Header Ads

CONTOH MATERI KHUTBAH (Khutbah Kedua Puluh Sembilan: Tentang Akal)

CONTOH MATERI KHUTBAH

---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar


Khutbah Kedua Puluh Sembilan: Tentang Akal

الحمد لله الذي أحسن كل شيء خلقه وبدأ خلق الإنسان من طين، ثم جعل نسله من سلالة من ماء مهين، ثم سواه ونفخ فيه من روحه، فتبارك الله أحسن الخالقين، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، إله الأولين والآخرين، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيد المرسلين وإمام المتقين، اللهم صل على محمد وعلى آله وصحبه والتابعين لهم أجمعين، وسلم تسليما كثيراً. أما بعد :

Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah ta’ala, dan ingatlah keutamaan yang Allah karuniakan pada kalian; berupa akal yag mana dengan itu kalian terbedakan dari kebanyakan makhluk. Dan hindarilah sikap menyia-nyiakan akal atau menelantarkannya dengan meletakkannya pada perkara-perkara yang membahayakan, atau bukan dalam perkara yang bermanfaat.

Maka tidaklah Allah memberikan kenikmatan pada seorang hamba, lalu dia mempergunakannya di dalam perkara yang menjadi tujuan penciptaan nikmat tadi kecuali Allah akan menjaganya dan mengembangkannya.

Dan tidaklah dia menelantarkan nikmat tadi dan meletakkannya bukan pada tempatnya kecuali Allah akan merampasnya dan tersisalah kecelakaan menimpa orang tadi.
Maka akal ini, yang mana Allah karuniakan pada kalian adalah termasuk pemberian yang paling utama. Maka kenapakah kalian mempergunakannya untuk mengerjakan kerendahan-kerendahan? Allah menciptakan akal untuk kalian agar dengan itu kalian memikirkan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi kalian, dan dengan itu kalian naik ke tingkatan-tingkatan keberuntungan; dengan cita-cita yang kuat dan hati yang cerdas. Maka hendaknya kalian menggunakan akal tadi untuk menghadapi perkara-perkara yang membahayakan kalian yang berupa akhlak-akhlak yang rendahan.

Maka tidak ada kebaikan pada orang yang akalnya telah didominasi oleh syahwatnya sehingga syahwat tadi melemparkannya ke tempat-tempat kebinasaan yang menghancurkan.

Maka pikirkanlah kemaslahatan-kemaslahatan dan manfaat-manfaat, kemudian jika hal itu telah jelas; tempuhlah jalan- jalan tadi, dan dengan itu saingilah jiwa-jiwa yang tinggi yang memusatkan perhatian mereka pada kebaikan dan berlombalah dengan mereka.
Hindarilah dari memiliki cita-cita untuk meraih hasrat-hasrat yang rendah sehingga kalian kehilangan akal-akal kalian dan menelantarkannya. Sungguh beruntung orang yang pemikirannya itu beredar di sekeliling perkara yang Allah cintai, berputar di sekitar perkara yang bermanfaat untuk para hamba Allah. Keikhlasan untuk Allah di segala urusan adalah syiar (baju dalam) dia, kebajikan yang beraneka ragam untuk para makhluk adalah ditsar (pakaian luar) dia.

Sungguh beruntung bagi orang yang mana syahwatnya itu mengikuti akalnya, sehingga dia lebih mengutamakan perkara yang bermanfaat dan berjaya mendapatkan dua kebahagiaan.

Dan celakalah orang yang syahwatnya itu mengalahkan akalnya sehingga dia memilih kehinaan-kehinaan yang mengakibatkan dirinya rugi dunia dan agama. Barangsiapa meninggalkan perkara yang diinginkan oleh nafsunya, karena Allah, dia tidak akan merasakan pahitnya kehilangan, dan Allah akan mengganti untuknya dengan keimanan dan pahala. Dan barangsiapa mengikuti hawa nafsunya dan berpaling dari apa yang dicintai oleh Tuannya, dia akan tertimpa musibah berupa kegundahan dan berbagai macam keletihan.

Maha Suci Dzat yang membeda-bedakan di antara para hamba-Nya dengan akal, cita-cita dan amalan-amalan, dan memisahkan di antara mereka  dengan sifat-sifat kekurangan dan sifat-sifat kesempurnaan, juga dia membagi-bagi di antara mereka akhlak-akhlak; sebagaimana dia membagi-bagi di antara mereka rezeki. Maka Maha penuh Berkah Allah Yang Maha Satu, Maha Merajai lagi Maha Mencipta.
Semoga Allah memberikan karunia kepada diriku dan kalian dengan amalan-amalan yang baik dan terbaik, dan menjaga kita semua dari akhlak-akhlak rendah dan hina.

﴿ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ ﴾ ]ق: 37[.

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati (akal) atau yang menggunakan pendengarannya,  sedang dia menyaksikannya”.

Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.

------------------------------------

( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah”  lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.