Tawassul Kepada Allah Dengan Sarana-sarana Yang Bermanfaat
Sumber Channel Telegram: MaktabahFairuzAddailamiy
CONTOH MATERI KHUTBAH
---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar |
Khutbah Kedua Belas:
Tawassul Kepada Allah Dengan Sarana-sarana Yang Bermanfaat
الحمد لله الرب العظيم ، الرؤوف الرحيم ، ذي الفضل العظيم ، والإحسان العميم ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، الملك الكريم ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الذي قال الله فيه : ﴿ وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ ﴾ ، اللهم صل وسلم وبارك على محمد وعلى آله وأصحابه ، ومن تبعهم في هديهم القويم . أما بعد :
Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah ta’ala.
﴿يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kalian mendapat keberuntungan”. (QS. Al Maidah: 35).
Adapun ketakwaan di sini adalah: menjauhi kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan. Sedangkan jihad di jalan Allah adalah mencurahkan kerja keras untuk menghadapi para pelaku penyimpangan, penyelewengan dan kekufuran.
Adapun mencari wasilah kepada Allah adalah mencari kedekatan kepada-Nya dengan prinsip-prinsip keimanan dan syariat-syariat Islam dan hakikat-hakikat ihsan. Barangsiapa menyembah Allah atau berdoa dengan nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya; maka yang demikian itu adalah sarana yang paling utama.
Barangsiapa mencari wasilah kepada Allah dengan (menyebutkan) kebajikan-Nya, kenikmatan-Nya, kedermawanan-Nya, dan kemuliaan-Nya; maka sungguh dia telah menempuh jalan orang-orang pilihan yang paling utama.
Barangsiapa mencari kedekatan kepada Allah dengan meninggalkan maksiat-maksiat kepada-Nya dan mengamalkan apa yang Allah ridhai; maka dia adalah orang yang akan sampai kepada semua kebaikan tanpa diragukan.
Barangsiapa bertawassul kepada Allah dengan mengakui hajatnya, kefakirannya dan ketergantungannya; maka sungguh dia telah bertawassul kepada Allah dengan wasilah yang terbaik.
Barangsiapa bertawassul kepada Allah dengan menyebutkan dzat-dzat para makhluk dan kemuliaan mereka; maka dia adalah mubtadi’ lagi zhalim.
Barangsiapa berdoa kepada makhluk atau memohon keselamatan dari marabahaya kepadanya, dan dia menyatakan bahwa diri bertawassul dengan makhluk tadi kepada Allah; maka dia adalah musyrik lagi pendosa.
Maka bertawassullah kalian kepada Rabb kalian dengan banyaknya sujud dan ruku’. Bertawassullah kalian kepada-Nya dengan membaca firman-Nya secara tadabbur an khusyu’.
Bertawassullah kalian kepada-Nya dengan berbuat kebajikan kepada para makhluk, karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Bertawassullah kalian kepada-Nya dengan berbakti kepada kedua orang tua dan berhubungan dengan sanak kerabat, karena sungguh Allah menyambung orang yang menyambung kekerabatan, dan memutuskan hubungan dengan orang yang memutuskan hubungan.
Bertawassullah kalian kepada-Nya dengan rasa takut, harapan, dan tawakkal kepada-Nya, karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal.
Bertawassullah kalian kepada-Nya dengan banyak berdzikir kepada-Nya dan memohon ampunan kepada-Nya. Maka alangkah beruntungnya orang-orang yang banyak berdzikir.
Bertawassullah kalian kepada-Nya dengan mencintai Nabi kalian dan memperbanyak bershalawat dan salam kepada beliau, karena barangsiapa memperbanyak shalawat pada beliau; Allah akan mencukupi kepentingannya, dan memenuhi hajatnya. Dan barangsiapa bershalawat kepada beliau; Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali lipatnya, dan dia akan mencapai kecintaan Nabi dan syafaat beliau.
Bertawassullah kalian kepada-Nya dengan menyayangi anak-anak yatim dan kaum yang lemah, dan carilah kedekatan kepadanya dengan merahmati para binatang, karena:
«إِنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ».
“Allah hanya merahmati orang-orang yang memiliki kasih sayang di antara para hamba-Nya" .
Bertawassullah kalian kepada-Nya dengan bersihnya hati dari kefasikan, dendam, dan kedengkian kepada kaum Muslimin, dan dengan mencurahkan nasihat, belas kasihan pada para makhluk semuanya.
Bertawassullah kalian kepada-Nya dengan meninggalkan apa saja yang diserukan oleh jiwa yang banyak memerintahkan pada keburukan, berupa hawa nafsu dan kelanjutannya, dan dengan menundukkan pandangan mata, menjaga lidah, dan menjauh dari semua keharaman.
Bertawassullah kalian kepada-Nya dengan sempurnanya keikhlasan pada Yang disembah, dan dengan mengikuti Rasul; agar kalian mendapatkan semua yang dicari, yang diminati dan diangankan.
Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.
------------------------------------
( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah” lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)