TEORI-TEORI PERBAIKAN UMAT MENJADI TAK BERGUNA TANPA TAUHID DAN SUNNAH
TEORI-TEORI PERBAIKAN UMAT MENJADI TAK BERGUNA TANPA TAUHID DAN SUNNAH
Pertanyaan :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
Syaikhana, mengenai paham Jabariyah (fatalisme). Sebagai contoh, ulasan mengenai kehidupan dunia yang penuh dengan kedzaliman, lebih spesifik lagi ulasan mengenai apa yang dikatakan oleh Soekarno tempo dulu, _"kita bukan bodoh, tapi dibodohkan. Kita (sejatinya) tidak miskin, tapi dimiskinkan oleh sebuah sistem."_ Yakni sebuah sistem yang besar diciptakan dari kedzaliman Yahudi sejak dahulu; menciptakan uang kertas. Misal, dalam memahami kedzaliman Yahudi dalam sistem yang kertas: angka 5000 di Indonesia dan Amerika Serikat adalah sama. Yang membedakan nya adalah mata uang. Mata uang menentukan nilai. Jadi, nilai 5000 yang ada di Indonesia (Rupiah) dengan nilai 5000 yang ada Amerika Serikat (Dollar) lebih besar nilainya daripada nilai Indonesia dengan kurs (pertukaran mata uang: $5000 US Dollar = ±75 Juta Rupiah. Ini adalah bentuk kedzaliman Yahudi yang memiskinkan kita dari zaman ke zaman. 5000 (nilai Indonesia) dizaman sekarang ini nilainya seperti membeli Roti sebungkus. Dizaman dulu, 5000 bisa sudah cukup membeli kebutuhan pokok. Bandingkan 5000 dengan nilai Amerika Serikat, sudah menjadi kaya.... Terus, dalam kembali pertanyaan inti, dimana ada orang yang berkata, *"Kita tidak usah peduli dan sibuk mengurusi kedzaliman² mereka yang telah menimpa kita. Biarlah mereka dzalim di dunia, namun Allah yang akan membalas di Akhirat nanti. Allah Ta'aala menciptakan kita dan memerintahkan kita untuk sibuk beribadah kepadaNya. Dunia adalah sementara, akhirat selamanya."* Perkataan ini dimaksudkan adalah tidak mau berusaha untuk Amar Ma'ruf Nahi Munkar, dan malas untuk merubah kedzaliman ini. Apakah ini termasuk dari pemahaman Jabariyah (Fatalisme)? Dimana mereka menyerahkan bahwa kedzaliman ini sebagai taqdir yang harus dijalani. Mohon faidahnya Syaikhuna.
---------------------Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.
Usaha perbaikan adalah wajib, sesuai dengan kadar kemampuan, dengan jalan:
Belajar syariat pada ahlinya (Salafiyyin, ahli Al Qur'an dan As Sunnah dengan pemahaman para Salafush Shalih), untuk menghilangkan kebodohan.
Memerintahkan diri dan umat untuk mentauhidkan Allah ta'ala dalam masalah uluhiyyah dengan konsekuensi²nya, dan melarang kita semua dari kesyirikan.
Juga mengajak kita semua untuk menaati Sunnah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan menjauhi kebid’ahan.
Dan sekaligus mengajak kita semua untuk menaati Allah ta'ala dan Rasul-Nya, serta menjauhi kemaksiatan.
Jika tidak demikan, maka tak ada gunanya teori² Bung Karno dll, karena sesungguhnya mereka sendiri memperbodoh diri sendiri dengan menjauh dari tauhid, Sunnah dan ketaatan, dan justru memelihara kesyirikan, kebid’ahan dan kemaksiatan.
والله تعالى أعلم بالصواب
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )
Selasa, 13 Rabi'ul Akhir 1444 / 8-11-2022
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy