Header Ads

CONTOH MATERI KHUTBAH (Khutbah Ketiga Puluh Sembilan: Sunnah-sunnah Yang Sesuai Fitrah)

 CONTOH MATERI KHUTBAH

---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar


Khutbah Ketiga Puluh Sembilan: Sunnah-sunnah Yang Sesuai Fitrah

الحمد لله الذي شرع لنا ما يقربنا إليه ويدنينا، ونهج لنا من الطرق ما يكفينا عن غيرها ويغنينا، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إلهنا ومليكنا وناصرنا وهادينا، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بعثه الله بالهدى ودين الحق شرعة وتوحيدا ودينا، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه والتابعين لهم بإحسان أفضل الناس أخلاقا وأعمالا وعلما ويقينا. أما بعد:

Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah dan bersyukurlah kepada-Nya atas karunia-Nya yang lahir dan yang batin. Dan dekatkanlah diri kalian kepada-Nya dengan perkara yang Dia cintai dan Dia ridhai, berupa akidah-akidah, amalan-amalan dan akhlak-akhlak yang utama.

Allah telah mensyariatkan untuk kalian fitrah Islam yang mensucikan lahiriyah dan mensucikan hati. Dan Allah memudahkan untuk kalian segala sebab yang dengan itu tercapailah tujuan. Allah ta’ala berfirman:

﴿فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ الله الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ الله ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ * مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴾ ]الروم: 30-31[.

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah”.

Fitrah batin yang mana tiang penopangnya adalah keikhlasan dan pemusatan hati kepada Allah, penyempurnanya adalah meninggalkan kesyirikan yang sedikit dan yang banyak dan realisasi inabah kepada Allah.

Ucapkanlah dengan lidah dan hati kalian saat kalian masuk di waktu pagi dan waktu petang (dengan penyesuaikan lafazh dan waktunya –pen):

كَانَ رَسولُ الله ﷺ يُعَلِّمُنَا إِذَا أَصْبَحْنَا: «أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلَامِ وَكَلِمَةِ اْلإِخْلَاصِ وَسُنَّةِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَمِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ اْلمُشْرِكِيْنَ». وَإِذَا أَمْسَيْنَا مِثْلُ ذَلِكَ.

Dulu Rasulullah ﷺ mengajari kami jika masuk waktu pagi untuk berzikir (yang artinya): "Kami masuk di waktu pagi di atas fithrah Islam, dan kalimat Ikhlas, di atas sunnah Nabi kami Muhammad ﷺ, dan di atas agama ayah kami Ibrahim dalam keadaan hanif (lurus) dan Muslim, dan beliau bukanlah dari kalangan musyrikin”. Dan jika kami masuk waktu petang juga seperti itu.

Fitrah batin inilah yang mensucikan hati dari kesyirikan, keraguan, perpecahan dan kemunafikan, juga membersihkannya dari kebencian, dendam, kedengkian dan akhlak-akhlak yang buruk, serta memenuhi hati dengan ilmu, keyakinan dan pengetahuan, juga mengarahkan hati kepada Rabbnya dengan keikhlasan, ketentraman, kebajikan dan keimanan.

Adapun fitrah lahiriyah; maka sungguh Si Pembawa syariat telah mendorong untuk membersihkan jasad dari berbagai jenis kotoran, najis-najis, juga menyemangati untuk mencukur rambut kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kumis, membiakkan jenggot, memotong kuku.

Nabi juga mengabarkan bahwasanya kesucian syar’iy -yaitu: menghilangkan kotoran-kotoran dan hadats-hadats- adalah setengah keimanan, karena di dalamnya ada kesucian badan dari kotoran-kotoran.

Dan Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwasanya pernikahan, inai, memakai wewangian itu termasuk dari sunnah-sunnah para Rasul, dan bahwasanya senantiasa bersuci dan terus-menerus bersuci adalah termasuk dari sifat-sifat kaum Mukminin.

Allah ta’ala setelah menyebutkan kesucian dengan air dan tanah, Dia berfirman:

﴿ مَا يُرِيدُ الله لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴾ ]المائدة: 6[.

“Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”.

Maka kesucian ini, yang disyariatkan oleh Allah, itu termasuk kenikmatan Allah yang terbesar pada para hamba, dan dengan itu kesalahan-kesalahan terhapus, dan dihasilkanlah pemberian-pemberian yang banyak pada Hari Kiamat.

Barangsiapa berwudhu dengan sempurna; keluarlah kesalahan-kesalahannya dari bawah kuku-kukunya bersama air.

Barangsiapa memperbagus wudhunya, lalu mengerjakan shalat dua rekaat tanpa mengajak bicara jiwanya sendiri di dalam shalat tadi; terampunilah dosa-dosanya dan berhak mendapatkan ridha dari Yang Maha Pengampun.

Barangsiapa berwudhu lalu memperbagus wudhunya, selanjutnya dia berkata:

«أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ اْلمُتَطَهِّرِيْنَ».

"Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya,  Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri”.
Niscaya akan dibukakan baginya delapan pintu surga, ia dipersilahkan masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.

Dan yang demikian itu tidaklah susah dengan keutamaan dari Dzat Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

أَنَّ رسولَ اللهِ ﷺ قَالَ: «أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ اْلخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟» قَالُوا: بَلَى يَا رسولَ اللهِ. قَالَ: «إِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ عَلَى اْلمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ اْلخُطَا إِلَى اْلمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ».

“Bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: “Maukah kutunjukkan kalian pada amalan yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan, dan mengangkat dengannya derajat-derajat?” mereka menjawab: “Tentu wahai Rasulullah.” Beliau menjawab: “Menyempurnakan wudhu dalam suasana yang tidak disukai, dan banyaknya langkah ke masjid-masjid, dan menunggu shalat seusai shalat. Maka yang demikian itu adalah ribath”.

Dan juga:

أَنَّ رسولَ اللهِ ﷺ قَالَ: «إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِيْنَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوْءِ. فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيْلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ».
“Bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada Hari Kiamat dalam keadaan putih cemerlang pada kening dan kedua tangan dan kaki mereka disebabkan karena bekas-bekas wudhu. Maka barangsiapa dari kalian mampu untuk memperpanjang warna putihnya tadi, hendaknya dia melakukannya”.

Dan juga:

أَنَّ رسولَ اللهِ ﷺ قَالَ: «تَبْلُغُ اْلحِلْيَةُ مِنَ اْلمُؤْمِنِ حَيْثُ يَبْلُغُ الْوُضُوْءُ».

“Bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: “Perhiasan seorang Mukmin itu akan mencapai bagian-bagian yang dicapai oleh air wudhu”.

Semoga Allah memberi kita taufik untuk mengakui nikmat-nikmat dan jasa-jasa-Nya, dan semoga Allah memberi kita taufik untuk mengerjakan apa yang Allah cintai dan Allah ridhai. Allah ta’ala berfirman:

﴿وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ الله عَلَيْكُمْ وَمَا أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُمْ بِهِ﴾ [البقرة: 231].

“Dan ingatlah nikmat Allah pada kalian, dan apa yang telah Dia turunkan kepada kalian yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan Al Hikmah (As Sunnah). Allah memberi pengajaran kepada kalian dengan apa yang diturunkan-Nya itu”.

Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.
------------------------------------

( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah”  lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.