Header Ads

Kajian Kitab "التعاليق السنية على الأمثال في القرآن لابن قيم الجوزية" 4 Majlis)

Sumber Channel Telegram: التعاليق السنية

Judul: 
التعاليق السنية على الأمثال في القرآن لابن قيم الجوزية
Pengarang: 
Syeikh Abu Fairuz Abdul Rahman Al-Jawi
Kita lanjutkan pembahasan yang disebutkan oleh Al Imam Ibnul Qayim rahimahullah. taala masih membahas tentang permisalan kaum munafikin yaitu sekarang masuk pada kalam Ibnul Qayyim telah menyebutkan ayat. Buka surah tiga puluh.. masa lain paling akhir itu masalah ini. Maka Allah membuat dua permisalan untuk. kaum munafikin sesuai dengan keadaan mereka. 

Masalah narian ma'iyah permisalan yang bersifat api dan per. yang bersifat air. Lima karena di dalam air dan api ada. cahayaan ada juga pembakaran dan ada kehidupan ya ini penyebutan secara kumulatif semuanya baru kemudian dibagi-bagi sekarang masalah api. karena api itu adalah bahan terbentuknya cahaya sedangkan air itu. terbentuknya kehidupan. 

Dan Allah yang Mahasuci telah menjadikan wahyu. dia turunkan jari langit mengandungi hidupnya hati dan bersinarnya hati, inilah wahyu, wahyu mendatang. kehidupan hati. Maka apa? Permisalannya adalah seperti air hujan, seperti yang disebutkan dalam hadis dari Abi Musa Al-Asy'ari. Dan juga permisalannya adalah yaitu. istima rotiha mmm yaitu apa? Membuat hati itu bersinar. Wahyu menyebabkan hati menjadi terang. 

Sebagaimana yang Allah taala sebutkan di dalam Alquran tentang apa?. mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Sebagaimana juga dalam eh hadis Abi Abdillah dari sahabat Rasulullah yang terkenal dengan julukan sebagai Abu Abdillah bahwasanya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda. tatkala Allah menciptakan manusia menciptakan keturunan-keturunan Adam lalu Allah melemparkan sinar kepada mereka yang terkena sinaran itu maka dia akan mendapatkan. yang tidak terkena sinaran itu dia tersesat. Ini menunjukkan wahyu itu memang memiliki pola air dan pola api, pola kehidupan dan pola pencahayaan. ya kemudian kata beliau maka dari itu Allah taala menamakan Alquran sebagai ruh dan kehidupan. sebagaimana di akhir-akhir surat Asyura, demikianlah kami telah wahyukan kepadamu. roh dari sebagian urusan kami dulu engkau tidak tahu apa itu iman mmm apa itu kitab suci dan apa itu iman tetapi kami jadikan Alquran itu sebagai cahaya. Jadi apa? Quran. memiliki sifat ruh dan sifat cahaya untuk kehidupan dan untuk bimbingan dan penyinaran. 

Dan Allah menjadikan. Orang-orang yang menerima wahyu tadi adalah orang-orang yang hidup berada di dalam cahaya. Sebagaimana dalam firman Allah taala. apakah orang yang semula dia mati kemudian kami hidupkan dia lalu kami berikan kepadanya cahaya yang dengan itu dia berjalan di tengah-tengah umat manusia dan seterusnya sampai akhir ayat orang yang kafir. itu hakikatnya mereka mati. Lalu ketika mereka masuk Islam mendapatkan hidayah wahyu dari Allah, wahyu yaitu apa? Membaca Alquran dan seterusnya maka hatinya menjadi hidup. Kemudian, ya itu apa? Masuk Islam, hati. jadi hidup kemudian terus menerus mempelajari Quran sehingga semakin bercahaya mendapatkan bimbingan untuk berjalan di kegelapan malam istilahnya sedangkan. orang yang tidak mengangkat kepalanya kepada wahyu tadi yaitu tidak peduli, tidak ambil berat kepada wahyu tadi, Allah jadikan mereka itu orang-orang yang mati di dalam kegelapan, nauzubillah. tidak mendapatkan cahaya dan tidak mendapatkan juga apa air kehidupan istilahnya setelah kita tahu gambaran wahyu dan bahwasanya. yang beriman kepada wahyu itu dia mendapatkan dua jenis keuntungan yaitu air kehidupan dan api yang menyinari. Sekarang bagaimana yang tidak mau menerima wahyu dan Allah mengabarkan. tentang keadaan para munafikin dari sudut pandang bagian yang mereka dapatkan dari wahyu, apa yang mereka perbuat ketika wahyu itu datang dan a. yang akan mereka dapatkan? Mereka itu bagaikan orang yang menyalakan api. Agar api. itu menyinari dia dan agar dia mengambil manfaat dari api tadi. Tujuannya apa? Untuk mendapatkan penyinaran di tempat yang gelap.. kenapa mereka itu menyalakan api? Kenapa? Karena mereka sudah masuk ke dalam Islam. 

Maka mereka mendapatkan cahaya dari api tersebut. Dengan apa? Dengan Islam. mereka mendapatkan penyinaran tidak lagi disesatkan oleh patung-patung yang tidak ada gunanya itu. Tidak lagi disesatkan oleh syaitan yang membuat mereka rugi dan celaka itu. Mereka paham, mereka tahu kebenaran. Ini keti. mau masuk Islam dan menjalankan isi Islam hakikatnya dia sudah menyalakan bahan penyinaran, menyalakan api. Mereka mengambil manfaat dengan Islam itu. mereka beriman ini istilahnya awal-awalnya namanya bersyahadat dihukumi sebagai muslim dan dihukumi telah punya iman muslimin dan mereka bercampur dengan kaum muslimin. akan tetapi tatkala mereka itu tidak di. Temani mmm hati mereka tidak ditemani oleh cahaya Islam yaitu apa? Islam cuma di mulut saja tidak betul-betul memperdalam Islam dan mengikuti bimbingannya maka. Islam itu di Padangkan jari mereka Allah menghilangkan cahaya mereka Allah tidak berfirman. Allah menghilangkan api mereka. Ah ini adalah apa? 

Kata-kata yang sangat mendetail. Bukankah ayatnya mengatakan menyalakan api. Tapi setelah itu Allah. mengatakan apa itu setelah membicarakan masalah api, tahu-tahu Allah bilang Allah menghilangkan cahaya mereka,. api mereka tapi cahaya mereka. Berarti di sini ada isyarat apa itu? Masih ada yang tersisa di dalam apa yang mereka nyalakan tadi karena yang dihilangkan bukan apinya. dihilangkan cahayanya. Apa yang tersisa? 

Yaitu pembakarannya. Makanya tadi Imam Ibnul Qayim mengatakan api itu memiliki penyinaran dan pembakaran. ketika cahayanya yang dihilangkan bukan apinya berarti masih ada jejak api di situ, bagian apanya? Pembakarannya mereka terbakar. Tayib. Kata beliau di sini. karena api di dalamnya itu ada dua bahan, ada dua pola yaitu pola penyiaran dan pola pembakaran kita tidak perlu masuk ke dalam api. kita di dekat tapi kita mendapatkan penyinaran ada cahaya sementara yang di tengah-tengah api ah itu membakar itu akan menghanguskan. Allah menghilangkan apa yang ada di dalam api itu yang berupa penginaran. 

Dan Allah menyisakan kepada mereka apa yang. di dalamnya nah ini gimana itu? Lalu titik. Ini boleh jadi dulu muridnya Ibnul Qayyim agak tergesa-gesa dalam menulis mungkin apa? Karena situasi yang susah atau. dari murid mereka yang menyalir-menyalir setelah itu sehingga ada kata-kata yang hilang. Namun tatkala kita mengetahui bahwasanya asal dari kitab ini adalah diambil dari kitab yang lain maka apa? Kita. inilah pentingnya kita membaca buku bukan hanya satu tapi kita ambil buku-buku Ibnul Qayyim yang lain. Ah sekarang alhamdulillah kita mendapatkan kelengkapannya. Kita baca catatan kaki yang ketiga belas.. ungkapan yang disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam ijtimak bagaimana? 

Muka. yang kedua puluh dua api itu memiliki penyinaran dan pembakaran ah ini memang agak lain sikit cara kalimatnya di dalam kitab ini. intinya sama. Ini tadi beliau mengatakan apa? Eh dalam ijtimak Allah menghilangkan apa yang ada di dalam api itu. berupa penyinaran yaitu cahaya dan Allah mengekalkan kepada mereka apa yang ada di dalam api tersebut berupa. pembakaran nah inilah lafaz yang hilang dari asalnya. Yaitu apa? Dan inilah sifat api, yaitu apa? Pembakaran. Kembali ke. atas. 

Adapun kalau kita ambil langsung dari kitab yang sama yaitu apa? Kita juga mendapatkan kekurangan di situ. Mungkin apa? Ada. yang terhapus, alhamdulillah Ibnul Qayyim menulis bukan hanya sekali, terkadang ada kata-kata yang terulang di kitab yang lain, ini wajar dan itu menguntungkan kita. Tayib. 

Allah membiarkan mereka berada di dalam kegelapan-kegelapan tanpa mampu melihat gelap karena tak ada cahaya tapi masih terus terbakar. Apa efek pembakaran nanti akan disebut. oleh maka ini adalah keadaan orang yang melihat lalu dia buta nauzubillah sempat melihat buktinya apa dia. masuk Islam sempat mendapatkan cahaya. Lalu cahaya itu padam. Bagaikan apa? Orang yang sempat melihat lalu buta. Dia adalah orang yang sudah tahu lalu dia mengingkari. Ia tahu Islam itu benar. 

Tapi setelah itu ternyata dia berkhianat. Memilih menjadi orang munafik. Bersekutu dengan orang-orang kafir. Dia masuk ke dalam Islam, lalu dia. misahkan diri dari Islam dengan hatinya maka dia tidak kembali maka dari itu Allah berfirman maka mereka tidak kembali Allah tutup mati. hati mereka karena sudah tahu kebenaran lalu sengaja menentangnya lalu Allah menyebutkan keadaan mereka. dari sudut pandang permisalan yang bersifat air. Yang pembakarannya belum dibahas secara sempurna insya Allah nanti akan sampai di situ. 

Apa efek pembakaran dan bentuknya seperti apa? Kita. yang disebutkan di dalam matengnya ini, tentang permisalan kedua adalah air. Maka Allah mempermisalkan para munafiqun tadi seperti orang yang terkena hu. yaitu hujan yaitu yang turun jari atas. di dalamnya ada kegelapan, kegelapan, ada kegoncangan, yaitu apa? Itu dan ada kilat maka disebabkan. adalah disebabkan oleh lemahnya mata hati mereka dan akal-akal mereka terasa berat bagi mereka hardikan-har. tegahan-tegahan dari Al-Qur'an, 

Inilah gambaran orang-orang yang memandang hujan itu dari sudut pandang yang merugikan. Memandang hujan ini menimbulkan kegelapan, hanya mendatangkan petir yang menakutkan.. mereka tidak melihat hikmah di balik itu bagaikan apa yaitu inilah gambaran para munafiqun mereka tidak memandang wahyu yang mana hakikatnya adalah air hujan yang menghidupkan hati mereka. memandang wahyu itu kecuali dari sisi yang merugikan. 

Kenapa sih Quran isinya larangan-larangan saja susahlah hidup kita macam ini mencari yang halal saja susah atau mencari yang haram apa saja susahlah apalagi yang halal kata mereka. Ini bu. sangka pada Allah dan ini ucapan orang yang sangat jahil tentang Allah ah ini adalah karakter para munafiqun yang di dalam hatinya ragu pada Allah taala dan janji Allah taala. ancaman Allah itu terasa berat bagi mereka demikian pula unggutan Allah terasa berat bagi mereka perintah-perintah-Nya dan larangan-Nya. larangannya, terasa berat bagi mereka. Maka apa? Kita membaca kitab-kitab seperti ini juga membaca Quran, kita diperintahkan untuk menilai diri sendiri. Kita termasuk yang mana sebenarnya. Apakah termasuk mukminin yang gembi. dengan wahyu ataukah ternyata di hati kita ada kemunafikan, benci dengan larangan-larangan yang ada dalam Quran, benci kepada perintah-perintah yang Allah tegakkan dalam Quran, ya ini adalah sebagai apa? Sebagai cara untuk. bersihkan diri sendiri, mencerminkan apa yang ada dari di dalam hati kita. Demikian pula pembicaraan Allah menyerupai Hali. Lintar Halilintar menyerupai petir setiap kali dibacakan Quran maka mereka itu benci, mereka itu memilih untuk lari seperti orang lari dari petir. Inilah gambarannya. Siapa berarti yang paling. dengan karakter munafikin ini setan. 

Ketika dibacakan Quran lari dia, ketika mendengar azan, lari dia, dia betul-betul menjadikan itu sebagai sesuatu yang menyakitkan. Nauzubillah. Setan dan iblis.. maka keadaan mereka seperti keadaan orang yang tertimpa air hujan di dalamnya ada kegelapan. guru dan ada petir mmm dan ada kilat. 

Disebabkan oleh lemahnya dia dan pengecutnya dia Khawarij itu penakut. dia menjadikan, dia meletakkan kedua jarinya di kedua telinganya. Ini juga apa? Eh akumulatif yaitu bukan masing-masing telinga ada dua jari tapi masing-masing telinga. eh diletakkan padanya satu jari dia menutup kedua matanya dia. khawatir petir itu menimpa dirinya bukan berarti orang yang ketika ada petir dia menutup telinga dan memejamkan mata ini berarti dia munafik bukan itu tapi apa jelas kita lemah kita siapa berhadapan dengan. petir tetapi apa? 

Dan ini wajar, cuma Allah mempermisalkan orang yang diberi wahyu Quran dibacakan padanya Quran justru berbuat seperti orang yang takut petir. Padahal Quran ini adalah untuk kebaikan. Harusnya apa? Kan? Para. ada sungguh kami dan orang-orang selain kami telah menyaksikan banyak orang dari ini yaitu apa kalau bahasa di sini kalau. Indonesia bilang apa itu bencong itu. Murid-murid dari Jahmiyah siapa murid-murid jamiah yang dikatakan mereka adalah muktazilah dan para muktadi antara. umum jika mereka mendengar sedikit saja dari ayat-ayat sifat dan hadis-hadis sifat. meniadakan bidah mereka, mengalahkan, menentang, menghancurkan bidah mereka mukridin. Engkau atau kami, atau saya ya. kembali ke saya melihat mereka berpaling dari ayat-ayat tadi bukan malah gembira oh ternyata inilah keputusan Allah bahwasanya Allah memang tinggi di atas bahkan mereka benci dengan ayat-ayat. hadis-hadis tadi mereka berpaling dari dalil itu. 

Kelanjutannya besok malam mmm waktu yang berikutnya insya Allah wallahu alam.

Powered by Todorant

Diberdayakan oleh Blogger.