Header Ads

Isi “Lamiyyatu Syaikhil Islam Ibni Taimiyyah”

 Isi “Lamiyyatu Syaikhil Islam Ibni Taimiyyah”


------------------------------------------------------------------

يَا سَائِلِي عَنْ مَذْهَبِي وَعَقِيْدَتِي * رُزِقَ اْلهُدَى مَنْ لِلْهِدَايَةِ يَسْأَلُ.

“Wahai orang yang bertanya kepadaku tentang madzhabku dan akidahku, orang yang memohon hidayah itu akan diberi rezeki berupa petunjuk”.

اِسْمَعْ كَلَامَ مُحَقِّقٍ فِي قَوْلِهِ * لَا يَنْثَنِي عَنْهُ وَلَا يَتَبَدَّلُ.

“Dengarkanlah ucapan seseorang yang meneliti di dalam ucapannya, yang mana dia itu tidak membengkok dari ucapannya itu dan tidak pula merubah-rubah”.

حُبُّ الصَّحَابَةِ كُلِّهِمْ لِي مَذْهَبُ * وَمَوَدَّةُ الْقُرْبَى بِهَا أَتَوَسَّلُ.

“Kecintaan kepada seluruh Sahabat adalah madzhabku, dan saya bertawassul dengan kecintaan pada kerabat Nabi”.

وَلِكُلِّهِمُ قَدْرٌ عَلَا وَفَضَائِلُ * لَكِنَّمَا الصِّدِّيْقُ مِنْهُمْ أَفْضَلُ.

“Dan setiap dari mereka memiliki nilai dan keutamaan yang tinggi, akan tetapi Ash Shiddiq (Abu Bakr) lebih utama daripada mereka”.

وَأَقُوْلُ فِي الْقُرْآنِ مَا جَاءَتْ بِهِ * آيَاتُهُ فَهْوَ الْكَرِيْمُ)) اْلمُنْزَلُ.

“Dan aku berkata tentang Al Qur’an sebagaimana yang diberitakan oleh ayat-ayatnya, maka Al Qur’an adalah (kitab) yang mulia yang diturunkan”.

وَأَقُوْلُ قَالَ اللهُ جَلَّ جَلَالُهُ * وَاْلمُصْطَفَى اْلهَادِي وَلَا أَتَأَوَّلُ.

“Dan aku berkata “Allah Yang agung keagungan-Nya berfirman”, dan “Al Musthafa (Nabi yang terpilih) Al Hadi (yang memberikan bimbingan) bersabda”, dan aku tidak menakwilkannya”.

وَجَمِيْعُ آيَاتِ الصِّفَاتِ أُمِرُّهَا * حَقاًّ كَمَا نَقَلَ الطِّرَازُ الْأَوَّلُ.

“Dan seluruh ayat-ayat sifat itu aku perjalankan secara hakiki sebagaimana yang dinukilkan oleh generasi pertama”.

وَأَرُدُّ عُهْدَتَهَا إِلَى نُقَّالِهاَ * وَأَصُوْنُهَا عَنْ كُلِّ مَا يُتَخَيَّلُ.

“Dan aku mengembalikan beban tanggung jawabnya kepada para penukilnya. Dan aku menjaga ayat-ayat tadi dari setiap perkara yang dikhayalkan”.

قُبْحاً لِمَنْ نَبَذَ الْقُرَانَ وَرَاءَهُ * وَإِذَا اسْتَدَلَّ يَقُوْلُ: قَالَ الْأَخْطَلُ.

“Dalam keadaan aku memandang buruk orang yang melemparkan Al Qur’an ke belakang dirinya. Dan jika dia berdalilkan maka dia mengucapkan: Al Akhthal berkata”.

وَاْلمُؤْمِنُوْنَ يَرَوْنَ حَقًّا رَبَّهُمُ * وَإِلَى السَّمَاءِ بِغَيْرِ كَيْفٍ يَنْزِلُ.

“Dan kaum Mukminin akan melihat Rabb mereka secara hakiki. Dan Rabb mereka turun ke langit tanpa takyiif (ditanyakan bagaimana penggambarannya –pen)”.

وَأُقِرُّ بِاْلمِيْزَانِ وَاْلحَوْضِ الَّذِي * أَرْجُو بِأَنِّي مِنْهُ رِيًّا أَنْهَلُ.

“Dan aku mengakui adanya timbangan dan telaga yang aku mengharapkan diriku meminum darinya hingga kenyang”.

وَكَذَا الصِّرَاطِ يُمَدُّ فَوْقَ جَهَنَّمَ * فَمُسَلَّمٌ() نَاجٍ وَآخَرُ مُهْمَلُ.

“Demikian pula (saya mengakui adanya) Shirath (jalan atau jembatan –pen) yang terbentang di atas Jahannam, maka ada orang yang diserahkan hingga selamat, dan yang lainnya ditelantarkan (jatuh ke dalam Neraka –pen)”.

وَالنَّارِ يَصْلَاهَا الشَّقِيُّ بِحِكْمَةٍ * وَكَذَا التَّقِيُّ إِلَى اْلجِنَانِ سَيَدْخُلُ.

“Dan (saya mengakui adanya) api Neraka yang akan dimasuki oleh orang yang celaka dengan hikmah (dari Allah –pen), demikian pula (aku meyakini) bahwa yang bertakwa akan masuk ke dalam Surga-surga”.

وَلِكُلِّ حَيٍّ عَاقِلٍ فِي قَبْرِهِ * عَمَلٌ يُقَارِنُهُ هُنَاكَ وَيُسْأَلُ.

“Dan setiap orang yang hidup dan berakal, di dalam kuburnya memiliki amalan yang akan menyertainya di sana, dan dia akan ditanya”.

هَذَا اعْتِقَادُ الشَّافِعِيِّ وَمَالِكٌ * وَأَبِي حَنِيْفَةَ ثُمَّ أَحْمَدَ يُنْقَلُ.

“Ini adalah keyakinan Asy Syafi’iy, Malik dan Abu Hanifah, lalu dinukilkan dari Ahmad”.

فَإِنِ اتَّبَعْتَ سَبِيْلَهُمْ فَمُوَفَّقٌ * وِإِنِ ابْتَدَعْتَ فَمَا عَلَيْكَ مِعْوَلُ.

“Kemudian jika engkau mengikuti jalan mereka; maka engkau akan mendapatkan taufik. Namun jika engkau berbuat bid’ah (mengadakan perkara baru dalam agama –pen); maka engkau tidak memiliki penopang”.

------------------------
(Al Fawaidul Bahiyyah Syarhu Laamiyyah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Lis Syaikh Ibnu Hizam | Terjemah bebas : "Aqidah Salafiyyah dalam Lamiyyah Ibnu Taimiyyah | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman Bin Soekojo Al Indonesiy Al Jawiy)

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.