-syahwat dikarenakan kesesatan mereka. Dan mereka lebih mengutamakan keinginan-keinginan jiwa daripada menjalankan kewajiban-kewajiban. Jika nampak bagi mereka perkara yang mereka hasratkan; mereka terbang ke situ secara berkelompok-kelompok ataupun sendirian, dan jika datang perintah Allah maka mereka bermalas-malasan untuk menaatinya. Maka cukuplah hal itu sebagai kerendahan dan kerugian bagi mereka. Maka sungguh kasihan orang yang mendahulukan syahwat-syahwat kesesatan daripada ketaatan pada Tuannya. Dan alangkah ruginya orang yang merasa tidak memerlukan kebaikan dan memilih mengikuti hawa nafsunya sehingga hal itu membinasakannya dan meruntuhkannya.

Di manakah Islam dan Iman wahai orang yang menyatakan diri memeluknya?! Di manakah rasa takut pada hari di mana setiap orang yang beramal akan menjumpai amalannya pada hari itu? Hari di mana orang yang bangkrut tadi tidak mendapatkan dari amalan-amalannya sesuatu yang mampu menyelamatkannya dan melindunginya dari siksaan Rabbnya.

Maka kecelakaanlah pada hari itu bagi orang-orang yang menyia-nyiakan shalatnya.

﴿ يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ * وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ * وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ * لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ﴾ ]عبس: 34-37[.

“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya”.
 
Maka di manakah orang-orang yang hina tadi dari suatu kaum yang memandang bahwasanya shalat adalah nikmat terbesar dari Allah, dan ghanimah yang paling agung?! Kaum tadi menyambut shalat dengan dada-dada yang lapang dan cita-cita yang jujur serta amalan yang tegak lurus.  Kaum tadi tidak kehilangan satu Jum’at ataupun satu jama’ah sama sekali; kecuali jika mereka punya suatu udzur. Allah berfirman:

﴿رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ الله وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ * لِيَجْزِيَهُمُ الله أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَالله يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ﴾ [النور/37-38].

“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas”.

Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.
------------------------------------

( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah”  lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)
Diberdayakan oleh Blogger.