Header Ads

Kajian Kitab "التعاليق السنية على الأمثال في القرآن لابن قيم الجوزية" 5 Majlis)

Sumber Channel Telegram: التعاليق السنية

Judul: 
التعاليق السنية على الأمثال في القرآن لابن قيم الجوزية
Pengarang: 
Syeikh Abu Fairuz Abdul Rahman Al-Jawi
Ms 31

kita masih di muka surah tiga puluh-satu dari Al-Amsalafil Quran dengan tak. setelah menyebutkan bahwasanya kami kata Ibnul Qayyim dan orang-orang yang lain telah menyaksikan keturunan dari. Jahmiyah dan murtadiah yang apabila mereka mendengar ayat-ayat sifat dan hadis-hadis sifat yang menafikan kebidahan mereka engkau akan melihat mereka berpaling dari dalil-dalil. tadi. 

Kemudian beliau membacakan ayat seakan-akan mereka itu adalah keledai-keleda. yang membuat lari. Lari-lari harimau. Ini juga permisalan yang ajaib. Mungkin apa? Eh bukan riba di sini tapi nanti dibahas di. surat yang lain. Intinya adalah mereka ketika dibacakan wahyu Allah taala bagaikan keledai-keledai. Ini pun permisalan yang buruk bagi ahlul bidah dan orang-orang kafir. Bagaikan. yang kalau dalam terjemah sebagian Alquran maksudnya adalah yaitu dibuat lari tapi sebenarnya dia membuat lari maksudnya bagaimana. yaitu saking takutnya dia, dia sendiri memang dibuat lari tetapi di samping dia dibuat lari dia juga membuat hewan yang lain ikut lari saking takutnya lari sampai yang lain pun ketakutan begitu melihat. 

Dia lari, yang lain juga ikut lari. Ini menunjukkan betapa tidak terimanya mereka kepada wahyu. Lari dari pemburu. Ada dua makna dan dua-duanya betul.. artinya pemburu dan artinya adalah harimau. Eh ini adalah ya. berarti. Orang-orang gondang di kalangan mereka berarti apa? Orang-orang muktazilah mengatakan tutuplah dari kami pintu ini, pintu masalah penetapan sifat. Allah taala bacakan wahyu yang selain ini, bacakan masalah fikih saja atau sirah saja dan sebagainya. Masalah akidah tentang Allah mereka tak terima. Padahal ini wahyu.. engkau melihat hati-hati mereka itu oh ini sebagai. kemudian yang kedua. Engkau melihat hati-hati mereka itu berpaling. Ini boleh mmm kita. akan artikan melihat berarti berpaling mewaliatkan sebagai hal atau kita katakan yaitu apa engkau menyangka engkau menilai hati-hati mereka itu keduanya. Berpaling dan mereka bergegas, bergegas untuk berpaling, tidak tunduk pada wahyu Allah taala, seperti para munafikin,. karena beratnya mengenal Rabb subhanahu wa taala tapi mereka mengklaim kami adalah mencapai tingkat marifat padahal apa? Mengenal Allah seperti yang Allah wahyukan tak mau mereka.. Fatih nama-nama Allah dan sifat-sifatnya bagi hati mmm bagi akal-akal mereka dan hati-hati mereka terasa berat karena tidak sesuai dengan. hawa nafsu. Ini tatkala akal dan hati mereka sudah diracuni oleh ilmu filsafat. Ilmu kalam dan ilmu mantip. 

Adapun orang yang hatinya masih fitrah, masih lurus, tidak dicemari oleh kotoran-kotor. tadi seperti nabi tak belajar ilmu filsafat seperti para sahabat dan tabiin tidak belajar ilmu filsafat begitu mendapatkan wahyu begitu dibacakan kepada mereka wahyu mereka terima dengan gembira menjadi kenal Allah. tidak berat, tidak pening dan tidak kebingungan. 

Demikian pula kaum musyrikin walaupun beraneka ragam kesyirikan mereka. apabila tauhid itu dimurnikan untuk mereka hanya untuk Allah, takboleh menyembah yang lain hanya seluruh persembahan itu hanya untuk Allah, seluruh. hanya untuk Allah, tak boleh ada pergi ke bomo, tak boleh lagi minta bantuan jin atau dan sebagainya. 

Dan dibacakan kepada mereka. an-Nas yang membatalkan kesyirikan mereka hati-hati mereka menjadi gelisah dan larihi dan. tadi terasa berat bagi mereka sebagaimana terasa berat bagi setannya mereka, setan sampai lari. 

Seandainya hati mereka itu hati yang penuh dengan keimanan dan kebersihan, niscaya ketika dibacakan Quran, mereka gembira, bukan malah. panas, apalagi sampai lari dan seterusnya. Seandainya mereka mendapatkan jalan untuk menutup telinga-teling. mereka pastilah mereka melakukannya. Sekarang contoh yang lain demikian pula mmm maka dari itu engkau. mendapati para musuh sahabat Rasulullah sallallahu alaihi wasallam yaitu orang-orang Syiah Rafidhah yang di mana-mana selalu suka membunuh orang itu apabila. apabila mereka mendengar nas-nas yang menyanjung para khulafaur rasyidin Abu Bakar, Umar, Usman, Ali sallallahu alaihi wasallam. 

Dan yang menyanjung para. sahabat Rasulullah sallallahu alaihi wasallam hal itu terasa berat sekali bagi mereka hati-hati mereka mengingkari. itu, padahal ini wahyu dari Allah taala, mereka tak terima Allah menguji para sahabat ini semua adalah keserupaan yang jelas. dan permisalan yang telah dipastikan dari saudara-saudara mereka dari kalangan para munafikin. 

Dalam Quran Allah telah menyebutkan. bahwasanya orang munafik pun memang bersaudara dengan orang kafir dari ahli kitab dan musyrikin. Dan ternyata para ulama juga sudah mengatakan bahwasanya mubtadiah mereka adalah munafiqun. Maka mereka bersaudara memang.. di dalam permisalan yang Allah buat untuk mereka dengan air ketika turun air hujan mereka ketakutan tidak melihat manfaat air hujan tetap. karena mereka melihat petir yang mengerikan. 

Adapun orang mukmin, mereka justru gembira dengan turunnya air hujan tahu manfaat di balik itu. Kata beliau. Ini kaidah yang selalu berlaku di alam semesta. Karena mereka ini tatkala hati-hati mereka saling serupa, amalan-amalan mereka juga saling serupa. 

Kalau hat. sama maka amalannya akan sama. Makanya kita dilarang untuk menyerupai gaya hidup orang kafir. Karena nanti akan berpengaruh kepada keserupaan hati, lama-lama akan berusaha meniru itu. Jiwanya akhirnya jadi sama.. permisalan untuk orang mukmin Allah. menyebutkan dua permisalan, permisalan air dan permisalan yang sifatnya api. Untuk munafik pun permisalannya polanya dua. Untuk mukminum juga demikian. 

Dalam surah ar-Ra'd.. tetapi untuk kaum mukminin Allah taala berfirman. ini kita seakan-akan apa diajak untuk membayangkan bagaimana situasi ketika hujan turun dan seterusnya kita lihat di sini Allah berfirman Allah menurunkan jari awan air hujan. 

Kemudian lembah-lembah itu mengalirkan banjirnya, mengalirkan airnya sesuai dengan kadarnya. Kita disuruh untuk membayangkan itu. Kemudian. banjir tersebut, bah tersebut membawa buih-buih yang naik ke atas yang mengapung tinggi di atas. Air hujan kalau terlalu banyak memang bukan terserah ke dalam tanah saja tapi. air bah. 

Ternyata air bah ini fungsinya untuk membuat buih-buih, membuang sampah-sampah dan seterusnya. Ah ini terutama yang yang biasa lihat di Yaman itu nampak sekali yang seperti itu.. di, di belakang pondok dulu sampahnya banyak sekali kereta mmm lari sampah pun kesusahan untuk mmm untuk apa membuang sampah sebanyak itu karena muridnya enam ribu, delapan ribu dan seterusnya banyak sekali belum lagi yang. lain-lain sampahnya dikumpulkan dan diletakkan di belakang sana semua. Ah nanti ketika turun air hujan akan datang banjir kilat, jalan yang semula memang jalan untuk kereta, jalan untuk motor, si. jalan untuk eh tahu-tahu akan berubah menjadi jalannya banjir. Jadi apa? Sungai. Lalu apa? Sungainya meluap dan membuang seluruh sampah. Akhirnya setelah selesai hujan eh setelah selesai banjir bahnya. pergi tahu-tahu apa tempat itu bersih, sangat bersih kecuali yang masih di IG yang masih menempel di pepohonan mmm apa itu tanaman-tanaman berduri yaitu lain. 

Tapi biasanya jadi sangat bersih pasirnya itu dibawa oleh banjir bah. ternyata bermanfaat sekarang contoh kedua masalah permisalan dengan api dan dari apa yang mereka nyalakan. pada barang tersebut di dalam api yaitu apa? Barang itu besi itu dibakar ke dalam api. Untuk mencari perhiasan besi atau mungkin emas dan lain-lain dibakar agar apa? Kerak-keraknya hilang agar buih-buihnya itu hilang. Atau perkakas-perkakas mungkin dari tembaga atau mungkin dari. apalagi dari eh perak dan seterusnya itu. Akan keluar buih seperti itu juga. Datuk saya dulu memang apa? Eh itu memang pekerjaannya adalah. mmm di bidang besi biasa membakar besi kemudian membuat jadi cangkul, membuat jadi parang, membuat jadi pisau dan seterusnya, memang nampak ketika dibakar itu muncul buihnya, besinya itu.. seperti itulah Allah membuat permisalan antara kebenaran dan kebatilan adapun buih. maka dia akan hilang lenyap, dia akan musnah tersia-sia. 

Adapun yang bermanfaat bagi manusia, maka dia akan menetap di bumi. seperti itulah Allah membuat permisalan. Ini permisalan yang sangat agung dengan bahasa yang sangat mendalam. Kita perlu bantuan para ulama untuk. melihat perkataan dan kandungan di balik itu. 

Kita baca catatan kaki Imam Ibnu Katsir mengatakan. ayat yang mulia ini mencakupi dua permisalan yang dibuat untuk kebenaran. tentang kokohnya kebenaran dan kekalnya kebenaran dan permisalan untuk kebatilan dari sisi sirnanya dia dan rusaknya dia. 

Allah taala berfirman Allah menurunkan jari awan air hujan iya air hujan lalu. Lembah-lembah itu mengalirkan banjir sesuai dengan kadarnya. Sebenarnya ini ada lafaz yang tersembunyi yaitu apa? Jelas lembahnya bukan mengalir tapi air. yang mengalir, banjirnya yang mengalir. 

Tapi karena memang yang dominan adalah lembah itu yang mengatur istilahnya yang mengendalikan atau mempengaruhi adalah lembah yang kecil, maka dia cepat. ibabkan air meluap ada lembah yang luas sekali dia mampu menampung air banyak setelah air berlebihan baru dia membuang air itu.. kata Ibnu Katsir setiap lembah akan mengambil air tadi sesuai dengan kadarnya lembah yang ini dia, lembah yang luas, mampu meliputi. banyak air yaitu mampu menampung banyak air. Sementara lembah yang satunya lagi dia lembah yang sempit dia mencakup eh dia mampu menampung air sesuai dengan kadarnya. Ini gambaran apa? 

Ini adalah isyarat tentang hati-hati manusia dan perbedaannya, bertingkat-tingkatnya hati. Ada hati yang sempit, diberi. Ilmu sikit sudah langsung otak kuat, ada hati yang luas seperti hatinya para nabi dan rasul, para sahabat, hatinya Imam Bukhari dikasih ilmu yang banyak mampu menampung hafalan yang sa, seakan-akan apa? Tak ada batasannya.. kita menghafal saja perlu kerja keras apalagi dengan sanadnya Imam Ahmad menghafal satu juta hadis dengan sanadnya hati yang sangat lapang haji walaupun secara fisikal ya namanya hati atau. Kamu segitu aja ukurannya. 

Tapi keberkahan memang lain-lain. Di antara hati ada yang mampu menampung ilmu yang banyak.. ada juga dari hati yang tidak cukup untuk menampung banyak ilmu, ada yang belajar nahwu saja yang lain-lain mmm saya takmampu pikiran saya sudah penuh. 

Ada yang belajar mustola saja yang lain-lain tak mampu, oh pikiran saya sudah penuh tapi. ada yang dia mujjitah haid mutlak mampu menampung segala jenis ilmu sesuai dengan berkah dari Allah tentunya tayib bahkan hati itu sempit dari. ilmu-ilmu yang banyak. Lalu banjir yang ada itu dia memikul atau membawa buih yang mengapung, mengapung di atas.. maknanya adalah kemudian datanglah di atas permukaan air yang mengalir di lembah-lembah itu apa buih yang al. yang tinggi di atasnya yang menutupi banjir itu. Ini adalah satu permisalan, permisalan air tadi. 

Yang berikutnya masalah permisalan api kita akhirkan pada masa yang akan datang isya. Allah
Powered by Todorant

Diberdayakan oleh Blogger.