Header Ads

KEDUDUKAN ADZAN DIDALAM ISLAM

KEDUDUKAN ADZAN DIDALAM ISLAM



Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

Ana ingin bertanya tentang kedudukan azan di dalam syariat Islam. Sebab ana ada dengar beberapa buah masjid di negeri Perlis yang diarahkan tutup untuk solat berjemaah tetapi juga dilarang untuk melaungkan azan di Masjid pada musim wabak virus corona ini. Mohon pencerahan daripada Ustaz.
----------------------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :

وعليكم السلام ورحمة الله ويركاته.

Sekalipun ada udzur syar’iy –misalkan- untuk berjamaah di masjid, tetap saja adzan itu wajib dikumandangkan sebagai pertanda masuknya waktu, dan untuk mengingatkan orang yang lalai.
Hikmah yang lain: dikumandangkannya adzan suatu negeri merupakan salah alamat terbesar bahwasanya negeri tadi adalah negeri Islam. Jika tidak, maka status keislamannya akan sangat melemah.
   
Dari Anas bin Malik رضي الله عنه yang berkata:
أن النبي ﷺ كان إذا غزا بنا قوما، لم يكن يغزو بنا حتى يصبح وينظر، فإن سمع أذانا كف عنهم، وإن لم يسمع أذاناً أغار عليهم.

“Bahwasanya Nabi ﷺ jika mengajak kami memerangi suatu kaum, tidaklah beliau berperang bersama kami sampai masuk waktu subuh dan menanti: jika beliau mendengar adzan, beliau menahan serangan terhadap mereka (tidak memerangi mereka). Jika beliau tidak mendengar adzan, beliau menyerang mereka.” (HR. Al Bukhoriy (615) dan Muslim (382)).
   
Maka ini menunjukkan bahwasanya suatu negara dikatakan Islamiy jika nampak jelas di situ syi’ar Islam yang jelas yaitu: adzan, yang mana adzan adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله: “Hanyalah syi’ar agama yang hanif ini: adzan yang mengandung pengumuman dengan menyebut nama Allah, yang dengan itu terbukalah pintu-pintu langit sehingga setan-setan lari dan rohmat itu turun.” (“Iqtidhoush Shirothil Mustaqim”/1/hal. 356).
   
Al Imam Ibnu Abdil Barr رحمه الله berkata: “Termasuk perbedaan antara negri kekufuran dan negri Islam bagi orang yang tidak mengetahuinya adalah adzan yang menunjukkan pada kondisi negri tadi”. (“At Tamhid”/13/hal. 280).

Al Qodhi ‘Iyadh رحمه الله berkata: “Kandungan pemberitahuan dengan adzan adalah masuknya waktu, panggilan untuk shalat berjama’ah, pemberitahuan tempat shalatnya, menampilkan syi’ar Islam, dan bahwasanya negri itu adalah negri Islam.” (Dinukilkan oleh Muhammad bin Yusuf Al Ghornathiy dalam “At Taj Wal Iklil”/2/hal. 110).
   
Dan Al Maziriy رحمه الله berkata: “Adzan itu punya dua makna: yang pertama: menampilkan syi’ar-syi’ar dan memberitahukan bahwasanya negri ini adalah negri Islam, ... dst. (Dinukilkan oleh Hamd bin Nashr Al Hanbaliy dalam “Majmu’atur Rosail wal Masail wal Fatawa”/hal. 29).
   
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata: “Karena sesungguhnya adzan adalah syi’ar negri Isam, yang mana telah pasti di dalam “Shahih” bahwasanya Nabi ﷺ mengantungkan penghalalan penduduk suatu negri dengan ditinggalkannya adzan. Beliau mengerjakan shalat subuh, lalu beliau menunggu: jika beliau mendengar ada orang mengumandangkan adzan, beliau tidak menyerang wilayah itu, jika tidak mendengar itu, beliau menyerang wilayah tersebut.” (“Al Fatawal Kubro Ibnu Taimiyyah”/2/hal. 41).
   
Al Imam Ibnu Rojab Al Hanbaliy رحمه الله berkata: “Dan di antaranya adalah –dan inilah maksud bab tersebut-: bahwasanya Nabi ﷺ menjadikan adzan itu sebagai pemisah antara negri kekufuran dan negri Islam: jika beliau mendengar ada orang mengumandangkan adzan di negri itu, maka negri itu seperti hukum negri-negri Islam, maka beliau menahan diri dari darah-darah dan harta mereka. Tapi jika beliau tidak mendengar adzan, beliau menyerang wilayah tersebut setelah masuk waktu subuh.” (“Fathul Bari”/Ibnu Rojab/5/hal. 232).
   
Ahmad bin Ghonim Al Malikiy رحمه الله berkata tentang faidah-faidah adzan: “Dan adzan punya faidah-faidah banyak, di antaranya adalah: pengumuman tentang masuknya waktu shalat, dan inilah yang diinginkan dari adzan, yang mengharuskan disyariatkannya adzan. Dan termasuk dari faidahnya adalah: pemberitahuan bahwasanya negri tersebut adalah negri Islam.” (“Al Fawakihud  Dawaniy ‘Ala Risalah Ibni Abi Zaid Al Qoirowaniy”/Al Ghornathiy/1/hal. 171).

,الله أعلم بالصواب.
والحمد لله رب العالمين.

-----------------------

( dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.