YANG TERPANDANG DAN LAYAK DIUTAMAKAN ADALAH WANITA SALAFIYYAT
YANG TERPANDANG DAN LAYAK DIUTAMAKAN ADALAH WANITA SALAFIYYAT
Pertanyaan :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Afwan mengganggu waktu antum ya Syaikh.
Ana izin bertanya.
Apakah boleh kita menikah dengan perempuan yang tinggal dipalestina akan tetapi kebanyakan perempuan disana bukan manhaj Ahlussunnah.
Namun tujuan kita menikahinya.
-Karena ingin memberikan syafa'at agar hidupnya lebih tentram dan aman diindonesia
-Berusaha dan mengupayakan agar menjadi Ahlussunnah.
Pertanyaan apakah satu manhaj itu lebih utama Syaikh ketimbang memberikan syafa'at?
Mohon bimbingannya ya Syaikh.
بارك الله فيك ، وجزاك الله خيرا
------------------------------
Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
فاظفر بذات الدين، تربت يداك.
"Maka dapatkanlah wanita yang ahli agama, karena jika tidak demikian maka engkau akan celaka".
(HR. Al Bukhariy dan Muslim).
Para Salafiyyat yang selama ini berusaha untuk setia memegang sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم walaupun bagaikan bara api, mereka lebih berhak untuk ditolong dan dinaungi.
Agama yang terpandang adalah agama Islam yang didakwahkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم, bukan agama² yang diselewengkan.
Sebagaimana kata Al Imam Al Barbahariy رحمه الله : "Islam adalah Sunnah, dan Sunnah adalah Islam."
Berarti yang terpandang dan layak diutamakan adalah: Ahlussunnah Wal Jama'ah, wanita Salafiyyat.
Kita sendiri tahu suka duka menikah dengan wanita Salafiyyah, dengan keterbatasan ilmu dan akal, dari pihak lelaki dan perempuan.
Maka bagaimana jika salah satu pihak adalah bukan dari pengikut setia Salaf?
Bertakwalah kepada Allah semampunya.
Memberikan syafaat itu bagus, namun jangan mengambil resiko kerugian lebih besar.
Lagi pula masih banyak Salafiyyat yang belum mendapatkan suami, kenapa justru kita membantu yang bukan mereka?
Dan juga di Nusantara sudah terlampau banyak wanita mubtadi'ah, untuk apa mengambil resiko menambah jumlah wanita Mubtadi'ah dari luar negeri?
والله تعالى أعلم بالصواب.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Al Indonesiy hafidzhahullah)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy