Header Ads

SEPUTAR TALAQ KETIGA

SEPUTAR TALAQ KETIGA



Pertanyaan :
bismillah
Alhamdulillah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu Sheikh abu fairuz. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi kesihatan dan perlindungan buat Sheikh dan keluarga.

Ana ikhwan dari Singapura.

Setelah talaq yg ketiga yg akhir, soalan ana
1. Adakah waktu iddah untuk talaq yg ketiga?
2. Sekiranya isteri yg di talaq ketiga itu mengandung,  sampai bila waktu iddah nya habis?
3. Ketika waktu iddah bagi isteri yg mengandung dan di talaq ketiga itu adakah dia mendapat nafkah, tempat tinggal.
4. Sekiranya ada tanggungan,  apa yg harus di tanggung suami buat isteri yg mengandung dan di talaq ketiga?

Barakallahu feekum
Jazakallahu khair
---------------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

1- Jika talaq tadi memang talaq yang ketiga yang diidzinkan oleh syariat, maka iddahnya secara umum adalah tiga masa haidh, sesuai dengan keumuman firman Allah ta'ala:

والمطلقات تربصن بأنفسهن ثلاثة قروء.

"Dan para wanita yang ditalaq itu mereka harus menanti untuk diri mereka sendiri selama tiga quru (tiga kali haidh menurut yang rajih -pen)".

Adapun jika istri tadi masih sangat muda hingga belum pernah haid, atau sudah menopause, maka iddahnya adalah tiga bulan, sesuai dengan firman Allah ta'ala:

واللائي يئسن من المحيض من نسائكم إن ارتبتم فعدتهن ثلاثة أشهر واللائي لم يحضن.

"Dan para wanita yang telah tidak lagi mengalami haid dan juga para wanita yang belum pernah haid, di antara istri-istri kalian, maka iddah mereka adalah tiga bulan".

2- Jika istri yang ditalaq bain tadi mengandung, maka iddahnya adalah sampai kandungannya itu lahir, sekalipun tinggal saat-saat terakhir dari kehamilan, sesuai dengan kekhususan firman Allah ta'ala:

وأولات الأحمال أجلهن أن يضعن حملهن.

"Dan para wanita yang hamil itu masa akhir iddah mereka adalah hingga mereka melahirkan".

3- istri yang telah ditalaq bain, maka dia tidak mendapatkan nafkah ataupun tempat tinggal, sesuai dengan keumuman hadits Fathimah Binti Qais radhiyallahu'anha.

Namun karena dia mengandung, maka, dia mendapatkan nafkah, sesuai dengan firman Allah ta'ala:

وإن كن أولات حمل فأنفقوا عليهن حتى يضعن حملهن.

"Dan jika mereka adalah wanita yang hamil, maka berikanlah infak pada mereka hingga mereka melahirkan".

Dan telah ada ijma' bahwasanya wanita yang hamil tadi juga mendapatkan tempat tinggal sampai melahirkan kandungannya ("Tafsir Al Qurthubiy"/18/168).

4- kadar nafkahnya adalah keperluan sehari-hari wanita yang tengah hamil, sesuai dengan yang ma'ruf di wilayah itu. Yang dimaksudkan dengan yang ma'ruf adalah: bukan seperti keluarga yang paling kaya, dan bukan pula seperti keluarga yang paling miskin, namun pertengahannya dan rata-rata keluarga yang di wilayah itu.

والله أعلم بالصواب.
والحمد لله رب العالمين.

-selesai-
-----------------

Dijawab Oleh: Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.