Header Ads

Kedudukan Syaikhuna Yahya Al Hajuriy Di Sisi Para Ulama

 بسم الله الرحمن الرحيم


Kedudukan Syaikhuna Yahya Al Hajuriy Di Sisi Para Ulama
Untuk pemesanan klik gambar


Syaikhuna yang mulia Yahya bin Ali Al Hajuriy حفظه الله memiliki kedudukan yang tinggi di sisi para ulama.

Al Imam Al Wadi'iy رحمه الله berkata di muqaddimah kitab "Al Jum'ah": "Dan Syaikh Yahya حفظه الله berada pada puncak kehati-hatian dalam menentukan pilihan, taqwa, zuhud, wara', dan takut pada Allah. Dan beliau adalah orang yang sangat berani dalam mengemukakan kebenaran, tidak takut -karena Allah- akan celaan orang yang mencela." [muQaddimah kitab "Al Jum'ah wa Bida'uha"/ karya Syaikhuna Yahya حفظه الله].

Berkata Imam Muqbil Al Wadi’y رحمه الله: "… saudara kita fillah Asy Syaikh Al Faadhil At Taqy ( yang bertakwa ) az zaahid ( yang zuhud ) al Muhaddits , al faqih Abu Abdurrahman Yahya bin 'Ali Al Hajuriy  حفظه الله  beliau adalah pria yang dicintai di kalangan saudara-saudaranya karena mereka melihat padanya bagusnya aqidahnya, kecintaan pada sunnah dan kebencian pada hizbiyyah yang merusak.” [muQaddimah "Dhiyaus Saalikiin." karya Syaikhuna Yahya حفظه الله].

Beliau رحمه الله juga berkata,”Benarlah Rabb kita manakala berfirman:
﴿يأيها الذين آمنوا إن تتّقوا الله يجعل لكم فرقانا ويكفر عنكم سيئاتكم ويغفر لكم والله ذو الفضل العظيم﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertaqwa pada Allah Dia akan menjadikan untuk kalian pembeda, dan menghapus dosa-dosa kalian serta mengampuni kalian, dan Allah itu maha memiliki karunia yang agung.”
Maka syaikh Yahya dengan sebab berpegang teguhnya dia dengan Al Kitab dan As Sunnah Rasulullah ﷺ Allah membukakan untuknya ilmu.” (MuQaddimah “Ash Shubhusy Syariq” karya Syaikh Yahya حفظه الله).

Akhuna Abdullah Mathir وفقه الله berkata: "Aku telah bertanya kepada Syaikh –yaitu Imam Al Wadi'i- dan demi Allah, saat itu tiada antara aku dan beliau kecuali Allah –azza wajalla-. Ketika aku berada di kamarnya di atas ranjang beliau (ketika beliau sakit). Kukatakan,"Wahai Syaikh, kepada siapa para Ikhwah akan merujuk (kembali) di Yaman ini ? Dan siapakah orang yang paling berilmu di Yaman?" beliau diam sejenak, lalu berkata,"Asy Syaikh Yahya." Inilah yang kudengar dari Syaikh Muqbil, dan ini tidaklah maknanya kita merendahkan ulama Yaman yang lain. Sungguh kita benar-benar memuliakan dan mencintai mereka karena Allah.. dst." ["Muammaratul Kubra"/hal. 24].

Fadhilatusy Syaikh Mufti Janubil Mamlakatis Su’udiyyah Ahmad An Najmiy رحمه الله berkata: “Asy Syaikh yang agung, saudara kita di jalan Allah Yahya bin Ali Al Hajuriy telah mengirimkan kepadaku kitabnya yang beliau tulis untuk membantah Abdul Majid Az Zindaniy, yang dengannya beliau bermaksud untuk membantah igauan-igauannya yang ditulisnya –sampai pada ucapan beliau:- Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy semoga Allah membalasnya dengan kebaikan telah membantahnya di baris-baris ini dan yang lainnya dengan bantahan yang membungkam, dengan dalil-dalil yang bercahaya dari Al Kitab dan sunnah yang shahih. Maka semoga Allah membalasnya dengan kebaikan dan memberkahinya, dan semoga Allah memperbanyak orang-orang semisalnya para pembela kebenaran, para penolong tauhid, para penjaga wilayahnya,… dan Allahlah yang memberikan taufiq.”  (MuQaddimah “Ash Shubhusy Syariq” karya Syaikh Yahya حفظه الله/hal. 7-10/Darul Atsar).

Al Akh Samir Al Hudaidiy حفظه الله berkata pada Syaikh Rabi’  حفظه الله: ”Sesungguhnya para pengikut Abul Hasan berkata,”Tiada ulama di Yaman.” Maka Syaikh Rabi’  حفظه الله berkata: ”Syaikh Muhammad itu apa? Dan Syaikh Yahya itu apa? Juga saudara-saudara mereka yang lain.” (“Inba’ul Fudhala”/ hal. 22/ karya Asy Syaikh Sa’id Da’ash  رحمه الله).

Dan Asy Syaikh Rabi’ وفقه الله berkata: "Dan keyakinan yang dengannya aku menghambakan diri kepada Allah bahwasanya Syaikh Al Hajuriy itu adalah orang yang bertaqwa, wara', zuhud, - kemudian beliau mulai memuji Asy Syaikh Yahya- dan beliau telah memegang dakwah Salafiyyah dengan tangan dari besi. Dan tidaklah layak untuk memegang dakwah tersebut kecuali beliau dan yang semisalnya" ["Tsana' Imamil Jarh Wat Ta'dil alasy Syaikh Yahya Al Hajuriy"/Abu Hammam Al Baidhaniy/1426 H].

Asy Syaikh Muhammad Al Imam هداه الله berkata: "Tidak layak untuk jarh wat ta'dil pada zaman ini selain Syaikh Rabi' dan Syaikh Yahya." ["Al Barahinul Jaliyyah"/Mu'afa bin Ali Al Mighlafi/hal. 14].
Beliau juga berkata: "Tidaklah mencela Asy Syaikh Al Allamah Yahya Al Hajuri kecuali orang bodoh atau pengekor hawa nafsu." ["Madza Yanqimuna Min Yahya?"/Adnan Adz Dzammari/hal. 6].

Abdullah Al Duba'iy حفظه الله pernah mendengar Syaikh Muhammad Al Imam berbicara tentang keluar untuk dakwah. Maka salah seorang hadirin berkata: "Wahai Syaikh, Syaikh Yahya nggak keluar dakwah?" Maka Syaikh Muhammad Al Imam berkata: "Tunggu dulu, Al Hajuriy itu imam." ["Muammaratul Kubra"/Abdul Ghani Al Qa'syami/hal. 24].

Asy Syaikh Abdul 'Aziz Al Bura'iy  وفقه الله berkata: "Kami mengetahui bahwa Syaikh Yahya itu ada di atas ketaqwaan dan muraQabah (senantiasa merasa diawasi Allah ta’ala), dan beliau adalah saudara kami di dalam  agama Allah, dan kami mencintainya karena Allah. Dan beliau adalah seorang alim dari kalangan ulama sunnah. Allah memberikan manfaat dengannya. Beliau adalah seorang singa dari singa-singa sunnah, serta mahkota di atas kepala-kepala Ahlussunnah.  kami mencintainya karena Allah."
(dari kaset "Asilah Ashabi Qushai'ar" tanggal 28/7/1428).

Beliau juga berkata,"Maka Syaikh Yahya adalah ciri khas di wajah ahlussunnah dan mahkota di atas kepala mereka." ["Muammaratul Kubra"/Abdul Ghani Al Qasy'ami/hal. 24].

Asy Syaikh Jamil Ash Shilwiy حفظه الله berkata: "Orang yang mencerca Syaikh Yahya dia itulah yang layak untuk dicerca. Hal itu dikarenakan Syaikh Yahya itu berbicara karena Allah dan Agama Allah. Sementara salah seorang dari kita terkadang tidak berani untuk berbicara tentang sebagian perkara. Dan beliau itu telah Allah persiapkan untuk mengurusi perkara ini, mengajar, menulis dan menyelesaikan problem-problem ummat yang sangat banyak." ["Muammaratul Kubra"/hal. 24].

Asy Syaikh Abu Abdis Salam Hasan bin Qasim Ar Raimiy حفظه الله ketika berbicara tentang makar Kedua anak Mar'i dan pengikutnya terhadap Syaikh Yahya حفظه الله, beliau berkata: "... maka mereka menggunakan seluruh yang mereka miliki yang berupa perlengkapan, kekuatan, pengkaburan, penipuan  dan, pemutarbalikan fakta. Mereka dengan  itu semua menginginkan untuk menjatuhkan “Al Jabalul Asyam” (gunung yang menjadi simbol) tersebut, dan baju besi yang aman –dengan seidzin Allah- bagi dakwah ini yang ada di Dammaj Al Khair, beliau dan para masyayikh utama yang bersamanya.” ("Al Haqa’iq Waqi’iyyah"/ hal. 20).

Fadhilatu Syaikhina Al Walid Abu Ibrahim Muhammad bin Muhammad bin Mani' Al Anisiy  حفظه الله (Salah satu pendiri dakwah di Ibukota Son'a) berkata,"Dan saya menasihatkan kepada saudara-saudara kami untuk menempuh perjalanan menuju ke ulama sunnah dan ke Darul Hadits di Dammaj حرسها الله, yang tempat ini dibangun sejak awalnya di atas sunnah, dan tidak ada yang semisalnya di zaman ini, dari segi tamayyuz (pemisahan diri dari ahli batil) dan penetapan aqidah salafiyyah, dan bantahan terhadap ahlul bid'ah, orang yang sesat dan menyimpang. Tempat tersebut yang membangunnya adalah Syaikh kami Al Mujaddid (pembaharu), penolong sunnah, dan penumpas bid'ah Abu Abdirrahman Muqbil bin Hadi Al Wadi'i –semoga Allah merahmatinya dan memuliakan tempat tinggalnya-.
Dan tidak asing lagi bahwa tempat tersebut Allah telah memberikan manfaat hidayah dengannya kebanyakan manusia, dan mengeluarkan darinya para masyayikh dan penuntut ilmu yang bertebaran di penjuru seluruh dunia sebagai da'i yang menyeru kepada tauhid dan sunnah dan manhaj salaf. Dan terus-menerus –dengan segala pujian untuk Allah- tempat tersebut hidup dengan ilmu dan sunnah.
Dan setelah Syaikh Muqbil digantikan dengan wasiatnya oleh Syaikh Al Muhaddits Abu Abdirrahman Yahya bin Ali Al Hajuri –semoga Allah menjaganya- beliau mengurusi dakwah ini dengan sebaik-baik pengurusan. Sangat lantang dalam mengemukakan kebenaran, menolong Sunnah, memberantas kebid'ahan dan ahlul bid'ah. Semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan." ("Nashihatun Mukhtasharah Lil Indonesiyyiin" /hal.1).
---------------------------------------
(“Inbi’atsut Tanabbuh Bi Inkisyafi Hizbiyyati Luqman Ba Abduh”Judul Bebas Terjemah: “Ulama Dibela, Hizbiyyah Luqman Ba Abduh Disingkap Terbuka” Ditulis Oleh Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.