Kajian Tafsir Quran (QS. Al Baqarah (2) : 101)
Sumber Channel Telegram: tafsirquran_abufairuz
Safar 28, 1442
Khamis (Thursday)
15/10/2020.
Lanjutan dari Imam As Sa'di terkait firman Allah
QS. Al Baqarah (2) : 101
وَلَمَّا جَآءَهُمْ رَسُولٌ مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مِّنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَرَآءَ ظُهُورِهِمْ كَأَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ ﴿١٠١﴾
101. Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung) nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah).
Yahudi membuang kitab Allah ke belakang mereka. Ahli kitab tidak tersisa ditangan mereka sedikit pun, mereka kufur kepada Rasulullah, hakikatnya mereka kufur kpd kirab mereka sendiri dari arah yg mereka tidak sadari.
Dan termasuk tradisi takdir Allah تعالى, dan termasuk dari hikmah ilahiyah, menetapkan bahawasanya :
Barangsiapa meninggalkan sesuatu yang bermenafaat bagi dia, padahal dia mampu mengambil menafaatnya, namun tidak mahu mengambil menafaatnya, maka dia akan di uji, dia akan di cabar terkena BALA, terkena MALAPETAKA berupa kesibukan dengan perkara yang membahayakan dirinya.
Maka barangsiapa meninggalkan peribadatan kpd Ar Rahman, dia akan terkena bala berupa peribadatan kepada berhala.
Barangsiapa meninggalkan kecintaan kepada Allah, rasa takut pada Allah, harapan pada Allah, maka dia akan terkena bala berupa mencintai yamg selain Allah, takut kepada selain Allah dan berharap.kpd selain Allah. Tentunya ini kerugian yamg tidak terbayangkan.
Dan barangsiapa tidak menginfakkan hartanya didalam ketaatan kpd Allah, dia akan menginfakkan hartanya di dalam.ketaatan kpd syaitan.
Barangsiapa meninggalkan sikap merendahkan diri u tuk RobbNya, maka dia akan terkena bala berupa dia akan merendagkan diri kepada sesama hamba.
Barangsiapa meninggalkan kebenaran, dia akan terkena bala berupa yaitu mengikuti kebatilan.
Manusia tidak pernah kosong sama sekali. Kalau tidak ikut kebenaran, pasti dia akan ikut kebatilan dan itu RUGI BESAR. Ini adalah BALA'.
Bani Israil membuang kitab suci. Mereka membaca apa yg dibuat oleh para syaitan merupakan sihir mengatas namakan Nabi Sulaiman.
Allah mensucikan Sulaiman
*QS. Al Baqarah (2) : 102*
وَٱتَّبَعُوا۟ مَا تَتْلُوا۟ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَٰنَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَٰرُوتَ وَمَٰرُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا۟ لَمَنِ ٱشْتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا۟ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ ﴿١٠٢﴾
102. Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
Orang2 Yahudi mengikuti sihir yg diturunkan kpd dua malaikat di megeri Babil, yg di datangkan sebagai ujian.
Dua malaikat tersebut tidaklah mengajarkan melain mereka sudah mengingatkan yg mereka ini adalah ujian (nasihat).
Tadlis - penyamaran
Orang2 Yahudi mengikuti sihir para syaitan dan dua malaikat tersebut.
Setiap orang akan condong kepada yang sesuai dengan jiwanya.
Sihir tersebut memisahkan antara suami dan isteri.
Sihir itu memiliki hakikat, mampu mendatangkan bahaya dgn seizin Allah. Bantahan kepada Muktazilah.
Izin ada 2 macam:
1. Izin qodari - terkait dgn kehndak Allah.
2. Izin syar'i.
Sebab2 walaupun mempunyai kesan tinggi, namun taqdir Allah lebih unggul. Taqdir Allah di atas segalanya. Tak perlu takut kepada syaitan.
Qodariyah - perbuatan hamba di cipta oleh hamba sendiri tanpa taqdir dari Allah.
Qodariyah Muktazilah menyelisihi saudara2 mereka syaitan, dan para penghuni neraka. Matan Syahrul sunnah Imam Tsauri.
Ilmu sihir bahaya. Tiada menafaat. Kerugiannya bersifat total, terlalu parah atau keburukan lebih besar dari kebaikannya.
Orang yang mencintai sihir, dia tidak memiliki satu bahagian pun di negeri akhirat.
Alangkah buruknya apa yang dibeli oleh mereka.
Oramg soleh Yahudi tidak mahu mempelajari sihir.
Faedah Imam Ibnu Katsir.
Ayat2 berupa rahsia2 orang Yahudi, yg disimpan, berita generasi pertama, aoa saja yg dikandungi di dalam.kitab mereka yg hanya diketahui oleh ahli ilmu mereka. Apa saja yang dipesong dan di tukar yg dulu ada dalam Taurat.
Allah menampakkkan itu semua di dalam kitabNya yg Dia turunkan kpd nabi Muhammad.
Orang yg dengki.
Fitrah orang yg sihat ada pembenaran berupa ayat2 yg jelas.
Didalam alquran ada isyarat nabi yg ummi nabi yg terakhir.
Orang Yahudi tahu nabi tidak pernah belajar ke orang lain terkait wahyu.