Kajian Kitab "التعاليق السنية على الأمثال في القرآن لابن قيم الجوزية" 6 Majlis)
Sumber Channel Telegram: التعاليق السنية
Judul:
التعاليق السنية على الأمثال في القرآن لابن قيم الجوزية
Pengarang:
Kita lanjutkan masih di buka surat tiga puluh dua dari catatan kaki. dari apa? Penjelasan Imam Ibnu Katsir rahimahullahu taala terhadap permisalan kaum mukminin. Beliau mengatakan di sini. dan juga dari apa yang mereka bakar di dalam api. Kata beliau. ini adalah permisalan kedua untuk seorang mukmin sesuatu yang dibakar di dalam api, dibakar bukan untuk dimusnahkan. tapi untuk dijernihkan, untuk disaring, untuk dimurnikan. Berupa emas atau perak untuk mencari perhiasan. untuk dijadikan sebagai perhiasan atau mungkin dia bukan emas dan perak tetapi logam-logam yang lain. kalau di Indonesia dipanggil Kuningan tapi boleh jadi tembaga juga karena memang warnanya sama ya. Atau besi bukan untuk perhiasan tetapi untuk berbagai keperluan.. lalu bahan logam tadi dibuat menjadi berbagai perkakas, berbagai perlengkapan. dia akan diliputi oleh yaitu buih jari besi tadi ketika dibakar buihnya akan muncul itu dari bagian dalam muncul ke permukaan. sebagaimana zahirnya kembali ke yang pertama, kembali ke apa itu banjir itu air bah yang didominasi oleh. buih juga yaitu di atasnya ada buih ditutupi oleh buih dari eh wadi atau lembah tersebut seperti itu. Allah membuat permisalan antara kebenaran dan kebatilan. Maksudnya bagaimana? Untuk jiwa seorang mukmin yang dipermisalkan bagaikan lembah, bagaikan mmm sebidang tanah. ketika tertimpa air hujan, maka air hujan itu akan membersihkan tanah itu, akan menghilangkan kotoran-kotoran, menghilangkan juga buih-buihnya. Seperti itu pula jiwa seorang mukmin. Ketika disirami oleh wahyu. maka dia akan menjadi jernih dan bersih. Syubhat-syubhat, kerancuan-kerancuan dan kotoran-kotoran akan hilang. Keraguan-keraguan jika akan sirna ketika mendapatkan pengajaran dari penguasa alam. semesta. Demikian pula yang ini, yaitu apa? Jiwa seorang mukmin itu digambarkan bagaikan, bagaikan logam, mungkin besi atau perak atau emas atau tembaga dan sebagainya itu. ketika dibakar apa maknanya dibakar di sini didatangkan kepada, kepada dia ayat-ayat yang berisi peringatan, yang berisi ancaman, yang berisi yaitu untuk menakut-nakuti dia, ma. akan keluar juga dari dia kotoran-kotoran sehingga yang tersisa adalah jiwa yang sangat bersih sebagaimana emas yang setelah dibakar dia akan menjadi murni dan bagus. Maka seperti itulah Allah membuat permisalan antara kebenaran dan kebatilan. Katakanlah telah datang kebenaran dan telah sirna. Kebatilan, sesungguhnya kebatilan itu pasti sirna. Ketika datang wahyu di hati seorang mukmin, maka dia tahu ini kebenaran dan kebenaran itu menetap di dalam jiwa dia. Kebatilan akan hilang, akan sirna.. hati dia. Apabila keduanya berkumpul di dalam hati seorang mukmin, maka. kebatilan tidak akan memiliki kekokohan dan tidak akan memiliki kelestarian, tidak akan kekal. Karena apa? Dia dihantam oleh air yang sangat bagus tadi itu. Dicuci.. sebagaimana buih itu tidak akan menetap ketika ada air demikian pula bersama dengan emas semula. menempel dengan emas, menempel di emas ketika ditemukan di, di apa itu dasar sungai atau di perut bumi dan sebagainya. Setelah dibakar maka buihnya akan hilang, kotorannya akan lepas.. dari logam-logam yang dimurnikan di dalam api. Bahkan dia akan hilang dan sirna. Maka dari itu. Allah berfirman adapun buih maka dia akan pergi dan lenyap yaitu apa? Pergi menjauh. Iya jufa artinya menjauh.. tidak diambil manfaatnya, ya manfaatnya apa? Bunyi yang di bawah banjir, bukan buih dari, dari sabun cuci yang bagus untuk mainan, bukan.. bahkan dia akan tercerai berai dan akan terpecah belah buih-buih tadi itu dia akan pergi di kedua tepi lembah. dia akan menempel di pepohonan dia akan dikeringkan oleh angin. Dia akan hilang tak ada gunanya dan tidak ada nilai. sama sekali demikian pula kotoran emas, perak, besi, dan tembaga dia akan hilang. tidak akan kembali sedikit pun dari kotoran itu, tidak akan kembali ke emas tadi. Kalaupun suatu saat akan emas itu akan kotor lagi, itu bukan karena kotoran yang pertama, tapi. yang lain, di tempat yang lain setelah sekian tahun dan sebagainya. Tidak ada yang tersisa kecuali air yang di lembah itu. Itulah yang diambil manfaatnya untuk pengairan. untuk minum, untuk menanam ini dan itu dan seterusnya keperluan yang banyak bahkan sekedar jadi pemandangan pun indah sekali lembah yang di dekatnya itu ada air sungai yang jernih, air sungai yang di puncak gunung. Dulu saya waktu kecil ketika naik ke Gunung Muria lihat pemandangan yang seperti itu di tepi lembah di tepi lereng dan juga di tepi jalan. Ada mmm air sungai yang sangat jernih. Sekedar pemandangan saja bagus ketika dipegang. sejuk dan sedap dan seterusnya. Inilah yang bermanfaat bagi manusia dan dia yang kekal di situ. Emas tadi setelah dimurni. dan barang-barang yang lain dia akan diambil manfaatnya. Nah di sini ada, ada hikmah berarti apa? Seorang mukmin setelah dicuci dia jadi bersih, dia jadi lebih tinggi nilainya dan. Padang ketika masih berkumpul dengan kotoran-kotoran dan kerak-kerak dengan karat-karat dan seterusnya itu. Setelah dibersihkan jadi sangat bermanfaat dan bernilai tinggi.. maka dari itu Allah berfirman adapun sesuatu yang bermanfaat bagi manusia maka dia akan kekal di bumi seperti itulah. Allah membuat permisalan-permisalan sebagaimana firman Allah taala dan permisalan-permisalan itu kami buat untuk umat manusia. namun tidak ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang alim. Sebagian salaf mengatakan saya dulu apabila membaca. satu permisalan dari Alquran, lalu saya tidak memahaminya saya menangisi diri saya sendiri. karena Allah taala berfirman tidak ada yang memahaminya kecuali orang alim. Berarti apa? Dia menangis karena dia belum menjadi orang alim. Tidak seperti orang awam zaman sekarang. Diajak mengaji malah ketakutan. nanti kalau semua orang jadi alim, jadi ulama, siapa yang mengurus ketentaraan, siapa yang mengurus kedokteran, siapa yang mengurus pertanian, siapa yang mengurus kejuru teraan, seakan-akan dia takut sekali, dunia akan sengsara kalau semua orang jadi ulama.. belum tentu ketika seratus orang didakwahi kemudian sepersepuluhnya mau ngaji itu belum tentu. Yang mengaji pun belum tentu sepersebeluhnya jadi ulama tapi orang awam sudah takut sekali dunia akan sengsara kalau semua orang jadi ulama.. padahal satu saja belum tentu dalam satu negara itu ulama yang betul-betul ulama tapi mereka sudah ketakutan padahal orang dulu mereka kalau tidak jadi orang alim mereka menangis dan sedih kita. kepada pembahasan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah masuk buka surat tiga puluh tiga. Allah mempermisalkan wahyu yang Dia turunkan demi kehidupan hati, kehidupan, pendengaran, dan penglihatan bagaikan air atau dengan. air yang Allah turunkan untuk kehidupan bumi, kehidupan tanah dengan apa? Berbagai tanaman itu. Allah mempermisalkan. hati-hati umat manusia itu dengan lembah-lembah yaitu dengan tanah. Hati yang besar dia akan. menampung ilmu yang besar. Seperti lembah yang besar mampu menampung air yang banyak.. sementara hati yang kecil dia hanyalah mampu menampung sesuai dengan kadarnya kalau seperti lembah yang kecil ya ada cawan besar, cawan kecil. ada pinggan besar, pinggan kecil, semakin besar, semakin banyak yang mungkin dia tambuh. Lalu lembah-lembah mengalirkan banjir sesuai dengan kadarnya. dengan kadar air yang hati. hati itu hati umat manusia mampu memikul hidayah dan ilmu sesuai dengan kadarnya. Sebagaimana air bah itu. Apabila bercampur dengan tanah dan dia melewati sebidang tanah dia akan membawa buih dan gelembung-gelembung. Yaitu apa? Ya gelembung. tersia-sia itu, kue yang tak berguna. Maka seperti itulah hidayah dan ilmu apabila telah bercampur dengan hati. dia akan menggerakkan, dia akan menggetarkan asal dari itu dari apa? Isarotul. yaitu yang di yang digerak-gerakkan sehingga berhamburan dan beterbangan. Dia akan membuat berhamburannya syahwat-syahwat dan syubhat-syubhat. untuk mencabutnya dan menghilangkannya sebagaimana obat-obatan ketika dia diminum. dia akan mengobarkan apa yang ada di dalam badan campuran-campurannya toyyib membuat apa mmm membuat mmm kotoran-kotoran penyakit-penyakit itu dibunuh lalu. kembali oleh darah untuk dibuang, dibawa ke, mungkin ke apa itu? Ke peluk atau dibawa lewat muntahan atau dibawa lewat air kencing dan seterusnya. Tidak dibiarkan ada di dalam badan. Ini di antara fungsi obat-obatan. dan itulah hidayah dan itulah wahyu. Lalu orang yang meminumnya, jiwanya akan terasa keruh, namanya sedang bergolak, penyakit sedang dilawan. Makanya biar. orang akan sedikit demam akan sedikit pening, akan sedikit mual-mual eh nak tidur dulu karena badan memang sedang bergolak. Ini termasuk dari kesempurnaan. manfaat dari obat. Demikian pula manfaat dari air hujan itu tidak masuk ke tanah lalu diam saja namun dia akan keluar ke bawah sampah-sampah dia akan membawa pergi sampah-sampah dan seterusnya sambil. menetap di bumi sebagai apa? Sumber air yang bagus. Kemudian kata beliau karena obat-obatan obat itu akan obat itu. menggerakkan atau akan mengobarkan campuran-campuran tadi membuat apa? Yaitu bergolak dan pergi. Untuk menghilangkannya.. karena obat tidak akan mau berkumpul dengan penyakit, pasti dia akan berusaha membuang penyakit itu. Dan tidak akan mau berserikat dengan penyakit di dalam suatu badan. dia akan berusaha mengusir penyakit toyib dan demikianlah Allah membuat permisalan antara kebenaran dan kebatilan. Sebenarnya ada pembahasan yang lebih panjang tentang kandungan ini tetapi itu dibahas dalam tentunya.
Powered by Todorant