Header Ads

CONTOH MATERI KHUTBAH (Khutbah Ketiga Puluh Satu: Nasihat-nasihat Kenabian)

CONTOH MATERI KHUTBAH

---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar


Khutbah Ketiga Puluh Satu:
Nasihat-nasihat Kenabian

الحمد لله الذي من على المؤمنين إذ بعث فيهم رسولا منهم، يتلو عليهم آياته ويزكيهم، ويعلمهم الكتاب والحكمة، وإن كانوا من قبل لفي ضلال مبين، وخصه بجوامع الكلم وغرر الحكم، وجعل قبول وصاياه واتباع هديه داعيا لمحبة ربّ العالمين، وأشهد أن لا إله إلا الله الملك الحق المبين، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله الصادق الناصح البار الأمين، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله الطيبين وأصحابه الطاهرين، ومن تبعهم إلى يوم الدين. أما بعد :

Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah, dan jadilah kalian bersama-sama dengan orang-orang yang jujur.

﴿ وَأَطِيعُوا الله وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِين﴾ [الأنفال: 1].

“Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya jika kalian memang orang-orang yang beriman”.

Dan jadilah kalian orang-orang yang menyimak perkataan lalu mengikuti yang terbaiknya, mereka itulah orang-orang yang dibimbing oleh Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang memiliki mata hati yang tajam.

﴿لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ﴾ [التوبة: 128].

"Sungguh telah datang seorang Rasul dari diri kalian sendiri, terasa berat baginya perkara yang menyusahkan kalian, dia sangat bersemangat akan tercurahnya kebaikan pada kalian, dan penuh belas kasihan pada kaum mukminin".

Maka barangsiapa menerima nasihat-nasihat Nabi; dia akan tegak lurus di atas Shirathal Mustaqim, dan jalan tadi akan menyampaikannya ke Jannah-jannah yang penuh dengan kenikmatan. Sungguh Nabi ﷺ bersabda:

«اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ اْلحَسَنَةَ السَّيِّئَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ».

“Bertakwalah engkau kepada Allah di manapun engkau berada, jadikanlah kebaikan itu menyusuli keburukan; niscaya kebaikan tadi menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”.

Sungguh Nabi ﷺ bersabda:

«ثَلَاثُ مُنْجِيَاتٍ، وَثَلَاثُ مُهْلِكَاتٍ. فَأَمَّا اْلمُنْجِيَاتُ: فَتَقْوَى اللهِ فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ، وَالْقَوْلُ بِاْلَحقِّ فِي الرِّضَى وَالْغَضَبِ، وَالْقَصْدُ فِي اْلغِنَى وَاْلفَقْرِ. أَمَّا اْلمُهْلِكَاتُ: فَهَوًى مُتَّبَعٌ وَشُحٌّ مُطَاعٌ، وَإِعْجَابُ اْلمَرْءِ بِنَفْسِهِ وَهِيَ أَشَدُّهُنَّ».

“Ada tiga perkara yang menyelamatkan dan ada tiga perkara yang membinasakan. Adapun perkata yang menyelamatkan adalah: ketakwaan pada Allah secara rahasia ataupun terang-terangan, berkata yang benar di dalam suasana ridha ataupun marah, dan bersikap pertengahan di dalam kekayaan dan kemiskinan. Adapun perkara yang membinasakan adalah: hawa nafsu yang diikuti, kebakhilan yang ditaati, dan kagumnya seseorang terhadap dirinya sendiri, dan inilah yang paling berat”.

Dan barangsiapa merendahkan diri kepada Allah, Allah akan meninggikannya, maka dia merasa kecil, namun dia itu di mata manusia adalah besar. Dan barangsiapa membesar-besarkan dirinya; Allah akan menghinakan dirinya, dia di mata manusia itu kecil, tapi merasa besar, sehingga bahkan di mata manusia dia itu lebih hina daripada anjing dan babi. Hamba yang paling buruk adalah hamba yang angkuh dan sombong, serta melupakan Dzat Yang Maha Besar Lagi Maha Tinggi. Dia juga melupakan pekuburan dan malapetaka.

Hamba yang paling buruk adalah hamba yang membangkang dan melampaui batas, serta lupa pada awal penciptaan dan akhir segala urusan. Hamba yang paling buruk adalah hamba yang mencuri dunia dengan memanfaatkan agama. Hamba yang paling buruk adalah hamba yang dipimpin oleh ketamakan. Hamba yang paling buruk adalah hamba yang disesatkan oleh hawa nafsu. Hamba yang paling buruk adalah hamba yang dihinakan oleh hasrat.

Barangsiapa mencari keridhaan manusia dengan kemurkaan Allah; Allah akan menyerahkan urusannya kepada manusia. Dan barangsiapa mencari keridhaan Allah dengan kemarahan manusia; Allah akan mencukupi dia dari keperluannya pada manusia.

Dewan (catatan amalan) itu ada tiga macam: catatan yang tidak diampuni oleh Allah, yaitu kesyirikan kepada-Nya. Allah berfirman :

﴿إِنَّ الله لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَ
اءُ﴾ ]النساء: 48[

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni untuk diri-Nya dipersekutukan”.

Dan yang kedua adalah: catatan yang tidak Allah biarkan, yaitu: catatan kezhaliman di antara para hamba, hingga Allah mengqishash di antara mereka. Dan yang ketiga adalah adalah catatan yang tidak Allah pedulikan, yaitu: kezhaliman antara hamba dengan Rabbnya. Maka hal itu diserahkan kepada Allah: jika Allah menghendaki; Allah akan menyiksanya, dan jika Allah menghendaki; Allah akan memaafkannya.

Semoga Allah memberikan karunia kepadaku dan kalian untuk menerima nasihat-nasihat, dan semoga Allah melindungi kita semua dari segala kejelekan dan keburukan.

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِالله إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ﴾.

“Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya dalam keadaan dia memberinya nasihat: “Wahai anakku, janganlah engkau berbuat syirik kepada Allah, karena sesungguhnya kesyirikan itu benar-benar kezhaliman yang besar”.

Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.

------------------------------------

( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah”  lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.