Status Hadits Yasin Adalah Jantungnya Al Qur’an
Status Hadits Yasin Adalah Jantungnya Al Qur’an
Pertanyaan: Bagaimanakah status hadits “Jantung Al Qur’an adalah Yasin, tidaklah ada orang yang membacanya karena menginginkan Allah تبارك وتعالى dan Negeri Akhirat kecuali dia akan diampuni. Dan bacakanlah surat Yasin pada orang-orang mati dari kalian”?
--------------
Jawaban -dengan memohon pertolongan pada Allah ta’ala-:
Hadits tadi diriwayatkan dari beberapa Sahabat رضي الله عنهم. Di antara mereka adalah:
Yang pertama: Ma’qil bin Yasar رضي الله عنه
Ini diriwayatkan oleh Al Imam Ahmad di dalam “Musnad” beliau (20315), Ath Thabraniy dalam “Al Kabir” (511), An Nasaiy dalam “Al Kubra” (10914) dan Ar Ruyaniy dalam “Musnad” beliau (1271), dari Sulaiman Bin Tharkhan: dari seorang lelaki: dari ayahnya: dari Ma’qil Bin Yasar رضي الله عنه: bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
«البقرة سنام القرآن وذروته نزل مع كل آية منها ثمانون ملكا واستخرجت ﴿الله لا إله إلا هو الحي القيوم﴾ من تحت العرش فوصلت بها أو فوصلت بسورة البقرة. و﴿يس﴾ قلب القرآن لا يقرؤها رجل يريد الله تبارك وتعالى والدار الآخرة إلا غفر له واقرءوها على موتاكم».
“Surat Al Baqarah adalah punuk dan ujung tertinggi dari Al Qur’an. Ada delapan puluh Malaikat yang turun menyertai setiap ayat darinya, dan mengeluarkan “Allahu la ilaha illa huwal Hayyul Qayyum” dari bawah Arsy, lalu menyambungkannya dengan surat Al Baqarah. Dan surat Yasin adalah jantung Al Qur’an, tidaklah ada orang yang membacanya karena menginginkan Allah تبارك وتعالى dan Negeri Akhirat kecuali dia akan diampuni. Dan bacakanlah surat Yasin pada orang-orang mati dari kalian”.
Di dalam sanadnya adalah lelaki yang mubham (tersamarkan identitasnya), meriwayatkan dari ayahnya yang tidak jelas juga. Maka sanadnya lemah sekali.
Juga diriwayatkan An Nasaiy dalam “Al Kubra” (10913) dengan sanad yang lebih kuat; bahwasanya guru Sulaiman Bin Tharkhan di sini adalah Abu Utsman.
Dan dia itu bukanlah Abu Utsman An Nahdiy. Dia itu ini majhul (tidak dikenal).
Yang kedua: Anas Bin Malik رضي الله عنه
Hadits tadi diriwayatkan oleh At Tirmidziy (2887), Ad Darimiy dalam “Sunan” beliau (3416), Al Baihaqiy dalam “Syu’abul Iman” (2233), Ibnul A’rabiy dalam “Mu’jam” (2143), Ad Daulabiy dalam “Al Kuna” (1267), dan Al Bazzar dalam “Musnad” (7282) dari Harun Abu Muhammad: dari Muqatil: dari Qatadah: dari Anas رضي الله عنه: bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
«إن لكل شيء قلبا وان قلب القرآن يس من قرأها فكأنما قرأ القرآن عشر مرات».
“Sesungguhnya segala sesuatu itu punya jantung. Dan sungguh jantung Al Qur’an adalah Yasin. Barangsiapa membacanya; maka seakan-akan dia membaca Al Qur’an sebanyak sepuluh kali”.
Hadits ini punya dua penyakit, yang pertama: Muqatil Bin Sulaiman.
Al Hafizh Ibnu Abi Hatim Ar Raziy رحمه الله berkata: “Ayahku berkata: ‘Muqatil ini adalah Muqatil Bin Sulaiman. Aku melihat hadits ini di awal sebuah kitab yang dipalsukan oleh Muqatil Bin Sulaiman, dan itu adalah hadits yang batil, tidak ada asalnya’.
Aku bertanya pada ayahku: “Apakah Muqatil berjumpa dengan Qatadah?” Beliau menjawab: ‘(Iya), dan juga berjumpa dengan orang yang lebih tua daripada Qatadah, yaitu: Abuz Zubair’.”.
(Selesai dari “Ilalul Hadits”/Ibnu Abi Hatim/hal. 1694).
Memang terjadi perselisihan: apakah Muqatil di sini adalah Muqatil Bin Hayyan dan Muqatil Bin Sulaiman? Akan tetapi yang benar memang apa yang dikuatkan oleh Al Hafizh Abu Hatim Ar Raziy, yaitu: Muqatil Bin Sulaiman.
Al Hafizh Adz Dzahabiy رحمه الله setelah menyebutkan hadits Yasin tadi dan sanadnya juga berkata: “Yang nampak adalah bahwasanya dia itu adalah Muqatil Bin Sulaiman”. (“Mizanul I’tidal”/4/hal. Hal. 172).
Muqatil Bin Sulaiman ini adalah Al Balkhiy, dan dia itu pendusta. (Rujuk “Tahdzibut Tahdzib”/Ibnu Hajar/10/251).
Hadits ini punya penyakit kedua, yaitu: Harun Abu Muhammad.
*"Al Imam At Tirmidziy رحمه الله berkata:** “Hadits ini aneh, kami tidak mengenalnya kecuali dari hadits Humaid Bin Abdirrahman. Dan di Bashrah mereka tidak mengenalnya dari hadits Qatadah kecuali dari jalur ini. Dan Harun Abu Muhammad adalah syaikh yang majhul”. “Sunanut Tirmidziy”/5/hal. 162).
Harun Abu Muhammad ini dituduh oleh Al Hafizh Ad Dzahabiy رحمه الله memalsukan hadits tadi. (Rujuk “Mizanul I’tidal”/4/hal. 288).
Maka hadits tadi palsu.
Yang ketiga: Abu Bakr Ash Shiddiq رضي الله عنه
Al Imam At Tirmidziy رحمه الله berkata: “Dan di dalam bab ini adalah riwayat dari Abu Bakr Ash Shiddiq, tapi tidak sah dari sisi sanadnya. Sanadnya lemah”. (“Sunanut Tirmidziy”/5/hal. 162).
Yang keempat: Abu Hurairah رضي الله عنه*"
Diriwayatkan oleh Al Bazzar (9313) dari Abu Hurairah رضي الله عنه: bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya segala sesuatu itu punya jantung. Dan sungguh jantung Al Qur’an adalah Yasin”.
Hadits menyendiri dengannya Humaid.**
Makanya Al Bazzar berkata: “Dan kami tidak mengetahui meriwayatkan kedua hadits tadi selain Zaid dari Humaid”. (“Musnadul Bazzar”/16/hal. 190).
Dan Humaid ini adalah majhul ain (dzat sendiri tidak dikenal, karena tidak ada yang meriwayatkan darinya selain satu orang, dan tidak ada hafizh terpandang yang mentsiqahkannya).
Al Hafizh Ibnul Qaththan Al Fasiy رحمه الله berkata: “Dan si Humaid ini adalah Maula Bani Alqamah, tidak dikenal ada yang meriwayatkan darinya selain Zaid Bin Hubab”. (“Bayanul Wahm Wal Iham”/Al Fasiy/4/hal. 662).
Maka kesimpulannya: hadits tentang keutamaan Yasin tadi adalah lemah sekali atau bahkan palsu.
والله أعلم بالصواب. والحمد لله رب العالمين.
Malaysia, 24 Jumadal Ula 1441 H
-------------------
( Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy