Header Ads

NASIHAT IKHLAS DALAM MENAPAKI SETIAP FITNAH

NASIHAT IKHLAS DALAM MENAPAKI SETIAP FITNAH


Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمه الله وبركاته
Semoga ustadz dan keluarga senantiasa dalam kebaikan.
Izin bertanya ustadz....
Di saat terjadi fitnah terkadang banyak dari kalangan ahlu Sunnah berkata...
Jangan sibukkan dirimu kedalam fitnah...
Jangan suka mengghibahi orang....
Sibukkan dirimu dengan ilmu...
Pemecah belah umat...
Jaga persatuan... Dll
Apakah nasehat antum kepada ana ustadz....
جزاك الله خيرا
-----------------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

Wajib ada waktu untuk belajar dan memperdalam ilmu.

Wajib ada waktu untuk menjalankan ibadah² khusus yang Allah tentukan masanya.

Wajib ada waktu untuk menolong agama Allah ta'ala.

Wajib ada waktu untuk memenuhi hak keluarga dan orang-orang yang kita tanggung nafkahnya dan pembinaan jiwanya.
Dan seterusnya.

Sambil berhati-hati dan teliti dalam melangkah, agar tetap sesuai dengan dalil wahyu dan jalan para Salafush Shalih.

Dengan tetap memperhatikan batas kemampuan.

Teruslah bertawakkal kepada Allah dan menjaga keikhlasan.

Lakukan itu semua demi mencari ridha Allah ta'ala, dan berpalinglah dari keridhaan ataupun celaan para makhluk.

Al Imam Asy Syafi’iy berkata kepada Yunus bin Abdil A’la رحمهما الله : “Ridha manusia itu adalah puncak yang tak mampu digapai. Dan tiada jalan untuk selamat dari mereka. Maka engkau harus memegang apa yang bermanfaat bagimu, lalu tekunilah dia.” (“Siyaru A’lamin Nubala”/10/hal. 89/Biografi Al Imam Asy Syafi’iy/ cet. Ar Risalah).

Ahmad bin Harb bin Fairuz An Naisaburiy رحمه الله berkata: “Aku beribadah kepada Allah selama limapuluh tahun, maka aku tidak mendapatkan kemanisan ibadah hingga aku meninggalkan tiga perkara: Aku meninggalkan keridhaan manusia hingga akupun sanggup untuk berbicara dengan kebenaran. Dan aku meninggalkan persahabatan dengan orang-orang fasiq hingga akupun mendapatkan persahabatan dengan orang-orang shalih. Dan aku tinggalkan manisnya dunia hingga akupun mendapatkan manisnya akhirat.” (“Siyaru A’lamin Nubala”/11/hal. 34/Biografi Ahmad bin Harb/ cet. Ar Risalah).

والله تعالى أعلم بالصواب.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

(Di Jawab oleh Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله)

Rabu 3 Dzul Hijjah 1444 / 21-06-2023

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.