Faidah kesepuluh: agar si pemboikot selamat dari buruknya akhlak dan makar si penyeleweng
Faidah kesepuluh: agar si pemboikot selamat dari buruknya akhlak dan makar si penyelewengUntuk pemesanan klik gambar
Itu karena si penyeleweng boleh jadi akan mencari-cari kekurangan dan ketergelinciran si Sunniy untuk membahayakan dirinya (suatu saat nanti –pen).
Dari Abu Musa رضي الله عنه , dari Nabi ﷺ yang bersabda:
«إِنَّمَا مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ. فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً. وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً».
"Hanyalah permisalan teman duduk yang shalih dengan teman duduk yang jelek adalah seperti permisalan penjual misik dan tukang pandai besi. Adapun penjual misik tadi, boleh jadi dia akan memberimu, dan boleh jadi kamu akan membeli misik darinya, atau engkau akan mendapatkan aroma harum darinya. Adapun tukang pandai besi, mungkin dia akan membakar bajumu, atau kamu akan mendapatkan darinya bau busuk." (HR. Al Bukhariy (5534) dan Muslim (2628)).
Al Imam Ibnu Abdil Barr Al Andalusiy رحمه الله berkata: “Menurut saya: orang yang mana duduk-duduk dengannya dan berbicara dengannya itu dikhawatirkan menimbulkan bahaya terhadap agama atau dunia, maupun bertambahnya permusuhan dan kebencian; maka memboikotnya dan menjauh darinya itu lebih baik daripada berdekatan dengannya, karena orang tadi akan menghapalkan ketergelinciranmu, dan membuatmu bimbang di dalam kebenaran dirimu. Dan engkau tidak selamat dari buruknya akibat bercampur-baur dengannya. Terkadang pemboikotan yang bagus itu lebih baik daripada percampuran yang mengganggu.” (“Al istidzkar”/8/hal. 290).
Al Imam Ibnu Hajar رحمه الله berkata: “Dan di dalam hadits tadi ada larangan terhadap duduk-duduk dengan orang yang akan menimbulkan gangguan di dalam agama dan dunia, jika dia diajak duduk-duduk. Dan di dalamnya juga ada dorongan untuk duduk-duduk dengan orang yang mendatangkan manfaat dalam agama dan dunianya.” (“Fathul Bari”/4/hal. 324).
AlIah ta’ala berfirman:
﴿فَإِنْ رَجَعَكَ الله إِلَى طَائِفَةٍ مِنْهُمْ فَاسْتَأْذَنُوكَ لِلْخُرُوجِ فَقُلْ لَنْ تَخْرُجُوا مَعِيَ أَبَدًا وَلَنْ تُقَاتِلُوا مَعِيَ عَدُوًّا إِنَّكُمْ رَضِيتُمْ بِالْقُعُودِ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَاقْعُدُوا مَعَ الْخَالِفِينَ﴾ [التوبة: 83].
“Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka minta idzin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), maka katakanlah: Kalian tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya, dan kalian tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kalian telah rela untuk tidak pergi berperang pada kali yang pertama, maka dari itu duduklah kalian bersama orang-orang yang tidak ikut berperang.”
Al Allamah Al Khazin رحمه الله berkata: “Dan di dalam ayat tadi ada dalil bahwasanya seseorang itu nampak dari dirinya perkara yang dibenci, tipu daya dan kebid’ahan; wajiblah untuk kita memutuskan hubungan darinya dan tidak bersahabat dengannya, karena Allah سبحانه وتعالى melarang orang-orang munafik untuk keluar menuju jihad bersama Rasulullah ﷺ, dan itu menunjukkan ditampakkannya kemunafikan mereka, dicelanya mereka, diusirnya mereka, dan dijauhkannya mereka karena makar dan tipu daya mereka telah diketahui jika mereka keluar menuju kepada peperangan.” (“Lubabut Ta’wil”/3/hal. 319).
Mush’ab Bin Sa’d رحمه الله berkata: “Janganlah kalian duduk-duduk dengan orang yang terkena fitnah (kekacauan pemikiran –pen), karena ada salah satu dari dua perkara darinya yang tidak akan meluputkanmu, yaitu: boleh jadi dia akan menimbulkan fitnah terhadap dirimu sehingga engkau mengikutinya, dan boleh jadi dia akan mengganggumu sebelum engkau memisahkan diri darinya.” (“Dzammul Kalam”/Al Harawiy/4/hal. 286).
Maka faidah tadi kembali kepada orang yang memboikot pelaku kebatilan.
(Bersambung In syaa Allah)
-----------------------------
( “Al Hajr Fisy Syari’atil Islamiyyah, Ahkamuhu Wa Manafi’uhul Jaliyyah” | Abu Fairuz Abdurrohman Al Jawiy )
Rabu 3 Rajab 1444 / 25-01-2023
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy