Header Ads

BAHAYA PANDANGAN MATA

BAHAYA PANDANGAN MATA

Untuk pemesanan klik gambar


Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata: “Dan pandangan mata adalah sumber dari mayoritas kejadian-kejadian yang menimpa manusia, karena sesungguhnya pandangan mata itu akan melahirkan bisikan hati. Dan bisikan hati melahirkan pikiran. Kemudian pikiran tadi melahirkan syahwat. Kemudian syahwat melahirkan keinginan, kemudian hal itu menguat hingga menjadi tekad yang kuat, lalu terjadilah perbuatan, dan itu pasti selama tidak ada suatu penghalang yang menghalanginya. Dan di dalam masalah inilah dikatakan: “Kesabaran untuk menundukkan pandangan mata itu lebih mudah daripada kesabaran untuk memikul rasa sakit terhadap kejadian setelah itu.” Oleh karena itulah sang penyair berkata:

كل الحوادث مبداها من النظر ... ومعظم النار من مستصغر الشرر
كم نظرة بلغت فى قلب صاحبها ... كمبلغ السهم بين القوس والوتر
والعبد ما دام ذا طرف يقلبه ... فى أعين العين موقوف علي الخطر
يسر مقلته ماضر مهجته ... لا مرحبا بسرور عاد بالضرر

“Setiap kejadian itu awalnya adalah dari pandangan mata, dan kebanyakan api itu berasal dari percikan yang dianggap kecil,
Alangkah banyaknya pandangan mata yang sampai ke dalam hati pemilik mata tadi bagaikan sampainya anak panah yng ada di antara busur dan talinya, Dan hamba itu selama dia sering melihat ke mata wanita yang ini dan mata wanita yang itu dia itu berdiri di posisi yang berbahaya,
Dia gembira dengan perbuatan kecilnya tadi yang justru membahayakan langkahnya. Tidak ada ucapan selamat datang bagi kegembiraan yang mendatangkan bahaya.”

Dan termasuk dari bahaya pandangan mata adalah: bahwasanya dia itu mewariskan penyesalan, desah kegalauan dan terbakarnya hati. Sang hamba melihat sesuatu yang dia tidak mampu untuk menguasainya dan tidak mampu bersabar darinya. Dan ini termasuk siksaan yang paling besar: manakala engkau melihat sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar darinya atau dari sebagiannya, dan engkau tidak menguasainya.”
(selesai dari “Al Jawabul Kafi”/hal. 106).

(Ketentraman Jiwa Saat Musibah Melanda | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman Al Jawiy حفظه الله)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.