Kajian Kitab Riyadhus Shalihin (Bab 81 : Larangan dari meminta kekuasaan dan memilih untuk meninggalkan pemerintahan apabila tidak diwajibkan terhadapnya atau apabila tidak ada hajat yang menyeru dia untuk memegang kekuasaan) #Hadits 1
Allah Ta'ala berfirman,
{تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ} [القصص : 83]
Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Qashash: 83)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Hadits 1
وعن أبي سعيد عبد الرحمن بن سمرة رضي الله عنه، قال: قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: يا عبد الرحمن بن سمرة لا تسأل الإمارة، فإنك إن أعطيتها عن غير مسألة أعنت عليها، وإن أعطيتها عن مسألة وكلت إليها، وإذا حلفت على يمين، فرأيت غيرها خيرا منها، فأت الذي هو خير، وكفر عن يمينك. متفق عليه.
Dari Abu Said Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu Anhu, dia
berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut kedudukan (jabatan) dalam pemerintahan, karena jika kamu
diserahi jabatan tanpa kamu minta, niscaya kamu akan dibantu (untuk menjalankannya). Tetapi, jika kamu memperoleh jabatan itu karena kamu memintanya, maka kamu akan dibebani sepenuhnya (tidak ditolong Allah). Dan jika kamu bersumpah untuk melakukan sesuatu, kemudian ternyata kamu dapati ada hal lain yang lebih baik darinya, maka kerjakanlah apa yang kamu anggap lebih baik dan bayarlah tebusan atas sumpahmu itu." (Muttafaq Alaih)
Shahih Al-Bukhari (6622,7146) Shahih Muslim (1652)