JAHILNYA LUQMANIYYUN TENTANG SLOGAN KEMBALI KEPADA ULAMA KIBAR
JAHILNYA LUQMANIYYUN TENTANG SLOGAN KEMBALI KEPADA ULAMA KIBAR
Syubaht Luqmaniyyun :
MEMBANTAH FATWA BATHIL SYAIKH INDO ABU FAIRUZ ABDURROHMAN AL-JAWIY (FANATIKUS YAHYA AL-HAJURI)
Abu Fairuz Abdurrohman bin Sukojo al-Jawiy hadahullah berfatwa ⤵️
❝KAMI MENUNGGU KIBARUL ULAMA adalah Slogan Hizbiyyin❞
('Asyaratu ajwibah lilmuntazhiri fatwa kibarul ulama fi qabulil hujjah/ Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Sukojo al Jawiy)
⚠️ Maka kami tampilkan beberapa fatwa-fatwa ulama kibar yang membantah fatwa bathil tersebut...
✅ Asy Syaikh Sulaiman bin Sahman rahimahullah berkata,
وليس لهم غـرض في النـاس إلا هـدايتهم وإرشـادهم إلى الحق الذي كان عليه رسول الله ﷺ وأصحابه
وسلف الأمة وأئمتها.وأما هؤلاء المتعالمون الجهال فكثير منهم
-خصوصا من لم يتخرج على العلماء منهم- وإن دعوا الناس إلى الحق فإنما يدعون إلى أنفسهم، ليصرفوا وجوه الناس إليهم؛ طلبـاً للجـاه والشـرف والتـرؤس على النـاس، فإذا
سئلوا أفتوا بغير علم، فضلوا وأضلوا.
❝ Tidak ada maksud dan tujuan dari mereka (para ulama) terhadap umat manusia selain hidayah dan bimbingan bagi mereka untuk menuju jalan kebenaran yang telah dilalui oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, sahabat dan para imam generasi salaf. Adapun pihak-pihak yang mengaku berilmu lagi bodoh, mayoritas mereka, terlebih yang bukan murid para ulama, meskipun menyeru manusia kepada kebenaran, sejatinya mereka menyeru kepada diri-diri mereka agar manusia merujuk kepada mereka demi meraih kedudukan, kemuliaan serta kekuasaan. Pada akhirnya apabila mereka ditanya maka mereka akan berfatwa tanpa ilmu yang akibatnya mereka tersesat dan menyesatkan manusia ❞
[Minhaj Ahli al Haq wa al Ittiba' fii Mukhalafah Ahli al Jahli wa al Ibtida' 24] ..[1]
✅ Asy Syaikh Al Alamah Muqbil Al Wadi'i rahimahullah berkata:
رجوع المسلمين إلى العلماء يعتبر أماناً لهم بإذن الله من الإختلافات ومن قهر الأعداء ومن الفتن
❝ Kembalinya kaum muslimin kepada para Ulama, gambaran bentuk keamanan bagi mereka dengan izin Allah dari berbagai perselisihan, kekuasaan musuh dan dari beragam fitnah ❞
(Ijabatus Sail 'ala Ahammil Masa'il 18) ..[2]
✅ Asy Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali hafizhahullah berkata,
لما كان الشباب مرتبطين بالعلماء ويسمعون لنصائحهم، كانت الحماية والصيانة من كل أنواع الضلال من الكفار والملاحدة والزنادقة و أهل البدع والضلال،
ولما فكوا هذا الإرتباط بين العلماء والإلتزام بهذا المنهج، جاءت المشاكل وجاء الضياع.
[الذريعة إلى بيان مقاصد كتاب الشريعة ٣٢٨/١]
❝ Selama para pemuda menjalin atau mengikat hubungan dengan para ulama dan senantiasa mendengar nasihat serta bimbingannya, niscaya sikap tersebut menjadi penjagaan dan perlindungan dari berbagai bentuk kesesatan yang berasal dari orang-orang kafir, para atheis dan zindiq (munafik), maupun dari ahlul bid'ah dan orang-orang yang sesat. Namun manakala mereka memutus hubungan dengan ulama dan (tidak lagi) konsisten berjalan di atas manhaj ini (manhaj salaf) pasti akan muncul berbagai masalah dan tampak kerugian dan kesia-siaan ❞
[Adz Dzari'ah ila Bayan Maqashid Kitab Asy Syariah 1/328] ..[3]
✍ Chanel GDS.....
[1] @BimbinganDanNasihat
[2] @HikmahDibalikFitnah
[3] Manhajul Anbiya
-----------------------
Penanya :
ada bantahan dari luqmaniun akh. apakah antum bisa sampaikan ke syaikh abu fairuz hafizhohullah agar beliau bantah??
-------------------------
Jawaban :
Itu jahilnya para Luqmaniyyun tentang inti perselisihan yang terjadi.
Adapun tentang risalah ana "Belasan Jawaban Bagi Penunggu Kibarul Ulama Untuk Menerima Kebenaran", maka itu adalah jawaban ana kepada orang yang menolak kebenaran vonis seorang ulama - yang sudah dibangun dengan hujjah dan burhan-, mereka (para mubtadi'ah) menolaknya dengan alasan menunggu kibarul ulama (ulama besar). Jadi mereka tengah membandingkan antara ulama yang dianggap kecil dengan ulama yang dianggap besar, padahal sama² sudah di dalam level ulama, level hakimnya umat.
Adapun fatwa² yang ditampilkan oleh si Luqmaniyyun juhala tadi adalah pembicaraan tentang pentingnya umat ini merujuk pada para ulama. Dan itu adalah fatwa yang benar, dan itulah yang selalu ana dengungkan, sesuai dengan dalil² dan wasiat para ulama kepada ana.
Tidak layak seorang pelajar berfatwa atau memvonis sendiri tanpa ada ulama yang mendahuluinya.
Adapun jika sudah ada ulama yang mendahului memvonis, dengan berdasarkan hujjah dan burhan, maka kita wajib menerimanya tanpa menunggu ULAMA BESAR.
Sayangnya para pengekor hizbiyyin gagal paham, sedangkan para kepala hizbiyyin memang sengaja melemahkan vonis seorang ulama, dengan kaidah bid'iyyah: "Kami masih menunggu Kibarul Ulama".
وفق الله الجميع إلى أقوم الطريق.
-selesai-
--------------------------------
( Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy