Header Ads

PEMAHAMAN YANG BENAR TENTANG KEMBALINYA KEIMANAN DI NEGERI MADINAH

PEMAHAMAN YANG BENAR TENTANG KEMBALINYA KEIMANAN DI NEGERI MADINAH



Pertanyaan :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Afwan mengganggu waktu antum ya Syaikh.
Ana izin bertanya bagaimana tanggapan kita mengenai poster ini. Bukankah untuk saat ini di negeri Yaman lah yang paling kokoh dalam masalah manhaj. Dan bagaimana memahami dengan benar hadits Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam tersebut?
Mohon faidahnya.
Jazaakallahu khairan.


---------------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

Hadits tadi betul. Dan hadits yang shahih yang lain juga benar. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda bukan dengan hawa nafsu.

Di dalam hadits yang shahih lainnya beliau bersabda:

الإيمان يمان.

"Keimanan adalah Yaman".

hadits tadi berlaku untuk keimanan yang shahih yang disebutkan dengan alif dan lam istighraqiyyah kamalil jins yang menunjukkan keimanan yang sempurna.
Dan hadits tadi bersifat mutlak, tidak diikat oleh waktu.

Namun kita tahu bahwasanya hal itu tidak mencakup kaum Syi’ah yang ada di Sha'dah, Shan'a dll, juga tidak mencakup kaum Shufiyyah yang ada di Hadhramaut, Hudaidah dll. Juga tidak mencakup kaum Khawarij yang ada di Abyan dll, juga tidak mencakup kaum Makarimah Bathiniyyah yang ada di Yam dan dekat Najran.

Hadits tentang Madinah juga benar, dan pasti akan terjadi.

Namun Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم tidak menyebutkan tahun berapakah itu.

Dan hadits tadi berlaku untuk keimanan yang shahih yang disebutkan dengan alif dan lam istighraqiyyah kamalil jins yang menunjukkan keimanan yang sempurna, karena di setiap negeri Muslimin ada keimanan. Namun keimanan yang yang sempurna di masa yang diisyaratkan oleh beliau akan bernaung ke Madinah.

Adapun para mubtadi'ah maka tidaklah keimanan mereka sempurna karena mereka merusak kesempurnaan iman pada Allah dengan bid'ah yang mereka lakukan yang mana bid'ah itu masuk ke dalam syirik dalam rububiyyah, dan merusak kesempurnaan iman pada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.

Dan akan datang bala bantuan besar dari Aden Abyan di masa yang Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم di waktu yang diisyaratkan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, dan para ulama menyebutkan bahwasanya hadits ini tidak berlaku untuk Khawarij.

Demikianlah cara yang benar dalam memahami hadits. Jika tidak demikian maka kita akan tersesat jalan.

Maka hadits tentang Madinah tadi tidak sesuai dipakai hujjah oleh para hizbiyyin untuk membanggakan pemikiran sesat mereka dengan alasan - misalkan- bahwasanya guru mereka adalah dari Madinah.

Mereka sendiri tidak rela kan untuk membenarkan ajaran Asy'ariyyah dengan alasan Abul Hasan Al Asy’ariy adalah keturunan kaum Asy'ariyyin? Padahal Asy'ariyyun telah dipuji oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم keutamaan mereka di dalam hadits yang shahih.
Maka kesimpulannya: hadits-hadits semacam tadi adalah benar, namun hanya berlaku untuk orang-orang yang memang imannya sempurna dan benar.

Dan sebagian Salaf telah menyebutkan bahwasanya : "Seseorang itu tidak disucikan oleh tempat, namun dia disucikan oleh amalannya."

والله تعالى أعلم بالصواب.
والحمد لله رب العالمين

والله تعالى أعلم بالصواب
--------------------------------

Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.