Header Ads

Penyebutan Gambaran Surga Dan Penghuninya

Sumber Channel Telegram: MaktabahFairuzAddailamiy

CONTOH MATERI KHUTBAH
---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar


Khutbah Ketujuh Belas: Penyebutan Gambaran Surga Dan Penghuninya

الحمد لله البر الكريم ، الرؤوف الرحيم ، ذي الفضل العظيم ، والإحسان الشامل الكامل العميم ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له الملك العظيم ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المصطفى الكريم ، اللهم صل وسلم وبارك على محمد وعلى آله وأصحابه السالكين للصراط المستقيم . أما بعد :

Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah, karena sesungguhnya Allah teleh menyiapkan Jannah (Surga) bagi orang-orang yang bertakwa.

﴿الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَالله يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ * وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا الله فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا الله وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ * أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ﴾ ]آل عمران: 134-136[.

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? 

Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal”.
 
Di dalam Jannah tadi ada kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terdetik di dalam hati manusia dan jin.

﴿ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ﴾ [محمد: 15].

“Di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan”.
 
Dan buah-buahan yang beraneka ragam dengan cita rasa yang ledzat, mudah diraih oleh setiap orang.

﴿ وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ * وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ ﴾ [الواقعة: 20، 21].

“Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan”.
 
Naungannya membentang, kebaikannya amat banyak tanpa batas, sungai-sungainya mengalir tanpa ada parit-paritnya, maka Maha Penuh berkah Rabb Yang disembah. Itu adalah negri yang mana Maha Agunglah Dzat Yang membangunnya dan menyempurnakannya. Itu adalah negri yang bagus untuk orang-orang yang berbakti, tempat-tempat tinggalnya dihiasi. Itu adalah negri yang di dalamnya itu jiwa-jiwa mencapai apa yang diangan-angankan dan diharapkannya.
 
Taman-tamannya berseri-seri sebagai tempat berkumpulnya orang-orang pilihan yang saling cinta. Kebun-kebunnya mekar sebagai tempat wisata orang-orang yang rindu. Kemah-kemah dari berbagai mutiara ada di tepi-tepi sungainya; menggembirakan orang-orang yang melihat. Di dalamnya ada para wanita yang bagus akhlak mereka dan rupawan wajah mereka. Allah telah mengumpulkan untuk mereka keindahan lahiriyah dan batiniyah dari segala sisinya. Mereka itu dalam keadaan:

﴿أَبْكَارًا * عُرُبًا أَتْرَابًا﴾ [الواقعة: 36، 37].

“Masih gadis-gadis yang muda belia lagi penuh cinta”,
 
Seakan-akan mereka itu:

﴿ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ ﴾ [الواقعة: 23].

 “Mutiara yang disimpan”,

﴿ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ ﴾ [الرحمن: 56].
 
“Para wanita yang menundukkan pandangan”,

Dikarenakan kecantikan mereka yang mana orang-orang tidak mampu untuk menggambarkannya. Mereka cukup tinggal di dalam kemah-kemah dari mutiara dan permata dan tertutup dari pandangan mata banyak orang. Para penghuninya bersenang-senang di dalam kedermawanan Rabb Yang Maha Penyayang. 

Mereka melihat dengan mata kepala kepada wajah Allah Yang Maha Mulia. Kemudian jika mereka melihat kepada Rabb mereka; mereka lupa pada kenikmatan-kenikmatan yang tengah mereka rasakan. Ada penyeru yang menyerukan di segenap penjuru Jannah memberikan kabar gembira kepada para penduduknya dengan lestarinya kenikmatan selama-lamanya:

«إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيُوْا فَلَا تَمُوْتُوْا أَبَداً، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلَا تَمْرَضُوْا أَبَداً، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوْا فَلَا تَهْرَمُوْا أَبَداً، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوْا فَلَا تَبْأَسُوْا أَبَداً».

“Sesungguhnya kalian akan mendapatkan kehidupan sehingga kalian tidak mati selama-lamanya. Dan sungguh kalian akan mendapatkan kesehatan sehingga kalian tidak sakit selama-lamanya, dan sungguh kalian akan mendapatkan kepemudaan maka kalian tidak menjadi tua renta selama-lamanya. Dan sungguh kalian akan bernikmat-nikmat sehingga kalian tidak susah selama-lamanya”.
 
Dan kalian juga akan mendapatkan turunnya keridhaan dari Yang Maha Mulia, sehingga Dia tidak murka kepada kalian selamanya.
 
Di dalam Jannah itu para sahabat, para kerabat dan para pecinta saling mengunjungi, dan mereka semua berkumpul di bawah naungan Jannah yang sangat rindang, dan di dalam Jannah juga mereka saling memberikan gelas-gelas yang berisi khamr murni, tasnim (mata air khusus untuk orang-orang yang didekatkan –pen), dan Salsabil (nama sebuah mata air di Jannah –pen). Mereka berbincang-bincang dengan pembicaraan yang paling bagus, memperbincangkan kenikmatan-kenikmatan dari Tuan Yang Maha Agung. Telah dicabut dari hati-hati mereka kedengkian, kegundahan dan kesedihan-kesedihan, dan mereka diliputi kegembiraan, kebaikan, kemuliaan dan kebajikan.
 
Untuk negri semacam inilah hendaknya orang-orang beramal, dan di dalam amalan-amalan mereka yang menyampaikan kepada negri itulah hendaknya orang-orang itu berlomba-lomba.
 
Maka sungguh mengherankan bagaimana pencarinya itu sampai tertidur? Dan bagaimana pelamarnya tidak merelakan maharnya? Dan bagaimana dia bergembira untuk menetap di negri ini (dunia –pen) setelah dia mendengar tentang berita-berita negri itu (Jannah –pen)? Dan bagaimana orang-orang yang rindu itu telah puas untuk menetap (di dunia –pen) tanpa berpelukan dengan para gadis Surga? Jalannya mudah bagi orang yang Allah mudahkan; yaitu: melaksanakan perintah-perintah,  menjauhi larangan-larangan, bertobat dan inabah kepada Allah.
 
Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu Jannah dan apa saja yang mendekatkan kepadanya; berupa ucapan, amalan dan keyakinan, dan kami memohon perlindungan kepada-Mu dari Neraka dan apa saja yang mendekatkan kepadanya; berupa ucapan, amalan dan keyakinan, karena sesungguhnya Engkau Maha Mulia dan Maha Dermawan.

------------------------------------

( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah”  lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)
Diberdayakan oleh Blogger.