Al Fatawa Al Hamawiyah (Meminta-minta)
Al Fatawa Al Hamawiyah
Dibahaskan oleh Asy Syeikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Indonesiy Al Jawiy.
Safar 12, 1442
Thalatha (Tuesday)
29 Sep, 2020.
Yahudi berani di balik bayang.
Ms 326 Catatan kaki membahas masaalah meminta-minta.
Asal dari meminta-minta di haramkan baik di dalam masjid ataupun diluar masjid kecuali kalau darurah.
Kalau darurah, kecemasan, maka boleh di memint walau di dalam masjid jangan dia menyakiti seorang pun, melangkahi leher orang atau menganggu selain melangkah.
Tidak boleh berdusta atas apa yang dia riwayatkan.
Diperbolehkn menyebut keadaan tapi jangan dusta.
Tidak boleh mengeraskan suara dalam masjid sehingga menganggu orang lain, meminta dalam keadaan khotib sedang khutbah.
Ulama Hanafiyah - saya mengharapkan pahala yg besar bagi orang yg mengeluarkan si peminta-minta dari masjid.
Masjid dibina utk zikrullah bukan untuk minta2.
Majoritas yg meminta-minta di masjid adalah orang yang jahil.
Jangan mengherdik orang yang meminta.
Bersedekah di masjid bagi orang yang meminta - ini boleh.
Apa hukum tidak berkerja, meninggalkan perkerjaan?
Tidak boleh kecuali dgn syarat.
- Menjaga kehormatan
- Merasa cukup dari apa yg ada di tangan manusia.
Berkerja sambil ibadah adalah lebih utama dari ibadah saja.
Yg menjadikan meminta sebagai profesi tercela.
Hukum menyimak, mendengarkan alat2 nyanyian.
Menumbuhkan kemunafiqan didalam hati.
Sumber Channel Telegram: Al Fatawa Al Hamawiyah