Tentang Ketawakkalan
Sumber Channel Telegram: MaktabahFairuzAddailamiy
CONTOH MATERI KHUTBAH
---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar |
Khutbah Ketujuh:
Tentang Ketawakkalan
الحمد لله القوي المتين ، الملك الحق المبين ، وأشهد أن لا إله إلا الله ، فإياه نعبد وإياه نستعين ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، سيد المرسلين وإمام المتقين . اللهم صل وسلم على محمد ، وعلى آله وأصحابه أجمعين ، وعلى التابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد:
Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah ta’ala, dan berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah. Dan sandarkanlah semua urusan kalian kepada Allah. Allah ta’ala berfirman:
﴿وَعَلَى الله فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ﴾ [آل عمران: 122].
“Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang yang beriman itu bertawakkal”.
Allah ta’ala berfirman:
﴿فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ﴾ [هود: 123].
“Maka sembahlah Dia, dan bertawakkal engkau kepada-Nya. Dan Rabbmu tidak lalai terhadap apa yang kalian lakukan”.
Allah ta’ala berfirman:
﴿وَاعْتَصِمُوا بِالله هُوَ مَوْلَاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ﴾ [الحج: 78].
“Dan berpegangteguhlah kalian pada tali Allah. Dia adalah Pelindung kalian, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”.
Allah ta’ala berfirman:
﴿وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِالله عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ﴾ [هود: 88].
“Dan tidaklah taufikku itu kecuali dengan pertolongan Allah, hanya kepada-Nya aku bertawakkal, dan hanya kepada-Nya aku akan kembali”.
Allah ta’ala berfirman:
﴿إِيَّاكَ نَعْبُد وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ﴾
“Hanya kepada-Mu sajalah kami beribadah, dan hanya kepada-Mu sajalah kami mohon pertolongan.”
Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِالله».
“Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, maka mintalah kepada Allah”.
Maka isti’anah dan bertawakkal kepada Allah itu termasuk kewajiban iman yang terbesar, dan amalan yang paling utama untuk mendekatkan hamba kepada Yang Maha Penyayang, karena sesungguhnya segala urusan itu tidak dihasilkan dan tidak sempurna kecuali dengan memohon pertolongan kepada Allah. Dan tidak ada pelindung untuk hamba kecuali dia harus bertopang kepada Allah, karena apa yang Allah kehendaki itu akan terjadi, sedangkan apa yang tidak Dia kehendaki itu tidak akan terwujud.
Dan juga hamba tidak mampu berpindah dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain kecuali dengan pertolongan Allah. Mereka juga tidak punya kemampuan untuk menaati Allah kecuali dengan taufik dari Allah. Dan tidak ada yang melindungi mereka dari keburukan dan kemaksiatan-kemaksiatan kecuali dengan perlindungan dari Allah.
Demikian pula sebab-sebab rezeki tidak dihasilkan dan tidak sempurna kecuali dengan berusaha untuk mencarinya disertai dengan ketawakkalan kepada Allah. Nabi ﷺ bersabda:
«لَوْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوْحُ بِطَاناً».
“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar ketawakkalan kepada-Nya, pastilah Dia akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung-burung; berangkat pagi dalam keadaan lapar dan pulang di waktu petang dalam keadaan kenyang”.
Maka Nabi menyifati orang yang bertawakkal kepada Allah dengan dua sifat: usaha untuk mencari rezeki dan penyandaran diri yang kuat kepada Penyebab segala sebab. Barangsiapa kehilangan dua sifat tadi atau salah satunya; dia akan celaka dan rugi. Dan barangsiapa berusaha menempuh sebab-sebab yang halal dan bersandar kepada Rabbnya serta menyukuri Tuannya jika dia mendapatkan apa yang disukainya, serta dia bersabar kepada hukum-Nya ketika ada musibah-musibah; sungguh dia telah beruntung dan sukses serta mendapatkan semua kesempurnaan.
Barangsiapa mengetahui bahwasanya dirinya itu sangat memerlukan Rabbnya di segala keadaannya; bagaimana dia tidak bertawakkal kepada-Nya?! Barangsiapa mengetahui bahwasanya dirinya itu sangat lemah dan amat tergantung kepada Tuannya di segala keadaannya; bagaimana dia tidak memohon pertolongan dan tidak mau kembali kepada-Nya?!
Barangsiapa meyakini bahwasanya seluruh urusan itu di tangan Allah; bagaimana dia tidak mencarinya dari Dzat Yang semua urusan tadi ada di tangan-Nya?!
Barangsiapa mengetahui luasnya kekayaan Allah dan kedermawanan-Nya; bagaimana dia tidak menyandarkan urusan-urusannya semuanya kepada-Nya?!
Barangsiapa meyakini bahwasanya Allah itu lebih sayang kepada para hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu kepada anaknya; bagaimana hatinya itu tidak tentram kepada pengaturan-Nya?!
Barangsiapa mengetahui bahwasanya Allah itu Maha Penuh hikmah di dalam seluruh ketetapan-Nya; bagaimana ridha dengan ketentuan-Nya?!
Maka wahai hamba yang memusatkan perhatian kepada kebaikan; sesungguhnya engkau tidak akan mencapai kebaikan itu kecuali dengan mencurahkan kerja keras, isti’anah (memohon pertolongan) dan bertopang kepada Dzat Yang engkau sembah. Wahai orang yang memerangi dirinya sendiri dari maksiat-maksiat dan dosa-dosa; sesungguhnya tidaklah hal itu mudah untuk engkau tinggalkan kecuali dengan kuatnya bersandar kepada Yang Maha mengetahui perkara-perkara yang gaib, karena barangsiapa bertawakkal pada-Nya; Dia akan mencukupinya. Dan barangsiapa memohon pertolongan pada-Nya dan berpegang teguh kepada-Nya; Dia akan memperbaiki agama dan dunianya.
Tapi barangsiapa merasa kagum kepada dirinya sendiri dan hatinya terputus dari Rabbnya; dia akan celaka dan rugi di dunia dan Akhiratnya.
Sungguh banyak orang yang sangat lemah untuk mencapai kemaslahatan-kemaslahatannya; tapi dia kuat dalam bersandar kepada Rabbnya; maka Rabbnya menolongnya untuk mencapai kemaslahatan-kemaslahatannya itu. Alangkah banyaknya orang yang kuat dan bersandar kepada kekuatannya, lalu kekuatannya itu mengkhianati dirinya pada waktu yang dia paling memerlukan kekuatannya tadi.
Tidak ada di sana selain pertolongan Allah dan taufik-Nya. Maka Allah sajalah senjata orang-orang yang beriman. Tiada keberuntungan dan kebahagiaan kecuali dengan ibadah kepada Allah dan isti’anah kepada-Nya. Maka Dialah sesembahan Yang benar, dan Dialah Penolong Yang terbaik.
﴿رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ﴾ [الممتحنة: 4].
“Ya Rabb kami hanya kepada-Mu sajalah kami bertawakkal dan hanya kepada-Mu sajalah kami bertobat dan hanya kepada-Mu sajalah kami kembali".
﴿وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا الله يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ﴾ [العنكبوت: 60].
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepada kalian dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.
------------------------------------
( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah” lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)