PENGAKUAN ABU NU'AIM ABDUL QADIR BAHWASANYA DIRINYA JAHIL TERHADAP PERKARA HIZBIYYAH
PENGAKUAN ABU NU'AIM ABDUL QADIR BAHWASANYA DIRINYA JAHIL TERHADAP PERKARA HIZBIYYAH
Pertanyaan :
Bagaimana menjawab
Syubuhat nya Abu Nu'aim Abdul Qodir mengenai Muhammad Bin Hizam,dan peremehan nya terhadap Syaikh Abu Fairuz?
---------------------Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :
Syubuhat Abu Nu'aim Abdul Qadir itu sampah ra'yu saja.
Ibnu Hizam yang terang²an menyimpang setelah tegaknya hujjah dan bayyinah malah dia katakan bahwasanya itu adalah hasil dari bertambahnya ilmu Ibnu Hizam. Sekian banyak ulama telah menghizbikan Ibnu Hizam, tidak diterima oleh dia dengan alasan Ibnu Hizam dipuji oleh Syaikh Muqbil dan Syaikh Yahya.
Beberapa masjid di Ibb dirampas oleh Ibnu Hizam dan antek²nya, itu semua dianggap tidak merusak manhaj Ibnu Hizam bagi si Abu Nu'aim Abdul Qadir itu.
Si Ibnu Hizam menjalin hubungan baik dengan Muhammad Mahdi, hizbiy besar yang menjadi musuh Al Imam Al Wadi’iy. Itu semua tidak dianggap oleh si Abdul Qadir.
Data² tadi ada dalam malzamah² yang ditulis oleh para masyayikh dan ikhwah Salafiyyin.
Jika di dalam rekaman itu Abu Nu'aim sendiri mengakui dirinya tidak paham hizbiyyah maka memang layak.
Kaidah
الجرح المفسر مقدم على التعديل المبهم
"Kritikan yang terperinci itu wajib didahulukan daripada pujian yang global."
Kaidah ini saja Si Abdul Qadir tidak paham.Kemudian dia sendiri mengakui bahwasanya Syaikhuna Yahya bukan Nabi. Tapi kenapa pujian Syaikh Yahya untuk Ibnu Hizam tidak tergoyahkan di jiwa Abu Nu'aim tatkala Ibnu Hizam sendiri telah menyimpang, dan penyimpangannya itu dipersaksikan oleh para ulama?! Memangnya pujian Syaikh Yahya adalah wahyu yang tidak mungkin batal wahai Abu Nu'aim?!
Kalaupun dirimu wahai Abu Nu'aim menganggap Abu Fairuz tidak paham hizbiyyah, itu tidak merugikan Abu Fairuz karena puluhan kitab rudud Abu Fairuz menjadi bukti, dan pengakuan puluhan ulama cukup sebagai saksi yang mendustakan penghinaan si Abu Nu'aim tadi.
والحمد لله رب العالمين.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )
Selasa, 18 Muharram 1444 / 16-8-2022
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy