Header Ads

HUJJAH IRHAM PURWOREJO BERBALIK KEPADA DIRINYA SENDIRI

HUJJAH IRHAM PURWOREJO BERBALIK KEPADA DIRINYA SENDIRI




Pertanyaan :

Apa tanggapan Antum tentang sindiran Irham Purworejo ini?
------------------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

Jawaban ana adalah sebagai berikut:

Wahai Irham yang membuat talbis dan pelembekan, dan mengklaim ikut Nabi dan Salafush Shalih namun jauh dari jalan mereka; sesungguhnya Allah ta'ala Yang memerintahkan untuk Nabi-Nya bersabar, Dia tidak mengingkari saat Nabi-Nya menghajer Ka'ab Bin Malik, Murarah Ibnur Rabi' dan Hilal Bin Umayyah  رضي الله عنهم, tatkala mereka melakukan suatu kesalahan yang sangat jelas, maksiat yang besar namun bukan kebid’ahan. Beliau صلى الله عليه وسلم tidak menunggu belasan tahun baru kemudian menghajer mereka. Bahkan begitu telah jelas masalah mereka, beliau menghajer mereka.
Padahal mereka bertiga bukan orang-orang yang membangkang terhadap nasihat.

Maka bagaimana dengan pelaku bid'ah yang Sombong dan membangkang serta berdusta?

Wahai Irham pembuat kerancuan dan kelemahan manhaj, Engkau memakai atsar Al Mughirah Bin Syu'bah رضي الله عنه untuk meninggalkan orang yang meninggalkan ikhwan. Hitunglah kesalahanmu yang memakai atsar yang belum jelas keshahihan sanadnya itu:

Kesalahan pertama: pengarang "Adabud Duniya Wad Din" menyebutkan atsar tadi di dalam mengkritik "orang yang tidak menolong saudaranya, dan tidak pula meminta tolong kepada saudaranya.
Sedangkan kami para Salafiyyin berusaha menolong saudara² yang berjuang membongkar penyimpangan Abu Hazim yang telah disabari lebih dari sebelas tahun tapi masih membangkang dan berusaha menjatuhkan kehormatan penasihat, dari kalangan ulama dan ikhwan. Dan kami juga berusaha meminta bantuan pihak² yang punya ilmu dan kecemburuan. Maka kami lebih berhak berpegang pada atsar Al Mughirah رضي الله عنه dan nasihat dari Al Mawardiy رحمه الله daripada dirimu.
Bahkan engkaulah yang tidak mau menolong para ikhwah Salafiyyin Tsabitin di saat mereka memerlukan bantuan saat penyimpangan dan kebohongan Abu Hazim semakin tersingkap.
Engkaulah yang mengkhianati perjuangan mereka.
Maka engkaulah yang layak ditinggalkan, sebagaimana atsar Al Mughirah tadi.
Senjatamu berbalik memghantam dirimu sendiri.

Kedua: Al Mughirah yang mengucapkan atsar tadi, beliau termasuk dari para Sahabat yang menaati Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم untuk menghajer tiga Sahabat yang tergelincir, dan beliau رضي الله عنه tidak menunggu belasan tahun baru menghajer dan mentahdzir.

Yang ketiga: Abdullah Bin Mughaffal رضي الله عنه tidak menunggu belasan tahun baru menghajer, untuk kasus kerabatnya yang sengaja menyelisihi larangan Nabi صلى الله عليه وسلم. Ternyata sangat jelas bahwasanya atsar Al Mughirah bukanlah terkait dengan perkara manhajiyyah.
Ataukah engkau memfatwakan bahwasanya Abdullah Bin Mughoffal رضي الله عنه layak ditinggalkan karena beliau meninggalkan ikhwan?!

Yang keempat: Abdullah Bin Umar رضي الله عنهما menghajer anaknya, Bilal, yang menampilkan pembangkangan terhadap sunnah Nabi yang terkait dengan wanita yang minta idzin ke masjid. Dan Abdullah Bin Umar tidak menunggu belasan tahun baru menghajer anaknya itu.
Ternyata sangat jelas bahwasanya atsar Al Mughirah bukanlah terkait dengan perkara manhajiyyah.
Ataukah engkau memfatwakan bahwasanya Abdullah Bin Umar رضي الله عنهما layak ditinggalkan karena beliau meninggalkan ikhwan?!

Yang kelima: apakah engkau merasa lebih pandai daripada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan para Sahabat di dalam melaksanakan firman Allah ta'ala untuk bersabar sebagaimana kesabaran Ulul Azmi minar Rusul?!

Apakah engkau merasa lebih tahu daripada Nabi dan para Sahabat tentang memahami ayat Imamah?

Ataukah engkau lancang menuduh Nabi Muhammad dan para Sahabat tidak bersabar sebagaimana kesabaran Ulul Azmi, dan tidak melaksanakan kandungan ayat Imamah?!
Beranikah engkau berkata tentang Nabi Muhammad dan para Sahabat yang tidak menunggu belasan tahun sampai menghajer orang yang jelas kelirunya; Dengan engkau berkata: "Pantaskah org² yang tidak mampu bersabar dijadikan pemimpin yg dipanuti?!

Lalu ana yang bahkan rela bersabar belasan tahun baru mentahdzir; engkau tuduh ana tidak bersabar, sebagaimana para hizbiyyin pendahulumu menuduh ana tergesa².

In sya Allah masih ada ikhwah Salafiyyin yang mampu memahami keanehan dan ketimpangan setelah merenungkan perbandingan tadi.

غفرانك ربنا وإليك المصير.

والحمد لله رب العالمين.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )

Sabtu, 15 Muharram 1444 / 13-8-2022

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.