Header Ads

ANTARA LUQMANIYYUN DAN UTSMAN BIN AFFAN رضي الله عنه

ANTARA LUQMANIYYUN DAN UTSMAN BIN AFFAN  رضي الله عنه


(Mengenang Syubhat Hizbiyyun kala itu)

Pe
rtanyaan:
Bismillah, afwan ustadz ana mau tanya.
Saat ini ana sedikit bimbang, ana sudah meyakini akan bid'ahnya yayasan, begitu pula meyakini tidak bolehnya melakukan metode hizbiyyah seperti yang dilakukan dalam bentuk penggalangan dana (ta'awun).

Namun ada beberapa perkara yang membuat ana belum bisa mengikuti Syaikh Yahya (dan yang bersamanya), dan diantara perkara tersebut adalah perkataan Syaikh Yahya terhadap khalifah Utsman yang melakukan adzan dua kali, yakni sahabat Utsman ibn Affan radhiyallahu 'anhu dikatakan telah melakukan kebid'ahan oleh karenanya.

Ana sudah tanyakan ini kepada seorang akh namun beliau juga tidak bisa menjawabnya.

_Yang ana ketahui bahwasanya memvonis seseorang sebagai mubtadi' itu tidak mesti bila orang tersebut melakukan kebid'ahan yang banyak, namun satu kebid'ahan saja sudah cukup untuk menyematkan pada seseorang sebagai mubtadi' (ahlul bid'ah),_

*pertanyaannya:*
Kalau seandainya khalifah Utsman melakukan kebid'ahan, dan asatidzah (RII) juga melakukan kebid'ahan.
Lantas mengapa Syaikh Yahya (dan yang bersamanya) menyematkan kepada ustadz Luqman dan yang bersamanya sebagai Luqmaniyyun ahlul bid'ah? Padahal bukankah khalifah Utsman juga dikatakan telah melakukan kebid'ahan?

_Yakni mengapa bersikap tidak 'adil hanya dengan menjarh asatidzah (RII) bahkan menyematkan sebutan mubtadi' kepada mereka tetapi tidak menyematkan sebutan mubtadi' pula kepada khalifah Utsman padahal beliau juga telah dijarh oleh karena melakukan kebid'ahan..._
Afwan ustadz atas pertanyaan ana, ana mohon penjelasannya.
----------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala:

Permasalahannya bukanlah satu atau dua bid'ah yang dilakukan oleh seseorang, tapi: apakah vonis sebagai mubtadi' itu sudah terpenuhi di dalamnya Syarat-syarat dan terhilangkan penghalangnya ataukah belum?

Kedua kasus itu: kasus kesalahan Khalifah Utman رضي الله عنه dengan kasus kebatilan Luqmaniyyun tidaklah sama. Mohonlah hidayah pada Allah, san bertakwalah kepada-Nya sambil terus menggali kitab² para Salaf, agar bashirah kita semua semakin tajam, dan kekuatan Furqan kita semakin kokoh.
Dan untuk memperjelas masalah tadi, silakan membaca risalah ana ini:

Download Pdf klik disini
--------------

(Dijawab oleh Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )

Repost
:
Senin 2 Jumadil Akhir 1444 / 26-12-2022
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy

Diberdayakan oleh Blogger.