PEMIMPIN HASIL DEMOKRASI
PEMIMPIN HASIL DEMOKRASI
Pertanyaan :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
ada ikhwah yg bertanya..
bagaimana kalau pemimpin yang terpilih dari hasil Demokrasi ya syaikh?
Demokrasi ini syrkul Akbar..
Apakah wajib kita tetap berbaiat?
Jazakallohu Khoiron ya syaikh.
----------------
Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.
Salafiyyin tahu bahwasanya tidak selalu orang yang terjatuh pada syirkul akbar berarti dia musyrik, sampai tegak hujjah, hilang penghalang pengkafirannya dan terpenuhi syarat²nya. Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم telah menyebutkan dalam hadits Abu Hurairah dan yang lainnya bahwasanya orang yang mengucapkan "Wahai Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu." Karena saking gembiranya sampai salah bicara. Ternyata Allah dan Nabi tidak mengkafirkannya.
Demikian pula tentang orang yang menyuruh anaknya untuk membakar jasadnya sampai jadi abu, lalu menyebarkannya di angin yang kencang agar Allah tidak mampu untuk mengumpulkan dirinya dan menghukumnya. Ternyata Allah mengampuninya karena kejahilannya.
Udzur itu ada banyak sekali sebagaimana dibahas oleh Al Imam Ibnul Qayyim dalam "I'lamul Muwaqqi'in".
Ya, kita tetap membai'at mereka walaupun mereka fasik berdosa besar, sampai ada ulama yang terpandang kedalaman ilmunya dan kelurusan manhajnya yang menghukumi pemerintah tadi kafir.
Dan kita berlepas diri dari demokrasi mereka dan tidak ikut acara² yang didasari demokrasi seperti: pemilihan umum, Demonstrasi, mengukur kebenaran berdasarkan banyaknya pendukungnya, dan sebagainya.
والله تعالى أعلم بالصواب.
---------------------------------
( Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Indonesiy)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy