BAGAIMANA KEADAAN SEORANG DAI YANG MASIH MENGAJARKAN KITAB MUHAMMAD IBNU HIZAM?

BAGAIMANA KEADAAN SEORANG DAI YANG MASIH MENGAJARKAN KITAB MUHAMMAD IBNU HIZAM?

Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Afwan yaa Syaikhona ,Ahsanallahu ilaikum , mohon penjelasan nya bagaimana dengan seorang da'i yang masih mengajarkan kitab karangan Muhammad Bin Hizam, bisa jadi dengan alasan kitab tersebut di tulis sebelum Muhammad Bin Hizam menyimpang , atau alasan yang lain nya ,yang mana dia tetap mengajarkan kitab tersebut ,mohon penjelasan nya yaa Syaikhona.

-----------------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

Membacakan kitab orang yang sudah menyimpang itu bisa jadi akan menyebabkan kekaguman di hati pendengarnya, dan keterharuan mereka pada si pengarangnya, dan setan seringkali meniupkan waswas bahwasanya si pengarang adalah ulama besar yang baik, dan pengkritiknya adalah pendengki. Akhirnya si pembaca atau si pendengar manhajnya menjadi luntur dan berbaik sangka pada dan simpati pada si pengarang.

Waspadalah!

Itu semua adalah langkah² setan untuk menyeret orang yang tidak setia memegang ijma' Salaf.

Para Salafush Shalih telah bersepakat untuk tidak memelihara hubungan dengan mubtadi'ah, baik dengan ajaran dia sebelum rusak ataukah setelah rusak. Ijma' Salaf bersifat umum.

Membaca buku mereka adalah termasuk memelihara hubungan dan membuka pintu setan untuk melunturkan ketegasan. Dan itu terbukti di banyak kasus.

Hati manusia sangat lemah, sedangkan syubuhat setan itu menyambar-nyambar.

Kaidah telah menyebutkan:
سد ذريعة الفتن واجب.
"Menutup sarana fitnah-fitnah adalah wajib."

Tunggu saja: orang-orang yang meremehkan masalah ini dan merasa manhaj mereka aman² saja, sebentar lagi akan nampak kerusakan² hati mereka jika Allah tidak menyusuli mereka dengan tobat.

والله تعالى أعلم بالصواب
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )

Selasa, 18 Muharram 1444 / 16-8-2022

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy