Faedah: Syarahnya Syarhus sunnah pada poin ke 7
FAIDAH :
Asy Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi رحمه الله : mengatakan dalam Syarahnya Syarhus sunnah pada poin ke 7 yang di tulis oleh Imam Al Barbahari رحمه الله:
Sebenarnya kewajiban bagi setiap orang yang mengetahui kebenaran adalah menolongnya. Siapa saja ahli bid'ah yang telah mengetahui kebenaran dan sudah engkau jelaskan perihal bid'ah yang ia lakukan, akan tetapi ia enggan meninggalkannya, bahkan semakin berpegang kuat dengan bid'ah tersebut dan membelanya, maka ia telah sesat dan menyesatkan. Setan yang durhaka, sebagaimana yang di katakan penulis رحمه الله (Imam Al-barbahari).
Sehingga hendaklah di jelaskan keadaannya kepada orang-orang yang tidak tahu dan memperingatkan mereka darinya. Sebab ia bisa menipu para penuntut ilmu, mengajak mereka pada bid'ahnya, serta menjerat dan menyesatkan mereka. Tidak ada udzur bagi orang yang mengetahui keadaannya untuk menjelaskan kepada manusia, hingga tuntas tanggung jawabnya. Dan harus memperingatkan mereka darinya sehingga orang-orang yang tidak mengetahui kebid'ahannya menjauh darinya.
Siapa saja yang menyangka bahwa mengingkari Ahli bid'ah adalah memecah belah dan mencerai-berikan ummat, maka ia juga sesat. Sebab ia menginginkan persatuan ummat di atas kebatilan. Sikap seperti ini tidak di akui oleh islam. Islam tidak mengakui perkara yang semisal itu.
Sesungguhnya meninggalkan penjelasan tentang Ahli bid'ah berarti menggugurkan jihad yang telah Allah عزّوجلّ perintahkan, sebagaimana dalam perkataan-NYA
يٰۤاَ يُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْـكُفَّا رَ وَا لْمُنٰفِقِيْنَ وَا غْلُظْ عَلَيْهِمْ ۗ وَ مَأْوٰٮهُمْ جَهَـنَّمُ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
"Wahai Nabi! Berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah Neraka Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 73)Dan di sebutkan dalam Hadits:
لايمنعنّ احبكم هينة النّاس ان تقول بحق ان رآه الو شهده
"Jangan pernah rasa segan kepada manusia mencegah salah seorang dari kalian untuk menyampaikan kebenaran apabila ia melihat atau menyaksikannya " (Hr: Ahmad, At-Tirmidzi dari Abi Sa'id رضي الله عنه dan di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani رحمه الله dalam sisilah Al Hadits Ash shahih ah no 168).
Kemudian pensyarah melanjutkan:
Dari sisi lain, sikap seperti itu membuat ahli bid'ah tambah semangat, semakin berani dan leluasa, merasa senang, dan membuat kesesatan sesuka mereka. Mereka akan mengajak para pemuda, menipu para penuntut ilmu, sehingga urusannya semakin parah, dan semakin sulit di tanggulangi hanya di sebabkan meremehkan hal yang wajib di jalankan, tidak adanya pengingkaran terhadap mereka, dan tidak adanya peringatan dari bahayanya mereka.
Seolah-olah orang yang menyatakannya hendak memberikan semangat dan menolong ahli bid'ah. Siapa saja yang melakukan hal itu, berarti ia telah menyuburkan bid'ah, mematikan sunnah, serta berusaha mengubur kebenaran dan melenyapkannya. Maka ia pun berhak mendapat murka Allah عزّوجلّ karena sudah memihak kepada Ahli bid'ah.
Di sebutkan dalam sebuah Hadits, Dari Nabi صلى الله عليه وسلم belia mengatakan:
لعن اللّه من آوى محدثا
"Allah melaknat orang yang melindungi Ahli bid'ah" (Hr: Muslim no. 1978)
Maka wajib untuk tidak mendengarkan orang yang berbicara seperti itu. Bahkan wajib untuk membungkamnya. Sebab ia telah membantu tersebarnya kemungkaran, berkembangnya bid'ah,mengubur Sunnah, dan menyelisihi perintah Allah عزّوجلّ kepada para hamba-Nya untuk mengimani tatkala Allah memerintahkan mereka untuk ber-amar makruf nahi munkar dan ber-jihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya. Dan tidak banyak orang-orang yang seperti mereka itu di tengah-tengah masyarakat.
Innalillahi WA innaa ilaihi roji'uun
Wa Billahit Taufiq.
Selesai.
Sumber :
https://t.me/soaljawab_sheikhabufairuz/2900
--------------------
Jum'at 5 Rabi'ul Akhir 1445 / 20-10-2023
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy