Otak tumpul dengan tawadhu pada nasihat lebih baik daripada otak tajam dengan kesombongan
Otak tumpul dengan tawadhu pada nasihat lebih baik daripada otak tajam dengan kesombongan
syubhat receh :
Ternyata abu fairuz memang hanya Syaikh jadi-jadian
Dahulu dirinya selalu mengatakan tunggu Kalam Ulama' dalam menghukumi, dan dia tidak mau melampauinya
Sementara saat ini sejak hawa nafsu liarnya menguasai dirinya maka DIRINYA MENGHUKUMI SIAPAPUN YANG MENYELISIHINYA dengan menggelari dirinya sebagai pemberi nasehat - baca PENJAHAT BERKEDOK PEMBERI NASEHAT
Lebih unik saat ini dia gunakan kata-kata Ustadz Abdul A'la untuk lari dari KEJAHATAN DIRINYA
Karenanya kami juga kutip ucapan dari Abu Nu'aim Abdul Qodir bahwasanya abu fairuz ini MEMANG SUDAH TUMPUL OTAKNYA
--------------------------Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :
Abdul A'la tidak rujuk dari pernyataannya bahwasanya agama ini milik Allah dan bukan milik ulama.
Maka ucapannya itu akan terus kami pakai in sya Allah.
Sementara ana sudah rujuk dari sikap ana yang tahun lalu kan? Setelah mendapatkan beberapa nasihat, maka ana rujuk dari tidak menghantam Abu Hazim yang terus-menerus menampakkan kedurhakaan pada nasihat ulama.
Ana sudah rujuk dari menunggu kalam ulama untuk kebatilan yang di depan mata, ana sekarang langsung bicara.
Ana juga sudah rujuk dari menyuruh orang diam sebagaimana perintah ulama. Ana bicara dengan haq dan dalil, dan ana menyemangati ikhwah yang mampu bicara untuk bicara dengan haq dan dalil.
Maka ana sudah rujuk dari pendapat-pendapat yang telah lalu itu.
Maka kalian para hizbiyyun hanyalah kaum yang jahat, zhalim dan tidak adil dalam bersikap.
Adapun perkataan Abdul Qadir bahwasanya Abu Fairuz tumpul, itu dikatakan oleh Abdul Qadir saat ana masih berbaik² dengan Abu Hazim.
Abdul Qadir mengatakan tentang Abu Fairuz: "Ya akhi, sudah tumpul. Gara-gara Abu Hazim semuanya jadi tumpul. Abu Fairuz pun tumpul ini. Pemikirannya nggak seperti dulu. Ana akui dulu tajam Abu Fairuz waktu di Yaman, waktu baru pulang."
Sekarang wahai para Hazimiyyun, ana sudah mendapatkan nasihat² dari ikhwah dengan dalil²nya.
Dan ana mendapatkan kenyataan bahwasanya sebagian ulama menyatakan bahwasanya masalah TN bukan masalah ijtihadiyyah.
Maka ana rujuk dari pendapat yang sebelumnya. Dan ana sudah tegas terhadap Abu Hazim.
Berarti hujjah kalian yang memakai kalam Ibnu sudah tidak berlaku, kecuali pendengki yang membutakan mata hatinya.
Tapi biarlah,
kalian dan orang-orang semacam kalian mencaci bahwasanya Abu Fairuz itu tumpul otaknya, maka tidak masalah bagi ana dengan caci makian kalian.
Al Imam Adz Dzahabiy رحمه الله berkata:
لعن الله الذكاء بلا إيمان، ورضي الله عن البلادة مع التقوى.
"Semoga Allah melaknat kecerdasan yang tidak disertai oleh keimanan, dan semoga Allah meridhai kepandiran yang disertai dengan ketakwaan."
Biarlah Allah dan para hamba-Nya yang Dia kehendaki menjadi saksi bahwasanya ana sekalipun tumpul otak dan tidak secerdas kalian, ana mudah dinasihati untuk rujuk kepada manhaj Salafush Shalih, sekalipun harus menyelisihi kalam mutaakhkhirin.
Sedangkan kalian yang amat sangat tajam otaknya sangat bandel, amat sombong dan membangkang terhadap dalil dan manhaj Salafush Shalih, serta nasihat ulama Mutaakhkhirin untuk meninggalkan TN dsb.
والحمد لله رب العالمين.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )
Sabtu, 22 Muharram 1444 / 20-8-2022
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy