Buku Kelima: Kitab “At Ta’liqul Burhaniy ‘Ala Mu’taqadi Ahlil Hadits Lil Jurjaniy”
Buku Kelima: Kitab “At Ta’liqul Burhaniy ‘Ala Mu’taqadi Ahlil Hadits Lil Jurjaniy”
Gambar Kata pengantar dari Asy Syaikh Al Mifdhal Abu Abdirrahman Nawwas Bin Muhammad Al Hindiy As Sailaniy حفظه الله |
Kitab ini menjelaskan tentang isi kitab Akidah Ahli Hadits yang dikarang oleh Al Imam Abu Bakr Al Jurjaniy Asy Syafi’iy رحمه الله. Belum diterjemahkan.
Terjemahan Kata pengantar dari Asy Syaikh Al Mifdhal Abu Abdirrahman Nawwas Bin Muhammad Al Hindiy As Sailaniy حفظه الله:
﴿الحمد لله الذي خلق السموات والأرض وجعل الظلمات والنور، ثم الذين كفروا بربهم يعدلون﴾.
“Segala pujian untuk Allah Yang menciptakan langit dan bumi dan juga membuat kegelapan dan cahaya. Kemudian orang-orang kafir berbuat kesyirikan”.
Dan semoga shalawat dan salam tercurah kepada Rasul yang terpercaya yang bersabda:
«ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله، إلا وهي القلب».
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam badan itu ada segumpal daging, jika daging itu baik, maka baiklah jasadnya seluruhnya, tapi jika daging itu rusak, maka rusaklah jasad tadi semuanya. Ketahuilah, daging tadi adalah hati.”
Diriwayatkan oleh Al Bukhariy dan Muslim, dari hadits An Nu’man Bin Basyir رضي الله عنهما.
Maka di dalam hadits ini ada panggilan dan peringatan untuk manusia agar mencurahkan perhatian kepada sumber perbaikan ucapan dan perbuatan, yaitu: kebaikan hati. Dan tidak ada jalan menuju kebaikannya kecuali dengan perbaikan keyakinannya, karena jika tidak demikian, maka perkaranya itu seperti yang dikatakan oleh Al Imam Ibnul Qayyim: “Maka jarang sekali engkau mendapati orang yang rusak keyakinannya kecuali dalam keadaan kerusakannya itu nampak pada amalannya”.
Demikian pula kebaikan masyarakat –bahkan kebaikan alam semesta secara keseluruhan- itu dibangun di atas benarnya keyakinan setiap individu dari mereka, dan kerusakan keyakinan akan menyebabkan kerusakan mereka, dikarenakan masyarakat itu hakikatnya adalah hati-hati dari setiap individu.
Dan dengan inilah Nabi ﷺ diutus. Di dalam hadits Jundub رضي الله عنه yang berkata:
(كنا مع النبي ﷺ ونحن فتيان حزاورة. فتعلمنا الإيمان قبل أن نتعلم القرآن. فازددنا به إيماناً).
“Kami dulu menyertai Nabi ﷺ dalam keadaan kami adalah para pemuda dengan usia yang hampir setara. Kami mempelajari keimanan sebelum kami mempelajari Al Qur’an, kemudian kami dengan Al Qur’an itu bertambah keimanan”.
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.Maka aku berkata untuk mendukung dan menguatkan: semoga Allah memberikan pahala yang terbaik untuk saudara kita Asy Syaikh Al Mifdhal Abu Fairuz atas penjelasannya tentang keyakinan Al Imam Asy Syafi’iy dan para pemimpin madzhab beliau dari kalangan para pendahulu, di sela-sela pengajarannya dan penyusunan keterangan-keterangan yang berfaidah dengan nukilan-nukilan emas terhadap risalah “Mu’taqadu Ahlil Hadits” karya Al Hafizh Ahmad Al Jurjaniy Asy Syafi’iy رحمه الله , semoga Allah memberikan manfaat untuk Islam dan Muslimin dengan dirinya.
Ditulis oleh Al Faqir Ilallahil Ghaniy:
Abu Abdirrahman Nawwas Al Hindiy As Sailaniy
16/7/1439 H.
Di Hami, Hadhramaut, Yaman.
---------------------------------------
(Bersambung, in syaa Allah)
Admin : Abu Abdirrahman Faisal al jawiy -semoga Allah mengampuninya-
Sabtu, 13 Shafar 1444 / 10-9-2022
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy