Kajian Tafsir Quran (Muqaddimah) #Lanjutan
Sumber Channel Telegram: tafsirquran_abufairuz
Muqoddimah Tafsir Ibnu Katsir:
(Sambungan)
Ayat:
Berkata Imam Ibnu Katsir, adapun ayat ini adalah sebagai alamat/tanda pemutus perbicaraan yg sebelumnya dari perbicaraan yg seterusnya, sebagai tanda bahwasanya dia itu terpisah dari kalam yg setelahnya; iaitu ia terpisah dari saudarinya (menyendiri).
Firman Allah “ Sesungguhnya ayat (alamat) dari dia...”
Ayat dikatakan alamat krn dia adalah sekumpulan huruf dari al-Qur’an. Ada yg mengatakan ayat dikatakan ayat krn dia adalah keajaiban yg mana manusia tidak mampu berbicara dgn yg semisal (ayat) itu.
Ada ulama yg mengatakan bahawa ayat itu adalah tanda2 keajaiban dan pelajaran2.
Berkata Sibawaih:
Adapun ‘kalimah’ ia adalah 1 kata, yg mengandung makna, yg boleh jadi dia terbentuk dr 2 huruf atau lebih banyak. Kalimah terbagi 3: ismun, feklun dan harfun.
Yg paling banyaknya yg pernah ada adalah 10 huruf. Terkadang 1 kata itu adalah 1 ayat. Cth: dalam surah al-Fajr, alif lam min, dan lain2.
Kata Ibnu Katsir, sebahgian ahli tafsir tidak mengatakan ini sebagai ayat, bahkan dia mengatakan ini adalah pembuka2 dari surat2. Berkata Abu Amar ad-Dhani, “saya tidak mengetahui ada suatu kata yg dia bersendirian menjadi 1 ayat, kecuali firman Allah taala “mudhaammatan”. Dalam musyhaf2 kita ada banyak ayat2 yg dia itu 1 kata, spt yg ada dlm surah ar-Rohman.
Berkata al-Qurthubi, mrk bersepakat bahwasanya tidak ada sedikitpun di dlm al-Qur’an susunan selain dr bahasa Arob (al-Qur’an hanyalah dgn bahasa Arob yg jelas)
Mereka juga bersepakat di dlm al-Qur’an ada nama2 yg dari bahasa Ajam. Cth: Ibrohim, Nuh, Luth. Mrk berselisih pendapat apakah dlm al-Qur’an ada sesuatu yg selain bahasa Arob. Ini diingkari oleh al-Baqilani dan al-Thobari. Mrk berdua mengatakan “sesuatu kata yg ada di dlm al-Qur’an yg ternyata dia itu mencocoki bahasa Ajam, maka dia masuk dlm bab kecocokan di antara bahasa2. Spt ‘misykah’ dr bahasa Persia dll juga ada dalam al-Qur’an (danishkah) yg bermaksud tempat pelita.
Ini semua termasuk di dlm bab kesesuaian bahasa. Jumhur mengatakan ada sekitar 50 perkataan di dlm al-Qur’an dari bahasa Ajamiyah. Ttp ulama mengatakan bahawa ianya adalah Ajamiyah ttp telah digunakan di dlm al-Qur’an maka dia istilahnya Ajamiyah yg muarrobah (sudah diarobkan)
Pendapat Ibnu Qoyyim kuat sekali, beliau mengatakan boleh jadi di masa lampau dulu mmg bahasa Arob dipakai, kemudian ada bbrp kata yg hilang (luntur) setelah sekian generasi tidak dipakai oleh mrk dan kata itu dipakai oleh org Ajam. Kemudian ketika dtg al-Qur’an utk menyempurnakan bahasa Arob, istilah yg asli itu dipakai lagi. Org menyangka ini menggunakan istilah Ajam, padahal yg betul itu adalah Arob yg sgt kodim (tua/asli) krn tidak ada org yg mengatakan bahawa ia sama sekali tidak ada di dlm bahasa Arob yg kodim dari org2 Arob yg sangat aribah (betul2 sangat asli di zaman nabi kita atau yg sebelumnya)
Pengenalan Fatihathul Kitab:
Pilihan dari inti2 kalam Ibnu Katsir yg dipilih. Demikian, hadith2nya juga dipilih2 (agar tidak terlalu panjang)
Yg penting adalah bagaimana utk memahami ayat2 yg diinginkan oleh Allah taala. Tafsir as-Sa’di juga sgt bagus ttp dia itu lebih sesuai utk yg awam, tanpa ada dalil2 dsb. Sementara tholabul ilm mrk tidak akan puas dgnnya. Wp begitu, kita akan menambahkan sesuai keperluan, إن شاءالله.
Fatihathul Kitab:
Pembuka dari Kitabullah dan dia adalah Makkiyah, ayatnya berjumlah 7. Dia dinamakan sbg Fatihah iaitu sebagai pembuka kitab ini dari sudut pandang penulisan; bkn dari sudut pandang awal kitab; kerana awal dari kitab suci turunnya adalah dgn surat al-Alaq (5 ayat pertama dari al-Alaq)
Al-Fatihah dikatakan al-Fatihah krn susunan yg diridhoi oleh Allah taala yg di Lauhul Mahfudz dan yg disusun oleh pemerintah Uthman adalah sesuai dgn yg di Lauhul Mahfudz memang dimulai dgn Fathihatul Kitab.
Nabi dan para sahabat menamakan Fathihatul Kitab dan letaknya di depan di dlm penyusunan. Dan dgn itu qiro’ah dimulai dlm solat2...
Dengarkan rakaman untuk mendapatkan keseluruhan perbincangan..
