Header Ads

Kajian Kitab Shohih al Bukhori (Majlis 18)

Sumber Channel Telegram: Syarah Shohih al-Bukhori

Kajian Kitab Shohih Bukhori
Bersama:
Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله 

 بسم الله الرحمن الرحيم 
Untuk download file PDF klik gambar 


Voicy:
Dan ini masih apa? 
Menampilkan ayat-ayat Quran lebih dulu. Ayat yang pertama, ayat Al-Fath 4 sudah. 

Kemudian yang berikutnya, Al-Kahf ayat yang ketiga belas itu. Dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk. Gimana awal ayatnya? Coba kita tengok. Jadi ayat ini bicara tentang apa? Para pemuda yang beriman di zaman, alal khilaf, apakah kisah Al-Kahf itu sebelum Nabi Isa ataukah setelah Nabi Isa? Kalau dalam kisah Israiliyat sendiri ada dua versi. 

Dalam Israiliyat, rajanya yang kafir itu yang minta disembah adalah raja Diqiyanus. Entah bagaimana kebenarannya tapi intinya ceritanya adalah yang ada dalam Quran itu. Yaitu yaitu awal ayatnya firman Allah taala, Kami akan menceritakan kepadamu berita tentang mereka secara benar. Bukan dongeng pengantar tidur ya, berkhayal cerita apa itu jumpa nagalah atau apa jadi kesatria, tak. Ini cerita yang betul-betul asli dan hakiki. Isinya adalah masalah tauhid dan kesyirikan, masalah iman dengan kekufuran, bukan masalah cerita yang omong kosong belaka, makanya bil hak. 

Bagaimana ceritanya. Sesungguhnya mereka adalah para pemuda. Dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir rahimahullahu taala, di sini ada isyarat bahwasanya tatkala Allah menekankan masalah ini mereka adalah para pemuda, ini menunjukan bahwasanya memang para pemuda itu mereka masih lebih mudah untuk menerima kebenaran. 

Adapun orang-orang yang sudah tua kalau sejak awalnya itu langkahnya salah sudah diikat oleh tradisi, akan susah sekali untuk dibaiki. Maka sering kali yang mendatangkan pembaharuan adalah para pemuda. 

Maka kalau para pemuda dididik dengan baik, maka mereka akan membawa pembaharuan yang bagus. Kalau dididik dengan buruk atau dibiarkan rusak ya membawa apa, bencana yang banyak. Tapi intinya di sini adalah bahwasanya kebenaran itu kata Ibnu Katsir yang paling banyak membawa, justru adalah para pemuda, bukan yang sudah tua. Walaupun ada saja yang Allah pilih, orang tua yang dapat hidayah, ada orang tua yang kemudian yaitu apa? Membawa hidayah ke orang lain dan seterusnya. 

Tapi dalam Al-Kahf di sini,  Allah taala menekankan mereka adalah para pemuda. Tapi bukan pemuda sembarang pemuda, bukan pemuda main rempit, tapi apa? Para pemuda yang beriman. Beriman kepada Rabb mereka dan kami tambahi mereka dengan petunjuk. Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu taala menjadikan ini sebagai dalil bahwasanya keimanan itu bertambah. Dari sisi mana? Sementara ayatnya tidak mengatakan pertambahan iman, tapi pertambahan petunjuk. 

Dijelaskan oleh Imam At-Tabari rahimahullahu taala dalam tafsir beliau, bahwasanya tatkala mereka beriman kepada Allah dan mereka membenci kekufuran yang di, yang menjadi tradisi umat mereka, menjadi tradisi kaum mereka, haki. keimanan mereka ini dibangun di atas suatu hidayah. 

Mereka mendapatkan hidayah untuk selamat dari kesyirikan-kesyirikan itu dan mereka memilih beriman kepada Allah. Tatkala. Tatkala mereka itu beriman kepada Allah, maka kami tambahi mereka kepada hidayah yang berikutnya lagi. Apa makna tambahan hidayah ini? Yaitu tambahan keimanan, keimanannya su. menguat di atas keimanan yang pertama. 

Sehingga kata Imam At-Tabari dengan tambahan keimanan ini mereka mampu untuk keluar dari tradisi yang mengikat, yang membe. mereka. Tadi iman dalam hati, tapi kemudian apa? Mereka, kemudian semakin kuat imannya dan mampu untuk keluar dari kungkungan tradisi yang penuh dengan kesyirikan dan kekufuran. 

Dan dengan kekuatan. itulah mereka mampu untuk pergi meninggalkan kampung halaman mereka sendiri dan men, dan kemudian apa? Pergi ke tempat yang lain. Ini perlu iman, tidak semua orang mampu untuk berhijrah. 

Dan kekuatan iman tadi dan tambahan keimanan tadi mereka rela untuk meninggalkan tempat tidur yang sedap, rumah-rumah yang indah yang mereka miliki untuk kemudian tidur di dalam gua yang penuh dengan. kekerasan namanya gua tidak ada mmm tidak ada apa itu bantal peluk yang sedap tidak ada katil dan tilang yang empuk dan sebagainya ini semua perlu keimanan tidak semua orang mampu untuk menjalankan itu ada. ada orang yang kaya dan dia mampu tidur di puncak gunung berkemah tapi bukan dibangun di atas keimanan cuma sekedar untuk tanazuh mmm ta yaitu apa tanazuh yaitu refreshing penyegaran ini halal tidak jus. tapi yang dilakukan oleh para pemuda tadi ini adalah keimanan di atas keimanan. Ini hidayah di atas hidayah maka pahalanya bertambah. 

Dijelaskan oleh. rahimahullahu taala di dalam tafsir ayat ini kami tambahi mereka keimanan makanya walaupun lafaz ayatnya itu bukan iman tapi huda ternyata para mu. memahami bahwasanya yang dimaksudkan ini huda di sini adalah keimanan demikian pula dijelaskan oleh Al Imam Ibnu Katsir rahimahullahu taala bahwasanya. di sini adalah keimanan sebagaimana yang menjadi pendalilan Imam Al-Bukhari rahimahullahu taala karena bul hidayah ini dasarnya adalah iman, tatkala orang mau beriman. Dan iman sendiri itu hasil dari hidayah. Memang ini adalah susul menyusul. Orang mendapatkan taufik ini akar dari hidayah. Kemudian dengan sebab taufik itu dia mau beriman. Setelah beriman itu maka kemudian. berarti jiwanya itu menjadi bersih tatkala jiwanya bersih maka dia pintu hatinya itu terbuka tatkala pintu hati terbuka maka hidayah masuk tatkala tatkala hidayah yang kedua ini masuk. Maka iman pun bertambah lagi, ketika iman bertambah, maka apa? Kata Imam Ibnu Katsir maka dia akan bertambah ilmu yang bermanfaat dan bertambah amal saleh dia. Dan hakikatnya ini ada. hidayah, karena hidayah itu bukan sekedar, bukan sekedar pemberitahuan, hidayah yang hakiki adalah berupa ilmu yang bermanfaat dan amal saleh. Ah, tatkala para pemuda tadi bukan sekedar. tahu yang benar berapa banyak orang tahu yang benar tapi habis itu ya sudah berhenti sampai di situ para pemuda ini setelah mereka tahu yang benar mereka memilih kebenaran tadi mereka tahu kesyirikan itu haram, kesyirikan itu batil. juga haram dan batil. Maka dan mereka tahu yang benar adalah iman dan tauhid. Mereka memilih iman dan tauhid. Jadi hatinya beramal. Dengan sebab hatinya beramal maka diberi lagi tambahan hidayah oleh Allah. berupa ilmu yang bermanfaat yang setelahnya dan amal saleh yang setelahnya. 

Makanya ini kami tambahi mereka petunjuk sebagaimana dalam ayat yang lain. orang-orang yang mau mengikuti petunjuk kami akan tambahi mereka lagi petunjuk dan kami berikan kepada mereka pahala dari ketakwaan mereka. Kita tahu takwa kalau. secara mutlak itu masuk ke dalamnya adalah keimanan. Baik, jadi kita mendapatkan penjelasan dari berapa ulama tadi ini tafsir ini adalah apa Imam al-Bukhari bahwasanya. iman itu memang bertambah sebagaimana iman juga mungkin berkurang dari penjelasan ayat tadi yaitu hidayah di sini adalah keimanan. 

Demikian pula penjelasan dari Imam At-Tabari, demikian pula Al-Qurtubi begitu. bola disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir rahimahullahu taala. Dan Imam As Sya' di punya kalam yang hampir sama mengumpulkan dari kalangan para aimah tadi bahwasanya ayat ini menjadi dalil bagi ahlusunah waljamaah. tentang pertambahan iman, karena hidayah itu sendiri adalah akar dari iman. Tatkala hidayah bertambah maka ini menunjukkan iman juga bertambah. Kalau iman semakin bertambah, orang akan semakin dibimbing oleh. Allah taala. Maka ini memang saling membawa konsekuensi, saling mewajibkan kalau dia diberi iman dia akan mendapatkan mmm mendapatkan hidayah. Kalau dia. mengikuti hidayah tadi menempuh jalan yang benar dia akan semakin kuat keimanannya, semakin kuat iman akan semakin diberi petunjuk dan bimbingan yang setelah itu. Maka setiap kali dalil dalam Quran. Ada lafaz menambahkan hidayah, hakikatnya, iman juga bertambah. Ah dari sini tahulah kita, iman itu memang mungkin bertambah, boleh bertambah. 

Sesuatu yang mungkin bertambah, berarti mungkin pula. setelah dia tahu kebenaran lalu dia sengaja memilih mundur ke belakang meninggalkan hidayah berarti apa? Imannya juga akan ikut melemah.
Powered by Todorant
Diberdayakan oleh Blogger.