Header Ads

Neraka, Gambarannya dan Gambaran Penghuninya

Sumber Channel Telegram: MaktabahFairuzAddailamiy

CONTOH MATERI KHUTBAH
---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar


Khutbah Keenam Belas: Neraka, Gambarannya dan Gambaran Penghuninya

الحمد لله الذي جعل النار مثوى للكافرين ، وعاقبة المجرمين والمتكبرين والمتجبرين، فهو الحكم العدل شديد العقاب ، وأحكم الحاكمين ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، الملك الحق المبين ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الذي حذر وأنذر ، وأخبر أن جهنم مثوى الظالمين ، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه أئمة المتقين ، وعلى التابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين . أما بعد:

Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah, dan takutlah kalian kepada Neraka yang telah disediakan untuk orang-orang kafir. Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya jika kalian adalah orang-orang yang beriman. Karena sesungguhnya Allah telah mengabarkan bahwasanya tidak akan dibakar oleh Neraka kecuali orang yang paling celaka, yang mana dia mendustakan (kebenaran) dan berpaling, mengumpulkan (harta) lalu menyimpannya, dia lupa pada awal penciptaan dan penghabisannya.
 
Maka Neraka adalah negri bagi orang yang melampaui batas, berbuat zhalim, menyombongkan diri pada para makhluk dan lebih mengutamakan kehidupan dunia. 

Neraka adalah negri kecelakaan yang abadi dan siksaan keras yang kekal, negri yang mana Allah mengumpulkan di dalamnya berbagai jenis siksaan untuk orang-orang yang melampaui batas, Allah menurunkan kepada penghuninya kemurkaan, api yang menyala-nyala dan penghalang (dari melihat wajah Allah –pen).
 
Neraka adalah negri yang kemarahannya geramannya mengeras, kengeriaannya bertumpuk-tumpuk, gejolaknya dipanaskan, jurangnya sangat jauh mendalam, siksaannya keras, pakaian penghuninya adalah tembaga dan besi yang cair, makanan mereka adalah nanah (atau perahan badan –pen), minuman mereka adalah nanah, orang yang jahat meneguknya,

﴿وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ ﴾ [إبراهيم: 17].

“Dan hampir dia tidak bisa menelannya, dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati”
Yaitu mati untuk beristirahat dari dari berbagai kesulitan. Penghuninya berbolak-balik di antara Zamharir yang luar biasa dingin dan api yang menyala-nyala, di dalamnya mereka bertemu dengan kesulitan dan kecelakaan.
 
Maka alangkah buruknya tempat tinggal tadi, dan alangkah buruknya tempat kembali itu. Dilemparkan kepada mereka kelaparan yang amat sangat dan mengerikan, serta kehausan yang besar dan menyakitkan, lalu mereka memohon makanan dan minuman, maka mereka diberi minuman dari siksaan tadi, dengan siksaan yang paling mengerikan. Mereka diberi minuman dengan air bagaikan logam yang mendidih, yaitu timah yang dicairkan. Makanan yang buruk dan busuk baunya, panasnya telah mencapai puncaknya, jika didekatkan kepada wajah-wajah mereka; dia itu menjatuhkan dan memanggang kulit dan dagingnya. Jika dia masuk ke dalam perut-perut mereka; dia itu menghancurluluhkan perut-perut tadi dan memotong-motong usus-ususnya.
 
Makanan Zaqqum bergolak mendidih di dalam perut-perut mereka bagaikan gejolak air yang di puncak panasnya.

﴿﴿ فَشَارِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيمِ * فَشَارِبُونَ شُرْبَ الْهِيمِ﴾ [الواقعة: 54، 55].

"Sesudah itu mereka akan meminum air yang sangat panas. Maka mereka minum seperti unta yang sangat haus minum”.

Macam onta yang sangat kehausan. Inilah hidangan awal untuk mereka, maka alangkah buruknya hidangan pembuka tadi, bukan hidangan yang mulia. Mereka berteriak pada Malik, Penjaga Neraka:

﴿لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ﴾ ]الزخرف: 77[.

“Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja".

Dia menjawab:

﴿ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ﴾ ]الزخرف: 77[.

"Sesungguhnya kalian akan tetap tinggal (di neraka ini)".

﴿ لَقَدْ جِئْنَاكُمْ بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ﴾ ]الزخرف: 78[.

“Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawakan kebenaran kepada kalian tetapi kebanyakan dari kalian benci pada kebenaran itu”.
 
Dan mereka berseru memohon penyelamatan kepada Rabb mereka:

﴿رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَالِّينَ * رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ * قَالَ اخْسَئُوا فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ﴾ [المؤمنون: 106 - 108].

"Wahai Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zhalim". Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kalian berbicara dengan Aku”.
 
Maka ketika itu berputus asalah mereka dari segala kebaikan, dan mereka menarik napas rintihan dan juga menghembuskan napas keluhan. Setiap kali gejolak api menaikkan mereka dan mereka ingin keluar dari Neraka, mereka dikembalikan lagi ke dalamnya, dan dikatakan kepada mereka:

﴿ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ ﴾ [الحج: 22].

“Rasakanlah oleh kalian siksaan yang membakar”.
 
Siksaannya tidak dihentikan dari mereka, dan mereka berputus asa di dalamnya. Mereka menangis mengeluarkan darah setelah air mata mereka habis, tapi tidak juga mereka dikasihani, sebagai balasan atas perbuatan mereka dulunya.
 
Perkara yang mereka inginkan dan mereka cari-cari telah luput dari mereka. Mereka mengakui dosa-dosa mereka, dan dosa-dosa tadi mengepung mereka. Mereka memohon kecelakaan dan kebinasaan: “Wahai kebinasaan, datanglah! Aduh, alangkah besarnya penyesalan kami atas penyia-nyiaan kami terhadap hak-hak Allah! ”.

“Alangkah besarnya kesedihan kami atas siksaan yang mengerikan ini! Alangkah besarnya kesusahan kami di dalam negri hukuman dan terbaharuinya keletihan! Sungguh menyakitkan kami kekekalan di Neraka Jahim! Aduh, alangkah besarnya malapetaka ini! Kami tidak punya pemberi syafaat ataupun penolong dan sahabat dekat yang melindungi! Yang Maha Pengasih telah meninggalkan kami di dalam siksaan sebagaimana dulu kami meninggalkan-Nya, dan sebagaimana kami menentang ayat-ayat-Nya, pembalasan-Nya dan pertemuan dengan-Nya! Maka demi Allah, hati-hati kami telah tercerai-berai disebabkan karena kerasnya hukuman, dan telah terpotong-potong karena besarnya kesulitan dan musibah-musibah. Sama saja bagi kami: apakah kami mengeluh ataukah kami bersabar;  maka siksaan itu berlangsung terus-menerus. Dan sama saja bagi kami: apakah kami berdoa ataukah kami diam saja;  maka kami tidak punya pemberi belas kasihan ataupun penolong ataupun penyayang”.

Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.

------------------------------------

( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah”  lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)
Diberdayakan oleh Blogger.