Header Ads

Nailul Maram (I'tikaf)

 Nailul Maram 


نيل المرام في تسهيل أحكام الصيام -النسخة الأخيرة

Untuk download file PDF klik gambar 



Dari Asy Syeikh Abu Fairuz Abdurrohman Hafidzahulloh.


Dars 34

Ms 120


Bab Masaalah I'tikaf dan Masaalah Keutamaan 10 Malam Terakhir dari Bulan Ramadhan.

Ini sebagai kelengkapan dari pembahasan masaalah puasa kerana secara umum, intinya di bulan Ramadhan. Dan dibulan Ramadhan itu, disunnahkannya adanya i'tikaf. Thoyyib, maka di bahas, disini.

Berkata Ibnul Qaiyim di Zaadil Maad, 

Fasal : Membahas tentang jalan yang ditempuh oleh nabi صلى الله عليه وسلم di dalam i'tikaf.

Manakala bagusnya, kesolihannya hati, dan lurusnya hati di atas jalan atas ruter perjalanan dia kepada Allah تعالى itu, tergantung pada pemusatan perhatian dia kepada Allah, penyatuan sesuatu yang sebelumnya robek. (Hati yamgbpecah belah kerana tersibukkan dengan perkara2 yang lain). 

Bagaimana untuk mengatupkannya kembali?

Caranya adalah dia memusatkan perhatian secara total kepada Allah تعالى kerana robekan hati itu, tercerai berainya hati itu tidak mungkin untuk dikatupkan kembali, disatukan lagi kecuali dengan memusatkan perhatian kepada Allah تعالى. Dan manakala makan yang berlebihan, minum yang berlebihan, pergaulan manusia yang berlebihan, ucapan yang berlebihan, dan tidur yang berlebihan. Ini semua termasuk menambah hati itu menjadi tercerai berai dari Allah.

Dan akan memecah belah hati dia disetiap lembah, dan memutuskan dia dari perjalanan dia kepada Allah تعالى, atau memperlemah perjalanan dia atau merintangi dia dan bahkan menghentikannya. Manakala ini semua demikian, rahmat dari Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang kepada para hambaNya itu, menuntut untuk apa, Dia mensyariatkan umtuk mereka sebagian dari puasa yang akan menghilangkan makanan yang berlebihan, minuman yang berlebihan dalam di sel-sel badannya itu.

Dan akan menghilangkan, membuang dari hatinya itu campuran2 syahwat, yang merintangi dia dari perjalanan dia kepada Allah تعالى, dan juga merintangi dia dari perjalanam dia kepada syariat Allah, sesuai dengan kadar kemaslahatan. Yang mana hamba ini mengambil menafaat dari puasanya tadi di dunianya dan di akhiratnya. Dan puasa tadi tidak sampai membahayakan dirinya. Dan tidak memutuskam dia dari kemaslahatan dia yang di dunia dan di akhirat.

Allah mensyariatkan mereka i'tikaf, yang mana maksudnya dan ruhnya itu adalah berdiamnya hati kepada Allah تعالى,

Memutuskan dia kepada Allah atau merintangi dia. Kalau ini sedemikian.

Membuang dari hatinya itu campuran2 syahwat.

Fasal 

Dorongan bersungguh-sungguh di 10 malam yang terakhir dari Ramadhan.


Sumber Channel Telegram: Nailum Maram

Diberdayakan oleh Blogger.