Header Ads

CONTOH MATERI KHUTBAH (Khutbah Keempat Puluh Satu: Adab Syariat Dalam Salam, Penghormatan Dan Yang Lainnya)

 CONTOH MATERI KHUTBAH

---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar


Khutbah Keempat Puluh Satu: Adab Syariat Dalam Salam, Penghormatan Dan Yang Lainnya

الحمد لله الذي جعل الأدب الشرعي عنوان التوفيق، وهدى من شاء من خلقه لأقوم طريق، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، شهادة مبنية على الإخلاص والمحبة والتحقيق، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، الذي أخرج الله به المؤمنين من الكربات والظلمات والضيق، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه أولي الفضائل والسوابق والتوفيق. أما بعد :

Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah ta’ala, dan ketahuilah bahwasanya adab-adab syariat itu adalah adab yang paling utama. Maka tempuhlah jalan-jalan itu agar kalian mendapatkan pahala yang banyak dari Rabb kalian.

Ketahuilah bahwasanya dasar dari adab adalah: merasa diawasi oleh Allah di dalam suasana rahasia dan terang-terangan, juga memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak makhluk -Nya, serta cita-cita yang tinggi.
Rasulullah ﷺ bersabda:

«حَقُّ اْلمُسْلِمِ عَلَى اْلمُسْلِمِ سِتٌّ بِاْلمَعْرُوْفِ: يُسَلِّمُ عَلَيْهِ إِذَا لَقِيَهُ، وَيُجِيْبُهُ إِذَا دَعَاهُ، وَيُشَمِّتُهُ إِذَا عَطَسَ، وَيَعُوْدُهُ إِذَا مَرِضَ، وَيَشْهَدُ جَنَازَتِهِ إِذَا مَاتَ، وَيُحِبُّ لَهُ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ».

“Hak seorang Muslim terhadap Muslim yang lain ada enam dengan cara yang ma’ruf: mengucapkan salam kepadanya jika berjumpa dengannya. Memenuhi undangannya jika dia mengundang. Mendoakan rahmat untuknya jika dia bersin. Menjenguknya jika dia sakit. Menghadiri jenazahnya jika dia meninggal. Mencintai untuknya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri”.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِاللهِ مَنْ بَدَأَهُمْ بِالسَّلَامِ».

“Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan Allah adalah orang yang memulai salam”.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«إِذَا لَقِيَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُسَلِّمْ عَلَيْهِ، فَإِنْ حَالَتْ بَيْنَهُمَا شَجَرَةٌ أَوْ جِدَارٌ أَوْ حَجَرٌ ثُمَّ لَقِيَهُ فَلْيُسَلِّمْ عَلَيْهِ».

“Bila salah seorang dari kalian berjumpa dengan saudaranya maka hendaknya dia mengucapkan salam kepadanya. Kemudian jika mereka dihalangi oleh pohon atau dinding atau batu kemudian berjumpa lagi; hendaknya dia mengucapkan salam kepadanya”.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«لَا تَدْخُلُوْنَ اْلجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا، وَلَا تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ».

“Kalian tidak masuk Surga sampai kalian beriman. Dan kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjuki suatu suatu amalan jika kalian mengerjakannya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian”.

Dan ketahuilah bahwasanya salam yang disyariatkan  dengan ucapan langsung dan dengan surat-menyurat adalah:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

“Semoga kesejahteraan, rahmat Allah dan berkah-berkah-Nya tercurah pada kalian”.

Kemudian orang-orang yang bodoh yang tidak mengetahui kadar adab-adab syariat menggantinya dengan lafazh-lafazh yang mereka pandang bagus padahal kalimat tadi tidak Allah ridhai.

Maka di manakah harga lafazh-lafazh yang tak punya faidah sama sekali tadi dibandingkan dengan penghormatan kaum Muslimin yang di dalamnya terkumpul doa yang paling sempurna, kebaikan dan sanjungan yang paling bermanfaat?

Rasulullah ﷺ bersabda:

«يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى اْلمَاشِي وَاْلمَاشِي عَلَى الْقَاعِدِ وَالْقَلِيْلُ عَلَى الْكَثِيْرِ».

“Orang yang naik kendaraan hendaknya mengucapkan salam pada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan kaki mengucapkan salam pada orang yang duduk. Orang yang berjumlah sedikit mengucapkan salam pada orang yang berjumlah banyak”.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«يُسَلِّمُ الصَّغِيْرُ عَلَى الْكَبِيْرِ».

“Anak kecil hendaknya mengucapkan salam pada orang besar”.

Dari Nabi ﷺ yang bersabda:

«إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: (الحَمْدُ للهِ). وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوْهُ أَوْ صَاحِبُهُ: (يَرْحَمُكَ اللهُ). فَإِذَا قَالَ لَهُ: (يَرْحَمُكَ اللهُ)، فَلْيَقُلْ: (يَهْدِيْكُمُ اللُه وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ)».

“Apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia berkata: “Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), dan hendaknya saudaranya atau temannya berkata kepadanya (yang artinya): “Semoga Allah merahmatimu”. Lalu jika temannya telah berkata kepadanya “Semoga Allah merahmatimu”, hendaknya dia berkata (yang artinya): “Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu”.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَحَمِدَ اللهَ، فَشَمِّتُوْهُ، فَإِنْ لَمْ يَحْمَدِ اللهَ فَلَا تُشَمِّتُوْهُ».

“Jika salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka doakanlah rahmat untuknya. Tapi jika dia tidak memuji Allah, maka janganlah kalian mendoakan rahmat untuknya”.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«لَا خَيْرَ فِي اْلجُلُوْسِ فِي الطُّرُقَاتِ».

“Tiada kebaikan di dalam sikap duduk-duduk di jalanan”.
Yaitu: duduk-duduk yang tidak ada di dalamnya penjualan, ataupun pembelian, kecuali orang yang menunjukkan jalan, menjawab penghormatan, menahan pandangan mata, menolong memikul barang, dan tidak menyakiti orang lain, tidak mencari-cari kesalahan orang lain, tidak menyibukkan diri memeriksa keadaan orang lain, karena barangsiapa mencari-cari kekurangan kaum Muslimin; Allah akan mencari-cari kekurangan dirinya dan membongkarnya di hadapan para hamba dan menampakkan aib-aibnya yang dulu dirahasiakannya di hadapan orang-orang.

Dan barangsiapa bersikap melalaikan aib-aib orang lain dan menahan lidahnya dari mencari-cari keadaan mereka yang tidak mereka sukai untuk ditampakkan; akan selamatlah agama dan kehormatannya, dan Allah akan memberikan padanya rasa cinta di hati para hamba, dan Allah akan menutup kekurangan-kekurangannya, dikarenakan balasan itu sesuai dengan jenis amalan. Dan Rabbmu tidak menzhalimi para hamba.

﴿وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا﴾.

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”. (Al Ahzab: 58).

Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.
------------------------------------

( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah”  lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.