CONTOH MATERI KHUTBAH (Khutbah Kelima Puluh Dua: Memperkenalkan Diri Kepada Allah)
CONTOH MATERI KHUTBAH
---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar |
Khutbah Kelima Puluh Dua: Memperkenalkan Diri Kepada Allah
الحمد لله ذي الألطاف الواسعة والنعم ، وكاشف الشدائد والمكاره والنقم ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ذو الجود والكرم ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الذي فضل على جميع الأمم ، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه ، ومن تبعهم في طريقهم من الأمم . أما بعد :
Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah dan perkenalkanlah diri kalian kepada Allah di masa lapang; niscaya Dia mengenal kalian di masa susah. Dekatkanlah diri kalian kepada-Nya dengan menjalankan ketaatan kepada-Nya niscaya Dia akan mendatangkan kepada kalian kebahagiaan dan menolak dari kalian kecelakaan, karena barangsiapa bertakwa kepada Allah dan menjaga batasan-batasan-Nya serta memelihara hak-hak Allah dalam suasana lapang; niscaya Allah mengenali dirinya dalam suasana susah, dan memperhatikan untuknya perkenalannya yang lampau. Allah ta’ala berfirman:
﴿ فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ * لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴾ ]الصافات: 143-144[.
“Maka andaikata dia tidak termasuk orang-orang yang banyak bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit”.
Dulu Yunus memiliki amalan-amalan yang bagus yang dengan itu beliau diselamatkan. Dan Allah menolong apa yang dipikul oleh orang-orang yang memikul beban.
Barangsiapa bermuamalah dengan Allah dalam suasana sehat, masa mudah dan di masa kuatnya; Allah akan bermuamalah dengannya dengan kelembutan dan pertolongan di masa susahnya. Dan barangsiapa menaati Allah, rajin mengingat-Nya di situasi lapang; Allah akan menolongnya dan menyelamatkannya dari kesusahan dan perkara-perkara yang tidak disukai, terutama ketika dia berpindah dari dunia; di dalam kesulitan dan kesusahannya (saat sakaratul maut -pen), karena sesungguhnya Allah akan bersikap lembut kepadanya dan mengokohkannya; sehingga dia keluar dari dunia dengan keberhasilan mencapai tujuannya, dan dia menjumpai Rabbnya dalam keadaan Allah meridhainya, karena dia telah mendahulukan keridhaan Rabbnya di atas semua yang dicintainya.
Barangsiapa melupakan Allah di saat masih kuat dan sehat, dan dia tidak mau bertobat kepada Rabbnya, dan tidak pula bertobat dari ketergelincirannya; maka janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri ketika terjerumus ke dalam kesusahan, kesulitan dan kecelakaan.
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه yang berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ اللهَ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِاْلحَرْبِ. وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ. وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ. فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيْذَنَّهُ. وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ اْلمُؤْمِنِ يَكْرَهُ اْلمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مُسَاءَتَهُ».
“Allah ta’ala berfirman: Barangsiapa memusuhi seorang wali-Ku, maka sungguh Aku mengumumkan peperangan dengannya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada apa yang Aku wajibkan terhadapnya. Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri dengan nafilah-nafilah (mustahabbah) sampai Aku mencintainya. Maka jika Aku mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya dia mendengar, penglihatannya yang dengannya dia melihat, tangannya yang dengannya dia merenggut, dan kakinya yang dengannya dia berjalan. Jika dia meminta pada-Ku pastilah Aku akan memberinya. Dan jika dia minta perlindungan pada-Ku, pastilah Aku akan melindunginya. Dan tidaklah Aku ragu terhadap sesuatu yang hendak Kukerjakan sebagaimana keraguan-Ku terjadap jiwa mukmin. Dia benci kematian, dan Aku benci menyakitinya”.
Maka orang Mukmin yang bertakwa jika dihadiri oleh kematian, lalu dia diberi kabar gembira dengan kebahagiaan; dia akan menyukai perjumpaan dengan Allah, dan Allah mencintai perjumpaan dengannya. Sedangkan orang yang berpaling dan lalai jika diberi kabar tentang kecelakaan, dia akan membenci perjumpaan dengan dengan Allah, dan Allah juga membenci perjumpaan dengannya.
﴿ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا الله إِنَّ الله خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴾ ]الحشر: 18[.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan”.
Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.
------------------------------------
( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah” lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy