CONTOH MATERI KHUTBAH (Khutbah Ketiga Puluh Delapan: Tentang Nasihat)
CONTOH MATERI KHUTBAH
---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar |
Khutbah Ketiga Puluh Delapan: Tentang Nasihat
الحمد لله الذي أوجب على عباده النصح في العبادات والمعاملات ، وحذرهم من الغش والغل والخيانات ، وأشهد أن لا إله إلا الله المعروف بجميل الهبات، وعظيم الصفات ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيد الرسل الذي رفعه الله أعلى الدرجات ، اللهم صل وسلم وبارك على محمد وأصحابه ، ومن تبعهم في كل الحالات . أما بعد :
Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya, dengan meninggalkan perkara-perkara yang Dia murkai, dan dengan memusatkan perhatian kepada perkara-perkara yang Dia ridhai. Juga dekatkanlah diri kalian kepada Allah dengan menyampaikan nasihat yang dilakukan secara terang-terangan atau secara rahasia oleh salah seorang dari kalian. Nabi ﷺ bersabda:
«الدِّينُ النَّصِيحَةُ ».
"Agama ini adalah nasihat". Sebanyak tiga kali.
Maka orang-orang bertanya: “Buat siapa?".
Beliau bersabda:
« لله وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ ».
"Untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk Rasul-Nya, untuk pemimpin muslimin dan orang awamnya".
Nabi ﷺ mengabarkan berita yang mengandung dorongan dan penyemangatan untuk memberikan nasihat, bahwasanya agama itu seluruhnya terbatasi pada nasihat, yaitu: barangsiapa menegakkan nasihat seluruhnya, maka dia telah menegakkan agama.
Dan Nabi menafsirkan nasihat dengan tafsir yang menghilangkan kerumitan dan mencakup seluruh keadaan.
Adapun nasihat untuk Allah maka dengan cara menunaikan hak-Nya dan peribadatan kepada-Nya. Dan yang demikian itu mencakup perkara yang wajib diyakini, berupa dasar-dasar keimanan, dan perkara yang wajib untuk ditunaikan, berupa: syariat-syariat Islam dan hakikat-hakikat ihsan, berupa amalan-amalan hati, amalan anggota badan dan ucapan-ucapan lidah. Yaitu berupa: mengerjakan perintah yang wajib dan mustahab, dan berniat untuk mengerjakan apa yang tidak mampu dikerjakan.
Adapun nasihat untuk Kitab Allah adalah: dengan konsentrasi total untuk membacanya, memperdalamnya, mempelajari makna-maknanya, dan mengajarkannya. Kesimpulannya dan hasilnya adalah: keimanan pada Allah dan Rasul-Nya serta ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya.
Adapun nasihat (kesetiaan) untuk para pemimpin Muslimin, yang mana mereka itu adalah para penguasa Muslimin, Sultan yang tertinggi hingga gubernur hingga hakim sampai semua pemegang wewenang yang besar ataupun yang kecil, maka manakala tugas dan kewajiban mereka itu lebih besar daripada yang lain; mereka punya hak nasihat sesuai dengan kadar tingkatan dan kedudukan mereka. Bentuk nasihatnya adalah: meyakini mereka sebagai pemimpin, mengakui wewenang mereka, mengakui wajibnya menaati mereka di dalam perkara yang ma’ruf, mendorong rakyat untuk menaati mereka dan setia pada perintah mereka, mencurahkan nasihat yang dimampui untuk mereka, dan menerangkan perkara yang tersembunyi yang mereka perlukan dari urusan rakyat mereka. Setiap orang sesuai dengan kadar kedudukannya. Juga mendoakan mereka dengan taufik dan keshalihan, karena keshalihan mereka akan menjadi keshalihan bagi rakyat dan semua urusan. Tidak mencaci mereka, tidak memburuk-burukkan mereka, tidak menyebarluaskan aib-aib mereka, karena perbuatan yang demikian itu di dalamnya ada kejelekan, bahaya dan kerusakan yang besar. Dan barangsiapa melihat dari pemerintah itu ada perbuatan yang tidak halal untuk dilakukan, hendaknya dia mengingatkan mereka secara rahasia, bukan terang-terangan, dengan lembut dan memakai ungkapan yang sesuai dengan situasi, karena ini dituntut untuk dilakukan pada setiap orang, secara khususnya adalah pada para penguasa. Engkau mengingatkan mereka dengan bentuk yang semacam ini. Di dalamnya ada kebaikan.
Adapun nasihat (kesetiaan) untuk keumuman kaum Muslimin adalah dengan cara: mencintai kebaikan untuk mereka, menyampaikan kebaikan kepada mereka semampu mungkin, membenci terjadinya kejelekan terhadap mereka, berusaha untuk menolak kejelekan dari mereka sekuat tenaga, mengajari orang yang bodoh dari mereka, memberikan petuah pada orang yang lalai dari mereka, menasihati dan membimbing mereka di dalam urusan agama dan dunia mereka, dan setiap kebaikan yang engkau sukai untuk engkau lakukan, kerjakanlah itu bersama mereka. Juga menolong mereka di atas kebajikan dan takwa, saling membantu dengan mereka di dalam semua perkara yang mereka perlukan. Barangsiapa memenuhi hajat saudaranya; Allah akan memenuhi hajat dirinya.
Maka menjadi jelaslah dengan ini bahwasanya nasihat itu mencakup seluruh urusan agama; dasar-dasarnya dan percabangannya, hak-hak Allah dan hak-hak para hamba-Nya.
Maka di manakah nasihat dari orang yang meremehkan dan menyepelekan hak-hak Allah, di manakah nasihat dia kepada perkara-perkara yang Allah haramkan, sehingga dia lancang melanggarnya?! Dan di manakah nasihat dari para pengkhianat dan para penipu di dalam muamalah-muamalah!? Di manakah nasihat dari orang yang menyukai tersebarnya kekejian di kalangan orang-orang yang beriman, juga menyukai untuk menelusuri kekurangan-kekurangan dan ketergelinciran kaum Muslimin?!
Mereka itu tadi jauh dari sikap nasihat (kesetiaan). Posisi mereka dari nasihat adalah posisi yang terjauh. Maka sungguh beruntunglah orang-orang yang memberikan nasihat, dan sungguh merugilah para penipu.
Semoga Allah memberikan karunia kepada diriku dan kalian untuk menegakkan nasihat, dan semoga Allah menjaga kita semua dari sebab-sebab kehinaan dan terbongkarnya aib-aib. Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
﴿ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ ﴾ ]الزلزلة: 7-8[.
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula”.
Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.
------------------------------------
( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah” lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy