Tentang Kehidupan Yang Bagus
Sumber Channel Telegram: MaktabahFairuzAddailamiy
CONTOH MATERI KHUTBAH
---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar |
Khutbah Kedelapan: Tentang Kehidupan Yang Bagus
الحمد لله الرب الغفور ، العفو الرؤوف الشكور ، الذي وفق من شاء من عباده لتحصيل المكاسب والأجور ، وجعل شغلهم بتحقيق الإيمان والعمل الصالح ، يرجون تجارة لن تبور ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، الذي بيده تصاريف الأمور ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، أفضل آمر وأجل مأمور ، اللهم صل وسلم وبارك على محمد ، وعلى آله وأصحابه والتابعين لهم بإحسان إلى يوم البعث والنشور، أما بعد :
Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah ta’ala, dan yang demikian itu adalah dengan cara memenuhi hak-hak keimanan dan amal shalih; yang wajibnya dan yang mustahabnya. Allah ta’ala berfirman:
﴿مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ﴾ [النحل: 97].
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami memberikan kepadanya kehidupan yang bagus, dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan”.
Maka Allah menjanjikan kepada orang yang menggabungkan antara keimanan dan amal shalih itu kehidupan yang bagus di negri ini (dunia), dan pahala yang agung serta ganjaran yang banyak di Negri Ketetapan (Akhirat).
Adapun keimanan; maka dia itu adalah penetapan dan pengakuan akan prinsip-prinsipnya yang dibangun di atas ilmu, keyakinan dan ketundukan yang menuntut adanya amal shalih; yaitu memenuhi hak-hak Allah dan hak kedua orang tua, sanak kerabat, para sahabat, para pemilik hak, tetangga. Maka semua kewajiban atau yang mustahab itu masuk ke dalam amal shalih. Dan juga masuk ke dalamnya: meninggalkan kefasikan dan seluruh keburukan. Barangsiapa melaksanakan itu semua maka hendaknya dia bergembira dengan kehidupan yang bagus. Dan dia itulah orang yang beruntung dan berjaya.
Janganlah sekali-kali kalian menyangka bahwa kehidupan yang bagus adalah bersenang-senang dengan syahwat-syahwat semata, atau hanya memperbanyak harta benda duniawi serta meninggikan tempat-tempat tinggal yang dihiasi. Kehidupan yang bagus itu hanyalah ketentraman hati dan ketenangannya, rasa cukup yang sempurna dengan rezeki dari Allah, bergembira berceria dengan mengingat Allah, dan terhiasinya diri dengan akhlak-akhlak yang mulia, serta kelapangan dan keluasan dada. Tiada kehidupan yang bagus untuk orang-orang yang tidak taat.
Dan tidak ada keledzatan secara hakiki untuk orang-orang yang tidak berdzikir. Tidak ada ketenangan ataupun ketentraman hati untuk orang yang tidak merasa cukup puas dengan rezeki dari Allah. Tidak ada kenikmatan yang benar untuk orang-orang yang tidak berakhlak bagus dan tidak pula berbuat kebajikan.
Sebagian dari orang-orang terbaik tadi telah berkata: “Seandainya para raja dan anak-anak raja mengetahui ledzatnya keakraban kami dengan Allah; pastilah mereka sudah memukuli kami dengan pedang-pedang dengan sebab itu. Dan seandainya para pemilik dunia merasakan manisnya ketaatan yang kami rasakan; pastilah mereka akan merasa iri kepada kami dan berdesak-desakan dengan kami untuk mendapatkannya”.
Apakah persangkaanmu tentang orang yang masuk di waktu pagi dan petang dalam keadaan dia tidak punya keinginan kecuali menaati Tuannya, tidak takut, tidak berharap dan tidak bergantung kepada siapapun selain Dia? Jika diberi; dia bersyukur. Jika dihalangi; dia bersabar. Jika berdosa; dia memohon ampunan dan bertobat dari kejahatan yang diperbuatnya. Ini demi Allah adalah kenikmatan yang mana barangsiapa terluputkan darinya; maka dia adalah orang yang tertipu dan rugi. Dan inilah kehidupan yang bagus yang mana untuk semacam itulah hendaknya orang-orang itu beramal.
Kenikmatan macam apakah yang dimiliki oleh orang yang hatinya bergolak dengan kesalahan-kesalahan dan syahwat-syahwat?
Kegembiraan macam apakah yang dimiliki oleh orang yang dadanya bergejolak dengan kecintaan pada dunia, dan dia itu penuh dengan penyesalan?
Ketentraman macam apakah yang dimiliki oleh orang yang terluputkan dari kehidupan orang-orang yang merasa cukup puas?
Kehidupan macam apakah yang dimiliki oleh orang yang hatinya tergantung kepada pada para makhluk?
Kesudahan dan keberuntungan macam apakah yang dimiliki oleh orang yang terputus dari Rabb alam semesta? Bersamaan dengan itu dirinya tidak mengharapkan Akhirat dan pahala untuk orang-orang yang beramal untuk Allah.
Demi Allah, sungguh berjayalah orang yang mendapatkan taufik dengan kemuliaan dunia dan Akhirat, sedangkan para pecinta kerendahan kembali dengan perniagaan yang merugi.
------------------------------------
( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah” lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)