Header Ads

Kajian Kitab Shohih al Bukhori (Majlis 29)

Sumber Channel Telegram: Syarah Shohih al-Bukhori

Kajian Kitab Shohih Bukhori
Bersama:
Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله 

 بسم الله الرحمن الرحيم 
Untuk download file PDF klik gambar 


Ibrah radhiyallahu anhuma mengatakan seorang hamba tidak akan mencapai hakikat ketakwaan sehingga dia meninggalkan apa yang terdetik apa yang berbolak-. balik dan terasa ragu di dalam dadanya HK yaitu apa? Berbolak-balik menimbulkan keresahan dan keraguan. Ibnu Umar Makruf beliau adalah Abu Abdurrahman Abdullah. Ibnu Umar Ibnul Khattab beliau masuk Islam dalam usia masih sangat kecil boleh jadi usianya masih apa waktu itu mmm kurang. adalah dua belas tahun dan beliau disodorkan oleh ayahnya kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam untuk ikut Perang Uhud dalam usia empat belas tahun, Rasulullah menolak. Nah, ketika setahun kemudian, setahun. Atau lebih sikit dalam waktu Perang Khandaq, usia lima belas tahun atau lebih sikit, Rasulullah mengizinkan. Jadi sejak muda beliau ini memang sudah apa? Sangat kenal Islam, sudah masuk Islam dan sudah hijrah. mengumpulkan gelaran yang banyak, gelar apa itu? Dan juga apa? Gelar sebagai muhajir. Dan beliau ikut sebagai mujahid. Beliau ikut Perang Khandaq dan seluruh peperangan yang setelah itu. bersama nabi yang setelah itu. Dan beliau enam berdua sahabat yang paling banyak meriwayatkan Hadis setelah Abi Hurairah. Nah bersatu Abu Hurairah nomor dua adalah mmm Abdullah Ibnu Umar ini. 

Lebih dari dua ribu Hadis. beliau riwayatkan dan beliau ini di termasuk apa ahli fikihnya sahabat yang digelari sebagai salah satu dari abadilah. empat Abdullah dari kalangan sahabat yang muridnya paling banyak dari kalangan tabiin yaitu punya murid ya muridnya tabiin jelas ya selain sahabat ada yang empat siapa itu? 

Pertama adalah Abdullah bin Umar ibn Khattab ini. Yang kedua adalah Abdullah bin Amr Ibnul Ash, yang ketiga adalah Abdullah Ibnu Abbas, yang keempat adalah Abdullah Ibnu Zubair radhiyallahu anhu ajmain. Mereka dan ayah mere. semuanya adalah sahabat. Kenapa bukan Abdullah bin Mas'ud sementara beliau adalah termasuk orang nah bersatu dalam ilmu tafsir, ilmu fikih, dan lain-lain. Ibnu Mas'ud meninggal lebih dulu dibanding mereka yang berempat itu.. 

Inilah yang disebutkan oleh para ulama dan beliau meninggal dunia dalam usia tujuh puluh tahun lebih, tujuh puluh sekian dan beliau dijamin oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam masuk. Surga seperti dalam mimpinya itu yang mana beliau mmm sering tidur di masjid beliau kemudian bermimpi, bermimpi dibawa oleh dua orang malaikat untuk masuk ke dalam neraka. Tahu-tahu nerakanya itu. berpusing kemudian berubah menjadi sumur maka dia khawatir lalu datanglah malaikat salah satu malaikat mengatakan engkau tidak perlu takut, engkau tidak perlu takut. Kemudian. ketika paginya dia cerita kepada saudarinya yaitu Hafsah binti Umar radhiyallahu anhuma istri Rasulullah sallallahu alaihi wasallam lalu istri Rasulullah cerita kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam kemudian Rasulullah mengatakan. pemuda yang terbaik adalah Abdullah yaitu Abdullah bin Umar seandainya dia mengerjakan qiyamul lail lalu disebutkan oleh Robinya. sejak saat itu Abdullah bin Umar tidak tidur mazhab, tidak tidur malam kecuali sebentar. Rajin apa? Ini adalah Ibnu Umar. 

Kemudian untuk asar ini. seorang hamba tidak akan mencapai hakikat takwa dan seterusnya asar ini termasuk keajaiban Imam Al-Bukhari yaitu apa para tidak menemukan sanadnya. Al Hafidz Ibnu Rajab Al Hambali beliau di dalam mmm dalam kitab beliau Fathul Bari mengatakan saya tidak menemukan sanad dari asar ini. Al-Hafidz Ibnu Hajar di dalam. Alex mengatakan saya tidak menemukan sanad dari asar ini. 

Demikian pula tidak menemukan. Demikian pula para yang lain, mereka tidak menemukan. Ini menunjukkan apa betapa. luasnya hafalan Imam Bukhari sampai para yang setelah beliau taktahu di mana mampu menemukan syarat dari asar ini. 

Maka sampai sekarang tidak diketahui itu. Ini ajaib memang.. Sementara apa? Imam Bukhari tidak menemu, tidak menyebutkan syarat sehingga kita bingung bagaimana kita akan membicarakan syarat ini maka yang mampu kita lakukan adalah yaitu mencari perlu. penguat-penguat saja. 

Kalau asar ini tidak ditemukan asalnya kita coba cari dalil lain yang sesuai dengan isinya. Dijelaskan oleh asar ini ada. kesamaan dengan Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari An Nawas bin Sam radhiyallahu anhu yang mana Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda. yang namanya kebajikan adalah akhlak yang baik dan yang namanya. Dosa adalah yaitu yang menimbulkan keraguan di dalam jiwamu. 

Dan engkau tidak suka orang-orang melihat itu di dalam dirimu. maka walaupun kita tidak mendapatkan tapi apa alhamdulillah kita mendapatkan sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Hadis ma'ruf di dalam, di dalam termasuk salah satu. dari empat puluh jiwa Hadis yang menjadi poros peredaran Islam. Berarti mmm asar ini ada asalnya bahkan dari Rasulullah bahkan di sahih Muslim. Kemudian. yang dikatakan Ibnu Umar ini apa tadi? Yaitu seorang hamba tidak mencapai hakikat ketakwaan, berarti kita perlu membahas. itu apa dijelaskan oleh Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullahu taala di dalam kitab beliau yaitu apa dalam kitab beliau takwa itu dari. dan dijelaskan secara lebih mendetail sampai pada ilmu ilalnya, ilmu syarahnya di dalam kitab beliau. ketika asar ini yaitu apa? Membuat perlindungan. Berarti maknanya mereka semua mengatakan. makna asalnya adalah yaitu seorang hamba menjadikan antara dirinya dengan kemur. Allah pelindung. Yaitu apa? Semacam perisai. Perlindungan, dengan apa? Dengan menjalankan perintah-perin. dan menjauhi larangan-larangan. 

Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu eh diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Asbahani di dalam Hilyatul Auliya dan juga. Imam Ibnu Bath al-Uqbari di dalam al ibanatul kubra dan syaratnya dari mmm dari Sulaiman, dari. Mmm yaitu siapa? Abu Ali, Thalib bin Habib, seorang tabii. Termasuk definisi yang paling tua tentang takwa, didapatkan dari tabiin, seorang tabiin yaitu Thalab bin Habib Abu Ali. Beliau mengatakan. fitnah apabila api fitnah telah bergejolak maka padamkanlah dia dengan ketakwaan maka orang-orang mengatakan ya Aba Ali si Fulanat takwa wa auji. wahai Abu Ali ceritakan kepada kami apa itu takwa dan ringkaskan yaitu dengan apa penjelasan yang ringkas. 

Maka beliau mengatakan. yang namanya ketakwaan adalah engkau menjalankan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah karena engkau mengharapkan pahala dari Allah. Dan engkau meninggalkan kemaksiatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah. karena engkau takut akan adanya hukuman dari Allah. Inilah takwa. Makanya dijelaskan oleh Al Imam Ibnu Qayim rahimahullahu taala di dalam kitab beliau Madari Jus Salikin Hatitotu. Hakikat takwa adalah menjalankan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan. Kalau kita sudah tahu bahwasanya. takwa adalah melaksanakan perintah dan menjauhi larangan dan kita tahu bahwasanya ini adalah iman. Iman itu isinya apa sih? Be beramal, amalan-amalan hati, amalan lisan, amalan anggota. berarti hakikat takwa adalah hakikat iman itu sendiri. Makanya orang bertakwa yang sejati adalah orang mukmin yang sebenar. Makanya Allah taala berfirman li. Allah menyebutkan apa? Bukanlah yang namanya kebajikan, berbakti itu adalah kalian menghadapkan wajah kalian ke timur ataupun ke barat. 

Tetapi. tetapi yang namanya kebajikan adalah yaitu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir demikian pula kepada para malaikat dan kepada para, kepada kitabullah dan kepada para nabi. Tayib. Tahu-tahu apa pembahasan bir. Ah ini kembalinya kepada Hadis Nawas bin Sam tadi. Yang namanya berbakti kebajikan adalah akhlak yang baik. 

Akhlak kepada Allah, akhlak kepada nabi, kepada para malaikat. kepada kitab suci dan seterusnya. Makanya hadis tadi tepat untuk dibahas di sini dan sesuai dengan ayat tadi itu. Kemudian Allah taala menyebutkan yaitu menegakkan sholat, menunaikan zakat, memberikan harta walaupun dia cinta. Pada harta itu, kepada fakir miskin, kepada sanak kerabat, demikian pula berjihad dan seterusnya sampai pada firman Allah taala mereka itulah orang-orang yang jujur, jujur di dalam keiman. dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa yang sebenar. 

Makanya khabarnya dibuat jadi takwa yang sebenar adalah melaksanakan iman. sebenarnya. Berarti apa? Takwa adalah iman itu sendiri, berisi apa? Berbagai amal saleh yang menunjukkan kejujuran dia di dalam iman. Maka kalau kita sudah tahu takwa adalah il. itu sendiri dengan segala konsekuensinya sekarang kita masuk kepada ucapan yang berikutnya dari Ibnu Umar. Apa itu? Takwa, hakikat takwa. Terberati apa? Takwa ada yang sifatnya mendasar, ada yang sifatnya pertengahan, ada yang sifatnya paling tinggi. Yang sifatnya paling dasar berarti apa? Sekedar dia itu orang yang ahli tauhid. Sebagaimana firman Allah. taala perintah pertama kali yang ada dalam mushaf, mushaf Utsmani. Apa itu? Wahai. wahai seluruh umat manusia, sembahlah Rabb kalian yang menciptakan kalian dan menciptakan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. Jadi semata-mata jadi ahli tauhid ini sudah bertakwa, tapi apa?. yang paling mendasar. Kemudian kalau dia rajin beramal, maka dia masuk kepada ketakwaan yang berikutnya, level-level berikutnya.. wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kalian puasa sebagaimana hal itu telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa ini masuk ke level takwa yang berikutnya. Ah level takwa yang. tertinggi yang apa? Yang disebutkan di dalam asar ini. Yaitu apa? Sehingga dia meninggalkan apa yang masih menimbulkan keraguan dan keresahan di dalam dada.. Berarti apa? Dia adalah orang yang yang yang berhati-hati. Yang haram jelas dia tinggalkan. Inilah takwa, asal takwa memang apa? Meninggalkan yang haram-haram. Tetapi orang ini mencapai level tertinggi sampai perkara yang belum jelas ku. dia tinggalkan. Yang samar-samar yang dia masih ragu dia tinggalkan karena khawatir masuk ke dalam dosa berarti apa? Inilah ketakwaan yang paling tinggi. Tayib. Kalau contoh. bagaimana? 

Contohnya akan dibahas ketika kita membahas masalah apa itu dan seterusnya. Itu kembali kepada yaitu barang. menjauhi perkara yang samar-samar, maka dia telah membebaskan agamanya dan kehormatannya. 

Tapi barang siapa masuk kepada perkara yang samar-samar, dia akan jatuh kepada perkara yang haram, seperti. Orang yang menggembala di sekeliling tanah larangan sebentar lagi dia akan masuk ke tanah larangan itu. Sebagaimana misalkan apa kalau kita misalkan dimudahkan ke genteng ini tak mengapa. Tapi kalau kita tahu oh hotel ini adalah tempat orang berjudi, sengaja kita memilih ke tingkatan yang di situ ada tempat perjudian, tapi belum ki, kita tidak sampai berjudi, ah ini menunjukkan apa? Lemahnya ketakwa. tetapi lebih bagus ketakwaannya itu ketika dia menjauh dari pintu tersebut. 

Semakin jauh, semakin kuat ketakwaan dia, jangan mendekat walaupun tidak sampai berjudi. Kalau berjudi berarti apa? Sudah masuk ke dosa yang. tapi kalau dia masih di luar dan dekat maka ini menunjukkan kelemahan takwa semakin menjauh semakin menunjukkan takwa dia itu kuat karena menjauh dari perkara yang samar-samar jangan sampai dia digabungkan. orang-orang yang membiarkan kemungkaran dalam keadaan di situ tidak menghajar tidak meninggalkan mereka. Nah ini contoh ketakwaan semakin menjauh walaupun mungkin masih ragu-ragu ini sudah dosa atau belum tak apa jauhi saja. maka semakin kuatlah takwa dia. 

Dan ini menunjukkan ketakwaan itu bertingkat-tingkat sebagaimana dalam firman Allah taala sesungguhnya orang yang paling mulia. sisi Allah di antara kalian adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian. 

Demikian pula diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam ditanya oleh orang-orang, ya Rasulullah. Padahal Rasulullah siapakah orang yang paling mulia beliau mengatakan orang yang paling bertakwa di antara mereka dikatakan paling bertakwa berarti apa? Ada yang ketakwaannya itu pertengahan, ada yang ketakwaannya itu. rendah berarti ketakwaan itu bertingkat-tingkat. Kalau kita tahu ketakwaan itu bertingkat-tingkat berarti apa? Berarti iman juga bertingkat-tingkat. Maka untuk inilah Imam Bukhari mendatangkan asar tadi bahwa. apa? Iman memang bertambah dan berkurang. Ada yang semakin tinggi, ada yang semakin rendah. Jadi iman memang bertambah dan berkurang. 

Dan ini menunjukkan bahwasanya keyakinan bahwasanya iman bertambah dan. berkurang itu bukan hanya di dalam Quran, ada dalam hadis ada di keyakinan para sahabat Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Ya inilah sisi pendalilan yang diinginkan oleh Imam Al Bukhari. Kemudian dijelas. oleh eh dijelaskan oleh dalam ketika ketakwaan itu mencapai puncak yang tertinggi maka tidak tersisa di dalam hatinya keraguan. Dan inilah iman yang sebenarnya. 

Makanya takwa memang iman itu sendiri. Iman adalah takwa. Sebagaimana takwa bertingkat-tingkat, iman juga bertingkat-tingkat. Berarti benarlah akidah ahlusunah waljamaah bahwasanya iman itu bertambah dan berkurang. Tayib. bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan
Powered by Todorant
Diberdayakan oleh Blogger.