Header Ads

CONTOH MATERI KHUTBAH ("Nasehat")

CONTOH MATERI KHUTBAH

---------------------------------------------------

Untuk pemesanan Kitab klik gambar


Khutbah Kedua Puluh Dua: Nasihat


الحمد لله الجليل وصفه، الجميل لطفه، الجزيل ثوابه، الشديد عقابه، الحي القيوم، الذي أوجد الكون من عدم ودبره، وخلق الإنسان من نطفة فقدره، ثم السبيل يسره، ثم أماته فأقبره، ثم إذا شاء أنشره، فسبحانه من إله ما أعزه وأقدره، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له شهادة معترف بوحدانيته، مقر بألوهيته وربوبيته وأشهد أن محمداً عبده ورسوله أفضل بريته، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه صفوة الله من خلقه وخيرته. أما بعد:

Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah, dan janganlah kalian terpedaya dengan penundaan Allah dan kesabaran-Nya. Dan perbaikilah amalan-amalan kalian karena semua itu akan dihitung dan kalian akan dibalasi sesuai dengan amalan-amalan tadi.

Dan waspadailah dunia karena dia itu banyak penyakitnya. Orang yang maju ke hadapannya akan berbalik mundur, dan orang yang pertengahan di dalam urusan dunia akan menjadi condong. Jika dua itu membuat tertawa sebentar dengan perhiasannya, dia akan membuat lama menangis dengan kekeruhannya.

Lihatlah siapakah orang yang mengumpulkan harta dunia dan menahannya; bagaimana dunia tadi berpindah kepada orang lain sementara si pengumpul tadi bertanggung jawab atas keletihannya dan dosanya. Lalu pikirkanlah akibat-akibat dari orang yang urusan mereka itu telah mendekat sedangkan kebodohan serta ketertipuan telah memabukkan mereka, mereka berbuat apa saja yang mereka inginkan dan mereka maukan, mereka menyambung hubungan dengan orang yang mereka inginkan hubungannya, dan mereka memutuskan hubungan dan memusuhi (orang yang mereka inginkan pula –pen); bagaimana mereka diserang oleh kematian secara mendadak dalam keadaan mereka tidak menyadarinya? Dan bagaimana nyawa-nyawa mereka yang mulia dicabut dalam keadaan mereka tertidur di dalam kelalaian? 

Lalu mereka digantikan dengan ketakutan di alam kubur, setelah istana-istana tempat wisata. Ulat memperlakukan mereka dengan perkara-perkara yang mengerikan. Ulat telah memiringkan susunan tubuh mereka yang seimbang, memutuskan sendi-sendi mereka yang bersambungan, memadamkan dan merubah cahaya mata-mata mereka yang indah, mengubah wajah-wajah mereka yang cerah dan mempesona, memutuskan dan membungkam mulut-mulut mereka yang fasih, mencerai-beraikan rambut-rambut mereka yang sangat hitam. Bencana telah mempermainkan dan mencerai-beraikan badan-badan mereka yang empuk.

Mereka berharap kembali ke dunia, akan tetapi tidak mungkin bagi mereka untuk kembali. Mereka ingin sekali untuk dipulangkan ke dunia demi mengejar apa yang mereka mampu untuk tobat dan menghentikan maksiat.

Jika engkau menanyai mereka tentang keadaan-keadaan yang mereka telah sampai kepadanya (di alam kubur –pen) niscaya mereka menjawab: “Sungguh kami telah menjumpai kekerasan-kekerasan, kegoncangan-kegoncangan dan kengerian-kengerian, kami telah diperiksa terhadap amalan-amalan yang kecil dan yang besar, tanpa kami kehilangan amalan yang sedikit dan yang banyak sama sekali. 

Dan kami tidak mendapatkan memberi syafa’at ataupun pelindung maupun penolong untuk kami. Maka alangkah besarnya penyesalan kami atas hak-hak Allah yang kami sia-siakan. Dan alangkah menyesalnya kami atas keharaman-keharaman Allah yang kami lancang untuk melanggarnya. Alangkah celakanya kami karena siksaan yang yang kekal. Sungguh kami malu karena kesedihan dan kehinaan yang bertumpuk-tumpuk. Demi Allah, benar-benar telah datang pada kami ayat-ayat dan nasihat-nasihat, tapi kami menolaknya. Dan sungguh kami telah didatangi kenikmatan-kenikmatan yang susul-menyusul namun kami tidak menyukuri nikmat tadi. Dan sungguh kami telah mendahulukan dan mengutamakan dunia di atas Akhirat, maka sekarang kami terikat dengan amalan-amalan kami, dan kami menyesal atas kejahatan-kejahatan yang diperbuat oleh tangan-tangan kami”.

﴿أَفَرَأَيْتَ إِنْ مَتَّعْنَاهُمْ سِنِينَ * ثُمَّ جَاءَهُمْ مَا كَانُوا يُوعَدُونَ * مَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا كَانُوا يُمَتَّعُونَ * وَمَا أَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ إِلَّا لَهَا مُنْذِرُونَ * ذِكْرَى وَمَا كُنَّا ظَالِمِينَ﴾ [الشعراء: 205 - 209].

“Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun, Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka, niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya. Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeripun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan; untuk menjadi peringatan. Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zalim”.

Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.

------------------------------------

( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah”  lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy



Diberdayakan oleh Blogger.