APAKAH WANITA WAJIB MENGHADIRI SHOLAT IED ?
APAKAH WANITA WAJIB MENGHADIRI SHOLAT IED ?
Pertanyaan :
بسم الله
السلام عليكم ورحمة لله وبركاته
Syaikh ana ingin bertanya, apakah perempuan yang dalam keadaan haid/nifas wajib datang menghadiri sholat hari 'iid ?
Lalu apakah wajib seseorang wanita dalam keadaan suci menghadiri sholat 'iid? Apakah boleh ia sholat dirumah saja?
---------------------Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.
Terjadi perselisihan di kalangan ulama tentang masalah itu. Namun zhahir hadits Ummu 'Athiyyah رضي الله عنها menunjukkan itu wajib.
Dari Hafshah Binti Sirin yang bercerita:
كُنَّا نَمْنَعُ عَوَاتِقَنَا أَنْ يَخْرُجْنَ فِي الْعِيدَيْنِ فَقَدِمَتْ امْرَأَةٌ فَنَزَلَتْ قَصْرَ بَنِي خَلَفٍ فَحَدَّثَتْ عَنْ أُخْتِهَا وَكَانَ زَوْجُ أُخْتِهَا غَزَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثِنْتَيْ عَشَرَةَ غَزْوَةً وَكَانَتْ أُخْتِي مَعَهُ فِي سِتٍّ قَالَتْ كُنَّا نُدَاوِي الْكَلْمَى وَنَقُومُ عَلَى الْمَرْضَى فَسَأَلَتْ أُخْتِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعَلَى إِحْدَانَا بَأْسٌ إِذَا لَمْ يَكُنْ لَهَا جِلْبَابٌ أَنْ لَا تَخْرُجَ قَالَ لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا وَلْتَشْهَد الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ فَلَمَّا قَدِمَتْ أُمُّ عَطِيَّةَ سَأَلْتُهَا أَسَمِعْتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ بِأَبِي نَعَمْ وَكَانَتْ لَا تَذْكُرُهُ إِلَّا قَالَتْ بِأَبِي سَمِعْتُهُ يَقُولُ يَخْرُجُ الْعَوَاتِقُ وَذَوَاتُ الْخُدُورِ أَوْ الْعَوَاتِقُ ذَوَاتُ الْخُدُورِ وَالْحُيَّضُ وَلْيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُؤْمِنِينَ وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ الْمُصَلَّى قَالَتْ حَفْصَةُ فَقُلْتُ الْحُيَّضُ فَقَالَتْ أَلَيْسَ تَشْهَدُ عَرَفَةَ وَكَذَا وَكَذَا.
"Dahulu kami melarang anak-anak gadis remaja kami ikut keluar untuk salat pada dua hari raya. Hingga suatu hari ada seorang wanita mendatangi desa Qashra Banu Khalaf, wanita itu menceritakan bahwa suami dari saudara perempuannya pernah ikut berperang bersama Nabi ﷺ sebanyak dua belas peperangan, ia katakan, 'Saudaraku itu hidup bersama suaminya selama enam tahun.' Ia menceritakan, "Dulu kami sering mengobati orang-orang yang terluka dan mengurus orang yang sakit.' Saudara perempuanku bertanya kepada Nabi ﷺ, "Apakah berdosa bila seorang dari kami tidak keluar (mengikuti salat 'Ied) karena tidak memiliki jilbab?" Beliau menjawab, "Hendaklah kawannya memakaikan jilbab miliknya untuknya (meminjamkan) agar mereka dapat menyaksikan kebaikan dan
doa kaum muslimin." Ketika Ummu 'Athiyah tiba aku bertanya kepadanya, "Apakah Anda mendengar langsung dari Nabi ﷺ?" Ummu 'Athiyah menjawab, "Ya, bapakku sebagai tebusan!" Ummu 'Athiyah tidak mengatakan tentang Nabi ﷺ kecuali hanya mengatakan 'Bapakku sebagai tebusan, aku mendengar beliau bersabda, "Hendaklah para gadis remaja dan wanita-wanita yang dipingit di rumah, dan wanita yang sedang haid ikut menyaksikan kebaikan dan doa kaum Mukminin, dan wanita-wanita haid menjauh dari tempat salat." Hafshah, "Aku katakan, "Wanita haid?" Beliau menjawab, "Bukankah mereka juga hadir di 'Arafah, begini dan begini?"
(HR. Al Bukhariy dan Muslim).والله تعالى أعلم بالصواب.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(Di Jawab oleh Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله)
Kamis 29 Ramadhan 1444 / 20-04-2023
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy