Header Ads

KEDUDUKAN SUAMI DAN ISTRI DALAM SYARIAT DAN NASIHAT TERHADAP KEDUANYA

KEDUDUKAN SUAMI DAN ISTRI DALAM SYARIAT DAN NASIHAT TERHADAP KEDUANYA



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

أَحْسَنَ اللهُ ألَيْكَ

1) Kedudukannya lebih tinggi mana antara:

Dalil Quran Al Baqarah 233 tentang kewajiban suami

atau

Banyaknya dalil hadist tentang keridhoan suami pada istrinya?

2) Apakah istri berdosa jika tidak mengerjakan pekerjaan rumah tangga (misal memasak) karena futur?

3) Sebenarnya kewajiban rumah (menyapu, mengepel, memasak, mencuci, dll) itu kewajiban suami atau istri ketika istri tdk sedang dalam proses beban reproduksi (hamil, melahirkan, menyusui)?

Semoga اَللّهُ memudahkan Syaikh untuk menjawabnya. آمِّينَ

ﺟَﺰَﺍﻙَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺧَﻴْﺮًﺍ
-----------------------

وعليكم ورحمة الله وبركاته.

Semoga Allah ta'ala memberkahi dan menolong Ibu sekeluarga.

Afwan jiddan, ada beberapa jenis pertanyaan yang terperinci yang ana tidak mampu mengurusinya sekarang.

Ana sibuk sekali dengan risalah tentang Palestina,
juga risalah tentang pengobatan dengan benda haram,
Juga menerjemahkan ucapan para aimmah tentang Abu Hanifah,
juga risalah tentang taqlid,
juga risalah Aqidah Asy Syafi’iy,
juga risalah pembelaan untuk Syaikhul Islam,
Juga risalah tentang riba,
Juga risalah tentang penghalal zina,
juga risalah² untuk dars di sini.

Namun secara umum ana nasihatkan sebaiknya Ibu حفظك الله memilih jalan yang lebih selamat.

Jika Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersaksi bahwasanya kebanyakan penghuni Neraka adalah wanita, disebabkan oleh kekufuran mereka terhadap suami, maka tempuhlah cara selamat dari itu.

Jika Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم telah menyebutkan bahwasanya seandainya beliau boleh memerintahkan manusia bersujud kepada manusia yang lain, pastilah beliau telah menyuruh wanita bersujud kepada suaminya, karena sedemikian besarnya hak suami pada istrinya.
Berarti si Ibu perlu memperbaiki langkah untuk selamat dari hukum tidak memenuhi hak suami yang sangat besar itu.

Jika si wanita merasa tidak sanggup melayani suami, dan khawatir masuk Neraka jika terus menerus tidak menaatinya, maka Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم telah memberikan jalan keluar untuk mereka berdua.

Dan ana menasihatkan para suami untuk mengasihani para istri, dengan mengingat jasa² dan kesetiaan mereka, dan sering² membantu meringankan beban² mereka.

InsyaAllah para asatidzah di Indonesia berkenan membantu membahas perincian dan batasan² hak dan kewajiban itu.

والله تعالى أعلم بالصواب.
جزاكم الله خير الجزاء وبارك الله فيكم.
والحمد لله رب العالمين.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Al Indonesiy hafidzhahullah)

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.