CONTOH MATERI KHUTBAH (Khutbah Kelima Puluh Enam: Pemudahan Jalan Ke Jannah Dan Penyelamatan Dari Neraka)
CONTOH MATERI KHUTBAH
---------------------------------------------------
![]() |
Untuk pemesanan Kitab klik gambar |
Khutbah Kelima Puluh Enam: Pemudahan Jalan Ke Jannah Dan Penyelamatan Dari Neraka
الحمد لله الذي فاوت بين عباده في العقول والهمم والإرادات ، ورفع بعضهم فوق بعض درجات . وأشهد أن لا إله إلا الله كامل الأسماء والصفات ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله أكمل المخلوقات ، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه ، ومن تبعهم في كل الحالات . أما بعد:
Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah ta’ala, karena takwa kepada Allah itu melindungi dari siksaan dan sekaligus menjadi jalan kepada keberuntungan dan pahala.
Wahai para hamba Allah, Allah dan Rasul-Nya telah menerangkan kepada kalian tingkatan-tingkatan kebaikan dan keburukan serta balasannya, dan Allah telah membukakan untuk kalian jalan kebajikan dan pintu-pintunya. Allah juga menerangkan pada kalian bahwasanya barangsiapa menginginkan keridhaan Allah dan menempuh jalan itu; pastilah Allah akan memberinya taufik dan menyampaikannya kepada setiap keutamaan yang banyak. Dan barangsiapa berpaling dari Tuannya dan justru mengikuti setannya dan hawa nafsunya; Allah akan memalingkannya kemanapun dia ingin berpaling untuk dirinya sendiri, dan Allah akan menelantarkannya, menyesatkannya, dan membutakannya.
Maka tidak ada yang binasa dalam bermuamalah dengan Allah kecuali orang yang melampaui batas dan membangkang. Dan tidak ada yang keluar dari rahmat-Nya kecuali orang yang enggan untuk menempuh jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang jujur.
Maka syariat-syariat yang Allah tetapkan untuk kalian, dan Dia mudahkan bagi kalian; kerjakanlah syariat tadi dengan kesungguhan dan kerja keras agar Allah memperbaiki untuk kalian keadaan-keadaan kalian.
Mu’adz Bin Jabal berkata: “Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepada saya tentang suatu amalan yang akan memasukkan saya ke dalam Jannah, dan menjauhkan saya dari Neraka”. Nabi menjawab:
«لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ عَظِيْمٍ وَإِنَّهُ لَيَسِيْرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللهُ عَلَيْهِ، تَعْبُدُ اللهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئاً وَتُقِيْمُ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمُ رَمَضَانَ، وَتَحُجُّ الْبَيْتَ».
“Sungguh engkau telah menanyakan tentang perkara yang agung, dan sungguh hal itu benar-benar mudah bagi orang yang Allah mudahkan untuk itu: Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan dengannya sesuatu apapun, engkau menegakkan Shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah”.
Yaitu: barangsiapa menegakkan syariat-syariat yang lima, dan menyempurnakannya, dia berhak untuk masuk ke dalam Jannah dan selamat dari Neraka. Kemudian Nabi menerangkan pada umat beliau tentang pintu-pintu kebaikan:
«أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَبْوَابِ اْلخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ اْلخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ اْلمَاءُ النَّارَ، وَصَلَاةُ الرَّجُلِ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ».
“Maukah kalian aku tunjukkan kepada pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah tameng, sedekah itu memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api. Dan shalat seseorang di tengah malam”.
Selanjutnya beliau membaca firman Allah:
﴿تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ * فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ﴾ [السجدة: 16، 17].
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang disembunyikan untuk mereka, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan”.
Kemudian beliau bersabda:
«أَلَا أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الْأَمْرِ وَعَمُوْدُهُ وِذِرْوَةُ سَنَامِهِ؟ رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُوْدُهُ الصَّلَاةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ اْلجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ».
“Maukah engkau aku tunjukkan kepada kepala segala urusan, tiang terbesarnya, dan puncak tertingginya? Kepala urusan ini adalah Islam, tiang terbesarnya adalah shalat, dan puncak tertingginya adalah jihad di jalan Allah?”
Kemudian beliau bersabda:
«أَلَا أُخْبِرُكَ بِمَلَاكِ ذَلِكَ كُلِّهِ؟».
“Maukah engkau aku tunjukkan kepada pengendali dari itu semua?”
Aku menjawab: “Tentu wahai Rasulullah”.
Beliau memegang lidah beliau sendiri seraya bersabda:
«كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا».
“Tahanlah benda ini”.
Aku bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kita akan dihukum dengan sebab apa yang kita ucapkan?”
Beliau menjawab:
«ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسُ فِي النَّارِ عَلَى مَنَاخِيْرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ».
“Ibumu telah susah payah melahirkan dirimu, wahai Mu’adz. Tidaklah manusia itu terjerumus ke dalam Neraka di atas hidung-hidung mereka kecuali karena hasil dari lidah-lidah mereka sendiri”.
Maka barangsiapa menguasai lidahnya lalu menyibukkannya dengan amalan-amalan yang mendekatkan dirinya kepada Allah; berupa membaca Al Qur’an, berdzikir, berdoa dan istighfar, serta menahannya dari perkataan yang haram seperti: ghibah, namimah, dusta, dan semua perkara yang membuat Allah murka, maka sungguh dia telah mendapatkan taufik kepada kebaikan dan pahala, serta selamat dari keburukan dan hukuman.
Maka perhatikanlah, semoga Allah merahmati kalian, betapa mudah dan gampangnya syariat-syariat ini, dan betapa agungnya pahala dan ganjarannya, serta betapa sempurnanya syariat ini.
﴿ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ الله هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ﴾ . ]المزمل: 20[.
“Dan kebaikan apa saja yang kalian perbuat untuk diri kalian niscaya kalian memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.
------------------------------------
( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah” lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy