Header Ads

TAFSIR AYAT TAAT KEPADA ALLAH & TAAT KEPADA RASUL NYA DAN ULIL AMRI PADA PERMASALAHAN PANDEMI COVID 19

TAFSIR AYAT TAAT KEPADA ALLAH & TAAT KEPADA RASUL NYA DAN ULIL AMRI PADA PERMASALAHAN PANDEMI COVID 19



Pertanyaan :
Afwan syaikh
Bagaimana tafsir ayat ini

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ

Alhamdulillah tempat Kami di jogja masih memungkinkan dan masih aman untuk melaksanakan sholat berjama'ah dan jum'at, adapun para hizbiyyun dari rii maupun rodja mencerca kami dengan dalil diatas dengan anggapan kami tidak taat himbauan pemerintah dalam bab virus corona ini yang himbaun tsb untuk diam saja di rumah dan tidak perlu menegakkan jama'ah ? Mohon penjelasannya jazaakallaahu khairan
--------------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :

Al Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata: "Maka Allah ta'ala memerintahkan untuk menaati-Nya dan menaati Rasul-Nya, dan mengulang fi'il (taatilah) untuk memberi tahu bahwasanya taat pada Rasul itu wajib secara tersendiri, tanpa harus menyodorkan perintah beliau kepada Al Qur'an, bahkan jika beliau memerintah, wajib untuk ditaati secara mutlak, sama saja apakah perintah beliau itu ada dalam Al Qur'an ataukah tidak ada, karena beliau itu telah diberi Al Kitab dan yang semisal dengannya bersamanya.

Dan Allah tidak memerintahkan untuk taat pada ulil amri (pemerintah dan ulama) secara tersendiri, bahkan Allah menghapus fi'il (taatilah), dan menjadikan ketaatan pada mereka itu masuk dalam kandungan ketaatan pada Rasul, sebagai pengumuman bahwasanya mereka itu hanyalah ditaati dalam rangka mengikuti ketaatan pada Rasul. Maka barangsiapa dari mereka memerintahkan untuk taat pada Rasul, wajiblah dia ditaati, dan barangsiapa memerintahkan
menyelisihi apa yang dibawa oleh Rasul, tak boleh didengar ataupun ditaati.
–Sampai pada ucapan beliau:- kemudian Allah ta'ala memerintahkan untuk mengembalikan perkara yang kaum mukminin memperselisihkannya kepada Allah dan Rasulnya jika mereka memang mukminin. Dan Allah mengabari mereka bahwasanya yang demikian itu lebih baik untuk mereka di dunia dan lebih bagus lagi kesudahannya di akhirat."
(Selesai dari "I'lamul Muwaqqi'in"/1/hal. 48).

Sekarang yang meninggal dunia dari penduduk Indonesia adalah 689 orang ( update 1 ramadhan / 25 April sudah 720 orang - Admin ) . Berapakah dari mereka yang beragama Islam?
Satu muslim saja, jika dia mati, bagi Allah ta’ala : hilangnya langit dan bumi itu lebih ringan daripada matinya satu orang Muslim.

Maka penyakit korona tadi adalah penyakit yang nyata dan jelas bahayanya, bukan samar².

Sekarang keputusan pemerintah Indonesia adalah sesuai dengan ijtihad para ulama Saudi, ulama Mali dan sebagian ulama Yaman. Namun tidak sesuai dengan ijtihad sebagian ulama Yaman.
Maka manakah yang Antum pilih?

Ana ditanya berarti ucapan ana dipandang.
Maka yang ana nasihatkan pada Antum adalah sebagai berikut:

Yang paling wajib ditaati adalah pemerintah pusat. Tapi biasanya pemerintah pusat mengizinkan pemerintah daerah untuk menerapkan peraturan sesuai situasi daerah itu. Maka ikutilah perintah dari pemerintah daerah.

Semoga Allah ta'ala memberikan pada Antum sekeluarga pahala yang sempurna, rezeki yang bagus dan diberkahi.

والله أعلم بالصواب

-----------------------

( dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.