Header Ads

DZULHIZAM PENIPU BESAR DAN PEMBUAT TUDUHAN PALSU SERTA MENGIKUTI JEJAK SYUBUHAT LUQMANIYYUN

DZULHIZAM PENIPU BESAR DAN PEMBUAT TUDUHAN PALSU SERTA MENGIKUTI JEJAK SYUBUHAT LUQMANIYYUN


Pertanyaan :
Nampaknya Dzulhizam mengeluarkan pernyataan lagi pada hari Jum'at ini.

Benarkah seperti apa yg dia fahami 👆
---------------------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :

Dzulhizam penipu besar, menuduh tanpa berani menjelaskan siapa orang yang dia tuduh, dan tanpa mampu mendatangkan bukti bahwasanya orang (demikianlah Dzulhizam menyebutkan secara umum) yang tak ambil hujjah orang tadi karena ikut jalan ulama juga dihantam.

Sudah ana jelaskan berulang-ulang tuduhan palsu tadi, dan sudah ana tantang Dzulhizam untuk menyebutkan siapakah orangnya dan mana buktinya, tapi Dzulhizam tidak berani menyebutkan orangnya dan tidak mampu mendatangkan buktinya.

Banyak asatidzah di Indonesia dan Malaysia yang tidak memubtadi'kan Abu Hazim Al Indonesiy, dan kami tidak menghantam mereka.

Yang kami hantam adalah orang-orang yang setelah ditampilkannya hujjah, bayyinah dan burhan ke umat; justru orang ini tampil menghadang, mencela, merendahkan, dan mendatangkan syubuhat tanpa mampu meruntuhkan hujjah, bayyinah dan burhan kami.
Maka jika setelah itu dia turut terkena serangan; janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri.

Setelah itu Dzulhizam sangat sombong dan tidak mau rujuk dari tuduhan palsunya.

Dzulhizam penipu besar, dan pembuat tuduhan palsu.

Abdullah bin Umar رضي الله عنهما berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

« ... وَمَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ أَسْكَنَهُ الله رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ».

"… dan barangsiapa berkata tentang seorang mukmin dengan suatu perkara yang tidak ada pada dirinya, maka Allah akan menjadikan dia tinggal di dalam radghatul khabal (perasan penduduk neraka) sampai dia keluar dari apa yang diucapkannya." (HR. Abu Dawud (3592) dan diShahihkan Imam Al Wadi'y -semoga Allah merahmatinya- dalam "Ash Shahihul Musnad" (755)).

Adapun ucapan Dzulhizam: "Para masyayaikh yang tak terima hujah dan dalil kamu, kamu nak gelar apa?"

Ini sama persis dengan syubuhat Luqmaniyyun beberapa belas tahun yang lalu, yang mengatakan: "Syaikh Rabi' yang tidak menerima hujjah kalian tentang hizbinya Abdurrahman Al Adeniy, kalian gelari apa? Kenapa tidak kalian hizbikan sekalian?".

Dan ana telah menjelaskan bahwasanya ulama mujtahid; jika mereka keliru dalam ijtihad dan pilihannya serta tidak nampak mengikuti hawa nafsu, maka mereka mendapatkan satu pahala atas ijtihad tadi, dan kesalahan mereka diampuni.
Adapun para pengekornya, maka mereka tidak termasuk dari orang-orang yang dijanjikan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم untuk kesalahannya diampuni dan tidak dijanjikan mendapatkan pahala ijtihad. Bahkan para pengekor tadi layak mendapatkan celaan karena sikap kurang mereka dalam meneliti dan menaati kebenaran.
Dan ana telah menukilkan ucapan Al Imam Ibnul Qayyim رحمه الله dalam "I'lamul Muwaqqi'in" tentang masalah tadi.

Sungguh menyedihkan:
Dzulhizam memaksakan diri berperang sebelum senjatanya cukup, lalu meniru jejak syubuhat Luqmaniyyun.

Kemarin² meniru langkah Shufiyyah NU, Shufiyyah Tablighiyyah, dan langkah si hizbiy Asnur.

حسبنا الله ونعم الوكيل.
----------------------------
(Di Jawab oleh Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله)

Jum'at 15 Syawwal 1444 / 5-05-2023

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.