Derajat Hadits Puasa di Akhir Tahun dan di Awal Tahun
Derajat Hadits Puasa di Akhir Tahun dan di Awal Tahun
Ditulis Oleh : Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy
----------------
Dan di antara yang dibuat-buat juga di dua hari: akhir tahun dan awal tahun, adalah puasa di dua hari itu. Dan para ahli bid'ah bersandarkan pada hadits:
«مَنْ صَامَ آخِرَ يَوْمٍ مِنْ ذِي الحِجَّةِ، وَأَوَّلِ يَوْمٍ مِنَ المُحَرَّمِ، فَقَدْ خَتَمَ السَّنَةَ المَاضِيَةَ، وَافْتَتَحَ السَّنَةَ المُسْتَقْبَلَةَ بِصَوْمٍ جَعَلَ اللهُ لَهُ كَفَّارَةَ خَمْسِيْنَ سَنَةٍ».
"Barangsiapa berpuasa di akhir hari dari Dzul Hijjah, dan awal hari dari Muharram, maka sungguh dia telah menutup tahun lalu dan membuka tahun yang datang dengan puasa, Allah menjadikan untuknya penghapusan dosa selama limapuluh tahun."
(Selesai penukilan dari "Al Bida'ul Hauliyyah"/karya Abdullah At Tuwaijiriy/hal. 392-396).
Saya –Abu Fairuz وفقه الله- katakan: hadits ini diriwayatkan oleh Ibnul Jauziy di "Al Maudhu'at" (2/hal. 199) dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما, di dalam sanadnya ada Ahmad bin Abdullah Al Harawiy dan Wahb bin Wahb. Ibnul Jauziy رحمه الله berkata: "Al Harawiy adalah Al Juwaibariy, dan Wahb, keduanya itu pendusta, pembuat hadits palsu."
Al Imam Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Bukan termasuk dari sunnah untuk engkau membikin perayaan masuknya tahun baru atau kita membiasakan diri mengucapkan tahniah (ucapan selamat) memasuki tahun baru.” (“Adh Dhiyaul Lami’”/hal. 702/ kiriman dari saudara kita Abdul Karim Al Hajuriy حفظه الله).
Fadhilatusy Syaikh Shalih Al Fauzan حفظه الله ditanya: “Di akhir tahun Hijriyyah, di handphone-handphone dikirimkan surat-surat meminta kami beristighfar (memohon ampunan) di akhir tahun. Maka apakah hal ini ada dalilnya? Dan itu dinamakan sebagai “gerakan orang-orang yang minta ampunan”?”
Maka beliau حفظه الله menjawab: “Pembatasan akhir tahun untuk memohon ampunan, atau meminta ampunan di akhir tahun, ini tidak ada dalilnya. Maka amalan tadi adalah bid’ah. Yang sedang dilariskan di dalam handphone-handphone di akhir tahun sebagai “gerakan orang-orang yang minta ampunan” ini adalah bid’ah. Orang-orang yang mengajak kepadanya adalah para penyeru kepada kebid’ahan. Maka wajib untuk menghindar dari mereka.”
Beliau حفظه الله juga ditanya: “Apakah ada doa untuk tahun baru?”
Beliau حفظه الله menjawab: “Tidak ada doa dan tidak ada amalan khusus untuk tahun baru. Ini semua bagian dari perkara-perkara yang dibuat-buat.”
(Faidah ini kiriman dari saudara kita Zuhair Ahmad Sa’id حفظه الله dalam majmu’ah “Fatawa Syaikhina Al Fauzan”).
( "Bulan Muharram, Antara Syariat Dan Bid’ah Di Dalam Islam" | Abu Fairuz Abdurrohman Al Jawiy )
Repost :Repost:
Jum'at 6 Jumadil Akhir 1444 / 30-12-2022
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy